3. Hari Sial (2)

395 29 2
                                    

Awalnya Alvi tidak ingin mengganggunya, namun dia berpikir sejenak karna melihat luka dibagian lengan lelaki itu. Itu seperti luka lelaki yang menabraknya tadi pagi. Namun Alvi berpikir positif dan bertanya padanya.

"Woi, tangan lo kenapa?" Kata Alvi dengan agak gugup. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya. Karna Alvi yang sudah penasaran, Alvi pun berjalan dan bertanya kembali.

"Weh, lu de—"

"Gue denger kok, gue gak tuli" dia memotong omongan Alvi.

"Oh, bagus deh, eh tapi itu tangan lo kenapa?" Tanyaku lagi namun ini yang agak sopan.

"Cuman jatoh gara-gara main basket. Udah puas kan?" Kata lelaki itu.

Gilak! Sumpah dingin banget orangnya.

A

lvi awalnya tidak percaya, namun segera ia singkirkan pikiran negatif itu dan memilih untuk percaya kepada lelaki itu.

Lelaki itu melihat ke arah Alvi yang sejak tadi masih berdiri didepannya.

"Kaki lo?" Tanyanya
A

lvi yang mengerti langsung menjawab "Oh ini? Barusan digigit anjing gilak, sama jatoh ketabrak motor sma siswa sini juga, tapi gak tau nih siapa. Sok banget sumpah deh. Dia.. mmm... make motor ninja warna hitam. Awas aja kalau gue tau. Gue pites dia pake kuku gue biar kayak kutu!" kata Alvi panjang lebar.


"Gue gak nanya dan gak tertarik sama cerita lo yang entah apa ini hari kesialan lo atau gak. Gue cuman nanya kaki lo aja" katanya agak kesal.

Cih! Biasa aja kali.

Alvi memperhatikan lelaki itu secara detail, lelaki itu berusaha menempelkan hansaplas. Karna Alvi kesal sama tingkahnya itu yang mengurus diri saja tidak bisa. Dia mengambil hansaplas itu.

"Ah elah ngurus diri aja gak bisa. Sini gue bantu" kata Alvi yang sontak membuat lelaki itu agak terkejut dan hanya diam mendapatkan perlakuan itu.

Ketika selesai menempelkan hansaplas itu di siku kanan lelaki itu. Alvi segera bangkit dan tak sengaja melihat nama diseragamnya. Dan betapa terkejutnya Alvi. Seketika tubuhnya menegang. Dan lelaki itu pun terkejut karna Alvi seperti itu.

'Jadi ini Harris?'

"Nama lo Harris Jung?" Tanya Alvi yang agak pelan. "Of course. Lo gak kenal sama gue? Semua cewek disini kenal sama gue. Dan anehnya hanya elo yang enggak" jawabnya dengan angkuh.

'Ini anak pengen gue jitak rasanya'

Alvi tidak pernah melihat dan tahu wajah Harris yang dibicarakan siswi-siswi di SMA ini dan yang ia tahu adalah ia menjadi tak suka padanya. Jangan bilang ini aneh. Lihat saja tadi, dia begitu cuek dan angkuhnya kepada Alvi.

Karna Alvi begitu terkejut karna orang yang sedang berhadapan dengannya ini adalah Harris Jung, dia berlari keluar uks dan tidak memerdulikan kakinya yang sakit itu. Setidaknya kaus kaki Alvi yang panjang mungkin bisa menutupi bekas luka lututnya ini.

"Eh cewek rambut pirang! tungguin gue"

Ini pasti Harris.

Saat Alvi yang aktivitasnya sekarang adalah berlari sempat-sempatnya memandang belakang untuk memastikan bahwa itu Harris. Dan benar saja, itu dia!

YOU'RE an Apple in My EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang