4. Terlambat masuk

365 27 0
                                    

Tiba-tiba ada seorang guru masuk dan matanya langsung tertuju kepada Alvi karna semua siswa menoleh kebelakang tepatnya di meja Alvi, dimana Alvi duduk sendiri. Guru itu memandanginya dengan penuh kebingungan. Alvi hanya bisa terdiam dan menunduk. Tak lama guru itupun memanggil Alvi.

"Kamu yang dibelakang sendiri. Anak baru? Sini, perkenalin diri dulu" katanya.

Alvi bisa dikatakan agak gugup sekarang dan perlahan mulai melangkah kedepan kelas.

"Ayo perkenalkan diri" kata guru itu sambil tersenyum manis pada Alvi.

"Hai semua, nama gu— namaku Alvi Ghatben, panggil aja aku Alvi. aku tinggal di jln. *** gg. *** asal sekolahku dari SMA 01"

"Baiklah anak anak, apa ada yang ingin bertanya pada Alvi?"
Suasana menjadi hening. Tiba tiba ada seorang lelaki bertanya kepadaku.

"Emang lu pinter?"

Alvi terkejut mendengarnya. Terlihat temannya sedang memberitahunya agar tidak seperti itu kepada Alvi

Aneh ni anak, pintar-pintar tapi gila.
Alvihanya terdiam dan melihatnya.

"Bu, bolehkah saya duduk kembali?"

"Oh iya, silahkan du—"

"Maaf bu, saya terlambat masuk" kata seorang lelaki yang mengetuk pintu.

Alvi terkejut melihatnya. Dia ternyata di kelas ini juga. Ya, dia Harris. 'Ya Tuhan, kenapa ini harus terjadi padaku.' Alvi melihatnya begitu juga dengannya. Raut wajahnya seakan akan penuh dengan tanya. Ya, seperti tadi. Langsung saja Alvi pergi menuju bangkunya dan mulai tak memperdulikan Harris yang sedang memberikan penjelasan kepada guru itu.

Saat pelajaran berlangsung, Harris membalikkan badannya ke belakang untuk mengajak temannya berbincang sedikit dan kadang mencuri pandang ke arah Alvi 'WHAT? Apa ini? Sudahlah, aku juga tadi ngeliatin dia. Eh tadi itu gak sengaja, beneran'

"Baiklah anak anak, silahkan kalian membuat kelompok belajar"

Alvi yang duduk sendiri di belakang tidak tahu harus bagaimana. Alvi tidak mengerti. Lalu segera dia mengancungkan tangannya dan bertanya.

"Bu, saya harus bagaimana? Saya tidak memiliki kelompok" sumpah, kaku banget.

"Oh iya, kamu satu kelompok dengan Harris ya". Sembari tersenyum kepada Alvi

3 kata. Oh..My..God! Segera Alvi menuju ke meja Harris dengan muka pasrah frustasi.

"Hai Alvi" kata Syahira sambil tersenyum kepadanya

"Oh, hai juga Sya" Alvi membalas senyum dengan muka pahit karna sebenarnya dia tak ingin sekelompok dengan H a r r i s(?)

"Sya, Kok lo kenal?" Tanya Harris.

"Kenapa mangnya? Lo suka ya Ris? Hayo ngaku" jawab Syahira sambil terkekeh.

"What the hell are you say? Kalau gue suka sama dia, berarti gue agak rada-rada gila" Harris menatap Alvi dengan sinis, lalu memberikan senyum liciknya pada Alvi

'Mungkin dia menyetujui perkataanku tadi.'

Ketika bel berbunyi tanda pulang sekolah, Alvi langsung mengemaskan buku buku dan segera pulang.

Ketika diperjalanan pulang, terdengar suara motor besar yang sedang berjalan kearah Alvi, saat sang pengendara itu bertepatan disampingnya, dia langsung tarik gas dan melintasi genangan air yang sangat kotor.


Dan sialnya adalah, picratan air itu mengenai baju seragam Alvi

"Njay ni anak. Belum tau gue apa?! Tunggu pas gue murka ya!" Kataku dengan nada tinggi.

Kenapa nasib sial ini harus mengenaiku. Tanpa pikir panjang, aku mengingat Harris. Aku berpikir bahwa Harris lah yang melakukan ini padaku. Dengan geramnya aku langsung berjalan cepat menuju kerumah.

•••

"Kakak sudah pulang?"

"Kenapa Sarah? kamu mau kemana baju rapi begini?"

"Aku mau ke taman bentar kak, boleh kan?" kata Sarah dengan muka puppy face nya

"Oke oke, jangan lama lama ya. Nanti mama marah dan pasti akan menghubungi papa, dan pastinya juga papa akan ikut marah" karna nanti papa marahnya ke aku. Dan selalu aku walaupun bukan salahku. Batin Alvi berkata

"Oke kakak, makasih"Dengan girangnya Sarah langsung pergi menuju taman.

Sarah adalah adik Alvi, kepanjangannya adalah Sarah Holmes. Dia adalah gadis yang ceria. Umurnya lebih muda 1 tahun dari Alvi. Dia sangat suka ke taman, Alvi tak tau apa yang dilakukannya disana. Karna dia tidak bisa melihat.

Dia buta dari lahir, nggak permanen sih. Dia akan dioperasi setelah umurnya menginjak 18 tahun. Alvi yakin, saat dia menginjak 18 tahun nanti, Tuhan akan memberikan matanya kembali seperti saat Sarah masih di dalam kandungan Ibu Alvi yang sekaligus adalah ibu kandung Sarah juga.

Sarah yang sedang menuju taman dengan berjalan kaki dan ditemani oleh tongkatnya. Tiba tiba ada seseorang yang menabrak bahunya. Sarah pun terjatuh dan begitu pula dengan tongkatnya.

°°°

YOU'RE an Apple in My EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang