Officially Married (chapter 3)

9.4K 838 30
                                    




JI HEE POV



Pernikahan untuk meningkatkan nilai saham perusahaan. Sepertinya kalimat itu sudah sering aku dengar di telingaku. Bahkan tersimpan di memori otakku.



"Ji Hee ini demi kebaikan kita berasama."



Setiap aku menolak rencana ini pasti kalimat itulah yang keluar dari mulut Appaku.



"Ah apa kita akan telat?." Tanya eomma(ibu), ah lebih tepatnya dia adalah eomma tiriku. Aku membencinya, sungguh membencinya. Sama seperti aku membenci Appaku. Sejak eomma meninggal Appa merencanakan pernikahannya dengan wanita ini untuk meningkatkan nilai saham. Yang benar saja, pernikahan bukankah dengan cinta? Bukan berdasar untuk meningkatkan nilai saham kan?.




"Telat sedikit tidak apa-apa bukankah wanita harus telat sedikit agar laki-laki menunggunya hahaha." Sekarang pembicaraan apa yang Appa bicarakan. Umurku masih 18 tahun, tidak bisakah mereka menungguku sampai 20 tahun baru menikahkanku?. Aku menggunakan earphone di telingaku, walau begitu tetap saja terdengar dengan jelas. Earphone yang sangat tak cocok dengan gaun malamku.




Aku turun dengan hati-hati karena tidak biasa memakai high heels. Dan lagi, gaun merah muda polos dengan lengan dan dada yang sedikit terbuka ini menggangguku. Penjaga restaurant telah membuka pintu mobilku dan aku mulai memasang muka malas dan dinginku, andai aku bisa seperti itu. Tapi Appa telah beberapa kali mengancam agar aku tersenyum pada calon mertuaku nanti.



"Go Ji Hee, kau sangat cantik sekali." Sapa seorang wanita seumuran eomma tiriku yang menggunakan gaun tak kalah mewah dengan yang eomma tiriku pakai. Saat aku sedang mencoba tersenyum palsu aku seperti melihat seorang namja yang tidak terlalu tinggi itu berjalan mendekat kearah kami. Aku serasa tidak asing melihat wajahnya. Astaga...!!!!



"Go Ji hee....???." Teriak namja itu tak kalah kagetnya sepertiku. Dia Jimin, Park Jimin. Si namja menyebalkan yang membuatku akhir-akhir ini terus mengomel di kelas, merusak image-ku sebagai murid percontohan.



"Apa yang kau lakukan disini?." Kataku pelan sambil mendekat padanya agar orangtuaku tidak mendengar pembicaraan kami.



"Apa kalian sudah saling kenal?. Wah senangnya ya hahaha." Apa? Apa yang barusan kudengar dari wanita si calon mertuaku itu? sudah saling mengenal? Apa jangan-jangan anaknya adalah si Park Jimin? Daaaannn...?



"Tentu saja, dia itu guru privateku di kelas." Sahut Jimin polos tak tahu kalau perempuan yang dijodohkan dengannya itu adalah aku....!!!!!!



"Guru private? Kalau begitu pasti Ji Hee murid yang pintar disekolah. Anakku Jimin memang tidak terlalu pintar hahaha."



Hahaha rasanya aku senang dengan pembicaraan ini. Aku mulai ikut tertawa sedangkan Jimin sudah melirikku dengan kesal.



"Ji Hee adalah murid percontohan di sekolah. Kalau begitu aku senang kalau kalian sudah saling kenal. Ini memudahkan pernikahan yang semakin dekat kan?." Hah, akhirnya eomma tiriku ini mengungkapkannya.




"MWO? aku akan menikah dengan Goo Ji Hee?." Yak, sekarang dia baru sadar. Pantas dia dan teman-temannya ada di kelas F karena-



-dia telat mikir.



Dengan keadaan Jimin yang masih Full-Shock kami pun melanjutkan acara dengan makan malam bersama. Pembicaraan yang panjang membuatku mulai merasa risih dengan gaun ini. Anak itu terus makan sesekali berhenti sambil melirik padaku dengan tatapan aneh. Entah itu dengan tatapan kesal atau mesum.


Apa? Mesum?.



"Apa yang kau lihat?." Tanyaku penasaran dengan apa yang ada di pikirannya.



"A-aniyo(enggak)." Jawabnya dengan cepat. Aku langsung menutupi bagian dadaku pada gaun yang sedikit terbuka ini dengan kedua tanganku.



"Aish mana mungkin aku melihat kesana. Aku tidak tertarik pada punyamu. Terlalu besar." Sahut Jimin meledekku. Apa? Apa katanya? Hah, anak ini benar-benar memulai peperangan padaku. Ah bagaimana aku bisa akan menikah dengannya...!!!




XXX





JIMIN POV



Kini aku berdiri di depan cermin lebar sambil memakai tuxedo putih milikku. Pernikahan terpaksa ini, mau tidak mau aku harus menerimanya. Aku belum pernah menyukai seseorang dalam hidupku. Tapi hari ini benar-benar membuat jantung ini berdetak lebih kencang dari yang biasanya. Jelas saja, umurku masih 18 tahun. Ini hal yang aneh untuk seumuranku. Baiklah jangan khawatir tentang perasaan ini.




Acarapun dimulai. Gedung putih megah dan mewah ini membuatku semakin canggung saat aku memasuki ruangan terlebih dahulu. Semua tamu penting yang sama sekali aku tidak kenal mulai bertepuk tangan. Aku melihat Namjoon dan lainnya pun ada deretan bangku tamu penting.



Saat pintu terbuka, dia perlahan memasuki gedung setelahku sampai di depan altar yang menjadi sorotan. Gaunnya yang indah benar-benar cocok melekat ditubuhnya yang indah juga.




Semakin dia berjalan mendekat, jantung seakan tidak bisa normal berdetak. Apa karena melihatnya sangat cantik saat ini?. Aisshh aku hanya berfikir cepatlah kita selesaikan acara membosankan ini.




"WOAAA." Teriak Taehyung yang menyambarku ketika acara doa dan ucap janji pernikahan selesai 20 menit yang lalu. Kelihatan dari wajah mereka, mereka pun seakan tak percaya dengan pernikahan ini.



"Kau kaget kan?. Aku juga kaget akan menikah dengan yeoja membosankan yang hobinya baca buku ini." celetusku pada Taehyung yang masih membuka mulutnya sejak tadi.



"Tidak. Aku kaget karena istrimu Go Ji Hee benar-benar sangat cantik." Jawaban Taehyung membuatku ingin menjitaknya sekarang juga. Hanya saja aku harus menahannya karena disini masih banyak yang melihatku.



"Apa kau baru sadar kalau dia sangat cantik?." Tanya yeoja yang tiba-tiba muncul dengan suara khas yang cerewet dan sinis, Choi Ah Ra.




"Bagaimana kau bisa datang ketempat ini?." tanya Jungkook dengan polosnya.




"Appaku pemilik perusahaan lapangan golf terbesar di Asia, kau tidak tahu kan?. Aku juga tamu penting disini."



"Wah kau hebat sekali." Sahut Jungkook sekali lagi dengan muka polosnya. Yang lain hanya berdecak dengan tingkah Jungkook.



"Yak, jangan memuji anak ini dia akan senang kalau kau memujinya seperti itu." Seokjin mulai berbisik kesal pada Jungkook.



"Ah Ra-yaa ayo kita kesana." Tanpa pamit padaku Ji Hee mulai menarik tangan Ah Ra dan melangkah pergi ketempat sekumpulan namja-namja yang kelihatannya mereka adalah daftar tamu undangan keluarga Ji Hee.



"Apa mereka temannya Ji Hee? Wah aku kira si peri buku itu tidak punya teman namja-namja keren seperti mereka." Sahut Hoseok sambil memerhatikan gerak-gerik Ji Hee. Ya, memang mereka terlihat akrab dengan Ji Hee. Tapi, apa peduliku. Aku menikahinya karena saham. Yap, itu yang selalu Appa bilang padaku.

Appa bilang "Kalau cinta ya syukur, kalau tidak ya tak usah difikirkan. Ini demi saham."



Saham dengkulmu yah.

XXX

tbc..

Gengsi vote? Komen aja tak apa:"

⭕Officially Married [Park Jimin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang