Jealous

5.3K 363 18
                                    

Jealous

Soonyoung seharian ini kesal setengah mati. Selalu marah-marah. Sampai-sampai membuat Mingyu bingung dan bertanya, "hyung sedang PMS ya?" dan botol air mineral melayang mencium kening lebar Mingyu.

"Kau tidak mengerti, hoobae kurang ajar!" Mingyu hanya mencibir mendengar bentakan Soonyoung. Memang Mingyu, Seungkwan, dan Hansol -kekasih bule Seungkwan- memang adik kelas yang paling berani dengannya, Jihoon, Wonwoo, dan Minghao. Berani ngatain, berani jahil, berani kurang ajar juga. Mereka memang dekat satu sama lain sejak kecil, kecuali Hansol yang baru hadir dihidup mereka dua setengah tahun yang lalu-dulunya dia tinggal di luar negri. Sangking dekatnya sampai jadi seperti ini.

"Kau jealous kan? Aku tau gelagatmu, hyung." Mingyu tertawa melihat wajah muram milik Soonyoung. "Kalau kau marah dengan alasan yang jelas, pasti terlihat sekali wajah marahmu. Tapi lihat sekarang wajahmu, jelek!"

"Ya! Dasar hoobae kurang ajar!" suara debuman pintu terdengar. Mingyu melarikan diri setelah mengatainya. Benar-benar anak itu.

Tapi, memang benar sih. Soonyoung akui, dia jealous setengah mati dengan teman kelas vocalnya Jihoon. Namanya Seokmin, teman seangkatan mereka dan teman sekelas vocal Jihoon. Sejak awal mereka masuk sekolah ini, Seokmin dan dirinya terang-terangan bersaing untuk mendapatkan Jihoon, dan Soonyoung lah pemenangnya. Dan sampai sekarang secara terang-terangan Seokmin juga masih mendekati Jihoon. Bahkan di depannya pernah mengajak Jihoon ngedate.

Yang membuat seharian ini Soonyoung marah-marah tak jelas adalah tingkah Seokmin yang mendekati Jihoon. Bermula pada pagi tadi, saat dirinya dan Jihoon baru sampai di sekolah, Seokmin sudah berdiri di depan gerbang dan langsung saja menarik Jihoon ke kelas vocal. Lalu saat istirahat, Soonyoung melihat Seokmin modus deketin Jihoon di ruang musik. Di sana ada Seungkwan dan Hansol juga sih, tapi tetap saja panas hati Soonyoung melihatnya. Mana Jihoonnya pasang wajah polos lagi. Dan yang terakhir baru saja setengah jam yang lalu Soonyoung lihat Seokmin modus di perpustakaan. Modus minta diajarin fisika. Jihoon memang terlihat risih dan beberapa kali marah dengan sikap Seokmin yang menempeli dirinya sejak tadi pagi, dan Soonyoung tersenyum senang saat menguping.

"Soonyoung-ie,"

Soonyoung menyibukkan diri dengan barang-barang miliknya. Memasukan semua barang-barang miliknya ke dalam tas selempang hitamnya. Tanpa memperdulikan Jihoon yang mendekatinya.

"Soonyoung-ie," Jihoon kembali memanggil Sooyoung. Jari telunjuknya menusuk-nusuk punggung Soonyoung. "Kau kenapa?" biasanya saat Jihoon datang ke ruang dance, Soonyoung langsung menyambutnya. Tapi sekarang tidak, Soonyoung malah cuek.

"Kau kenapa sih?" Jihoon geram juga melihat kecuekan Soonyoung yang sejak tadi menganggap dirinya tak ada. Jelas-jelas sejak tadi dia panggil-panggil nama kekasih sipitnya. Bukannya menjawab Soonyoung malah jalan keluar ruangan dan mematikan lampu. Padahal di dalam masih ada Jihoon. Membuat Jihoon kesal setengah mati dan langsung mengejar Soonyoung. "Ya! Kwon Soonyoung!"

"Ada apa denganmu?" Jihoon berlari mengikuti Soonyoung yang jalan lebar-lebar. Soonyoung seakan-akan menghindarinya. "Kau marah padaku?"

"Menurutmu?" bukannya menjawab, Soonyoung malah balik bertanya dengan melirik Jihoon pakai ujung mata sipitnya.

"Marah kenapa?" Jihoon benar-benar tidak mengerti dengan sikap kekasihnya hari ini. Tidak tahu apakah Soonyoung benar marah atau tidak. Pasalnya, jika Soonyoung marah pasti alasannya jelas dan langsung bilang kalau dia sedang marah. Seperti waktu di tangga dua minggu yang lalu.

Soonyoung berhenti berjalan yang membuat Jihoon juga berhenti dengan wajah yang masih bingung. Kemudian berbalik menghadap Jihoon dengan wajah datarnya. "Pikirkan lah sendiri!" Itu adalah nada datar Soonyoung yang ketiga selama 2 tahun mereka berhubungan. Nada datar Soonyoung pakai jika jealous. Seperti waktu tahun kemarin mereka baru menjalani hubungan dan Seokmin memberikan bunga di depan Soonyoung. Dan yang ke dua saat Seokmin mengajak Jihoon ngedate di depan Soonyoung.

"Kau jealous?" Jihoon bertanya setelah teringat kalau seharian ini dia bersama Seokmin. Yang biasanya saat istirahat makan bersama Soonyoung di kantin, tadi waktu istirahat malah latihan di ruang vocal bersama Seungkwan, Seokmin, dan Hansol. Mungkin Soonyoung jealous.

Senyum manis terlukis di wajah Jihoon. Membuat Soonyoung mulai kembali melangkahkan kakinya menjauhi Jihoon. "Aku benar kan? Kau pasti jealous." Jihoon mengikuti Soonyoung dengan wajah gembiranya. Entah mengapa mengetahui Soonyoung jealous membuat hatinya menghangat. "Aku senang kau jealous. Jealous kan tanda cinta."

Senyum menghiasi wajah Soonyoung sebelum siswa sipit itu kembali menghentikan langkahnya. Jihoon juga ikut berhenti masih dengan wajah bahagianya, kemudian berdiri di depan Soonyoung. Kedua tangannya menangkup kedua pipi kekasih sipitnya. "Jealous memang tanda cinta, Jihoon-ie. Kalau aku tidak jealous, semua ucapanku selama ini hanya omong kosong."

Senyum makin merekah di wajah Jihoon begitu Soonyoung menggenggam kedua tangannya yang ada di pipi Soonyoung. "Seharusnya kau tak usah marah seperti ini! Aku ini kan milikmu, setiap saat selalu bersamamu, jadi biarkan aku sehari bersama orang lain."

Soonyoung menurunkan tangan Jihoon dari pipinya, kemudian menggenggam lebih erat. "Aku tidak bisa, kalau orang itu Seokmin. Ingat, dia dulu mengejarmu juga." Jihoon terkekeh mendengar nada kesal Sooyoung. Membuat Soonyoung mendengus.

"Dan pemenangnya namjachinguku yang sipit ini. Hatiku selalu untukmu, Soonyoung-ie. Bukan untuk Seokmin." Suara lembut Jihoon mampu membuat Soonyoung memasang senyum hingga matanya menyipit. Jarang sekali Jihoon bersikap lembut seperti ini. Johoon benar-benar serius sekarang.

Soonyoung langsung saja menarik Jihoon ke dalam pelukannya. Tangannya mengusap belakang kepala kekasih imutnya. "Jangan pernah berpikiran untuk meninggalkanku Baby Hoon!"

"Never, Soonyoung-ie. Saranghae nae namjachingu."

"Nado saranghae."

Drabble Soonhoon [GS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang