Officially Married ( end)

11.2K 680 21
                                    





JI HEE POV





~Besoknya saat guru matematika masuk semua menjadi tegang. Terkecuali aku, Ah Ra dan teman-temanku yang asalnya memang di kelas A. Jimin orang yang pertama ingin kulihat ekspresinya. Aku melihat anak bodoh itu malah menutup kedua matanya bukan menutup telinganya karena takut mendengar pengumuman nilai, aneh kan?.



Tapi kali ini guru tidak menyebutkan nilainya, hanya membagikan kertas jawaban yang nilainya diatas 70. Bagi siapa yang dibagikan kembali kertas jawabannya itu berarti telah lolos dan terhindar dari remidial dan tugas. Aku dan teman-temanku yang asalanya memang di kelas A sudah yakin akan dibagikan kembali. Guru Lee memperlihatkan senyumnya ketika dia membagikan kertas itu padaku.




"Nilaimu memang selalu sempurna." Ucapnya sambil mengembalikan kertasnya padaku. Kemudian dia juga membagikan pada Ah Ra yang nilainya juga sempurna sama sepertiku, lalu membagikankan pada yang lain dan...PARK JIMIN!



DIA MEMBAGIKANNYA PADA PARK JIMIN.



Senyum senang mulai tampak pada wajahku. Dengan cepat dia juga menengok ke arahku dan tersenyum amat manis padaku. Rasanya aku bernafas lega, bukan hanya karena nilainya saja tetapi akan selamat juga pada nilaiku.




Satu hal yang membuatku membulatkan mataku karena bingung. Jungkook juga mendapatkan kembali kertasnya. Bahkan nilainya sempurna sama seperti punyaku dan punya Ah Ra. Apa-apaan ini. Bagaimana bisa?.




XXX




JIMIN POV





Aku membukakan pintu mobilku dengan lebar agar dia bisa turun perlahan. Gaun panjang yang melekat ditubuhnya sangat cocok untuknya. Gaun yang kupilihkan sehari sebelum acara ini. Acara yang biasa diadakan untuk pertemuan antar anak pemilik saham.




"Akhirnya kau datang juga." Sahut namja yang tidak aku kenal. Namja yang cukup tampan, badannya juga tinggi dan kurasa umur kami sedikit lebih muda darinya. Dia jelas menyapa Ji Hee saat aku baru saja masuk ke dalam gedung.




"Oh oppa kau juga datang?. Kukira kau sudah kembali ke Amerika untuk kuliah setelah datang ke pernikahanku kemarin." Ji Hee tersenyum ramah. Aku baru ingat, namja ini yang datang kepernikahanku. Namja ini benar-benar membuatku iri, dia terlihat sudah lama saling kenal dengan Ji Hee. Lama kelamaan aku melihat tangan namja itu melingkar di pinggang Ji Hee.




Dan bodohnya, aku cemburu akan hal itu.










"Ikut aku." Ucapku sedikit membentak pelan Ji Hee. Aku akan muak jika Ji Hee terus berbicara padanya. Ji Hee yang tidak suka dengan perkataanku langsung membulatkan matanya.




"Aku tidak mau." Dengan jawaban darinya jelas aku emosi sambil menarik tangannya untuk pergi ke sisi gedung yang jauh dari keramaian orang.




"Ada apa denganmu?."




"Siapa dia?. Ketika kau biacara dengannya membuatku serasa orang asing disini." Jawabku dengan wajah kesal.




"Ada masalah denganmu?."




"Karena aku menyukaimu, lebih tepatnya mencintaimu. Bahkan sudah sejak pertama kali kita bertemu dan makan malam dengan keluarga kita." Jelasku sambil meledak-ledak. Tidak perduli dengan sesekali pelayan yang lewat memerhatikan kami.




"Apa kau kaget?. Anggap saja kau tidak mendengar apapun dariku." Dengan meluap-luap aku berfikir akan pergi meninggalkannya sekarang juga. Tapi, tangannya menahan lengan kiriku. Tanpa menengok ke arahnya aku mendengar suaranya. Dia menangis, aku mendengarnya untuk pertama kalinya. Dengan cepat aku membalikkan badanku dan melihat pipinya yang sudah basah oleh air matanya.




"Aku juga menyukaimu." Ucapnya sambil terisak dan mulai menutup semua wajahnya dengan kedua tangannya. Dengan lembut aku membuka kedua tangannya dan menghapus sedikit demi sedikir air mata yang turun ke pipinya. Ini pertama kalinya juga aku menyentuh pipinya sejak kami bertemu.




"Aku menyukaimu, Park Jimin. Jadi jangan tolong tinggalkan aku." Lanjutnya sambil menatapku. Aku mulai mendekatkan diriku untuk memeluknya agar dia merasa tenang.




"Aku rasa pertengkaran bodoh kita tumbuh menjadi cinta." Sahutku sambil tersenyum manis. Tidak perduli apa yang akan dikatakan teman-temanku. Karena dari awal aku tahu mereka semua sudah mengintip sejak awal pertengkaran kami.




"Yak yak yak apa-apaan ini. si pintar dan si bodoh menjadi saling cinta ya sekarang." Celetus Taehyung sambil bertepuk tangan yang keluar dari tempat persembunyian mereka.





"Apa sekarang kelas A dan kelas F sederajat? Hahaha." Sahut Hoseok sambil merangkul Taehyung yang bersepakat untuk meledek kami.




"Ada apa dengan kalian?." Tanya Ji Hee yang melihat Jungkook dan Ah Ra saling bergandengan tangan di belakang Yoogi dan Namjoon agar tidak terlihat posisinya.





"Kami pacaran." Sahut Jungkook dengan polosnya sambil menunjukan tangan mereka yang saling berpaut.





"Jadi tulisan yang memeberi contekan pada Jungkook di ulangan matematika itu..."





"Ya, itu aku. Tingkah polosnya membuatku menyukainya." Kata-kata Ah Ra yang sambil mengangkat alisnya ketika melihat Jungkook tertawa membuat semua ikut tertawa. Menurutku cinta tak direncanakan akan lebih manis pada akhirnya.




The end...




Fin.




Haa ini perdana banget ngepublish disini. Biasanya sih lebih sering di blog kalau bikin ff *gak ada yang nanya. oke!*. Berhubung perdana jadi gue ngepublish yang castnya bias gue si Park Jimin XD.

Sequel?

⭕Officially Married [Park Jimin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang