Aku atau Dance

3.6K 325 4
                                    

Aku atau Dance

Hal yang paling menyebalkan dari Jihoon, menurut Soonyoung, adalah saat Jihoon bertanya-merengek lebih tepatnya- antara Jihoon dengan dance, mana yang lebih Soonyoung pilih. Mana bisa Soonyoung memilih. Jihoon dan dance itu sama-sama hidup Soonyoung. Masa depannya, belahan jiwanya, cinta pertamanya, jantungnya, pikirannya, pokoknya semuannya yang ada di hidupnya, dipersembahkan untuk dance dan Jihoon juga. Cinta Soonyoung untuk dance juga sama besarnya untuk Jihoon-tapi cinta untuk Jihoon sedikit lebih besar. Jadi sulit untuk memilih. Apalagi dengan waktu terbatas seperti sekarang ini. Mereka berdua harus membagi waktu antara belajar, lomba dan acara seni, dan juga waktu kebersamaan mereka berdua. Terlebih lagi dua minggu dari sekarang, sekolah mereka sudah menjadwalkan ujian tengah semester. Semakin kecil saja waktu untuk berduaan.

Seharusnya Soonyoung senang, Jihoon merengek padanya untuk menemani jalan-jalan. Kapan lagi waktu berduaan dengan Jihoon, kalau bukan hari ini? Apa lagi Jihoon jarang merengek seperti ini. Untuk minta Jihoon menemaninya membeli buku saja susahnya setengah mati. Dan biasanya Jihoon akan meminta Wonwoo atau Chan yang menemani jalan-jalan, bukan dirinya yang berstatus sebagai kekasih sah Jihoon. Masalahnya, Jihoon merengek di saat yang tidak tepat. Di saat Soonyoung harus menemui Lee Seonsaengnim untuk membahas projek kelas dance.

"Ayolah Soonyoung hari ini saja jam 4." Jihoon menggoyang-goyangkan tangan Soonyoung. Mereka berdua berjalan keluar kantin menuju tangga.

"Kenapa dadakan? Semalam kan aku sudah bilang sudah ada janji." Soonyoung menatap Jihoon yang sedang mempoutkan bibirnya. "Pergi dengan Wonwoo saja." Jihoon menatap sebal kekasihnya. Sejak kapan Soonyoung jadi cuek seperti ini?

"Dia pergi dengan Mingyu." Jihoon mendengus bersamaan dengan kaki kecilnya yang mulai menaiki tangga. Soonyoung melirik wajah Jihoon yang ditekuk, tersenyum geli kemudian. " Ya sudah pergi lah dengan mereka."

Jihoon langsung saja menendang kaki Soonyoung. Membuat Soonyoung oleng ke depan. Untung saja reflek Soonyoung menyangga badannya dengan tangan, jadi keningnya tidak mencium anak tangga di depannya. "Jihoon!"

"Apa?" bukannya minta maaf, Jihoon malah membentak Soonyoung dengan wajahnya yang kesal.

"Kau ini ya benar-benar. Kalau aku jatuh bagaimana?" Soonyoung kesal setengah mati dengan kekasih manisnya itu. Benar-benar kesal. Niatnya tadi, setelah bertemu Lee Seonsaengnim akan menemani Jihoon jalan-jalan atau membelikan es krim. Tapi sirna sudah. Sudah hilang niatnya.

"Kau jalan lah sendiri. Aku marah!" Jihoon terdiam melihat Soonyoung yang sudah jauh di depannya. Soonyoung benar-benar marah padanya. Jihoon langsung terduduk di anak tangga. Menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Siswi imut itu sedang merenungkan kelakuannya pada Soonyoung tadi. Menghiraukan siswa yang lalu-lalang di tangga melihat aneh dirinya.

Oke, Jihoon mengakui kalau sikapnya terlampau kasar pada kekasih sendiri. Tapi Soonyoung juga menyebalkan. Masa iya Jihoon disuruh jadi nyamuk. Mingyu dan Wonwoo kalau sudah berduaan, pasti melupakan sekitar, benar-benar merasa dunia milik berdua. Jadi, jika Jihoon ikut, sudah pasti Jihoon akan dilupakan dan akan jadi nyamuk. Dan Soonyoung bilang tadi Jihoon jalan dengan mereka saja. Bagaimana Jihoon tidak kesal coba?

Setelah tadi waktu istirahat puas merenung di tangga, sampai-sampai diledek Seungkwan dan kekasih bulenya, Jihoon memutuskan untuk menunggu Soonyoung selesai rapat dengan Lee Seonsaengnim. Dan di sinilah Jihoon sekarang duduk di di lantai bersandar pada dinding dekat pintu ruang dance. Jihoon berniat minta maaf dan berharap mereka bisa jalan bersama sebelum sibuk belajar untuk ujian dua minggu lagi. Pasti mulai minggu depan Soonyoung dengan dirinya sudah sibuk belajar dan tidak bisa keluar berdua lagi.

"Jihoon-ie?" Soonyoung terkejut melihat kekasihnya duduk di lantai, setelah keluar dari ruang dance. Dia kira, Jihoon sudah pulang sejak bel pulang sekolah dua jam yang lalu. Ternyata malah duduk selonjoran di lorong.

"Soonyoung-ie," Jihoon masih mempertahankan posisinya dengan kepala yang mendongak menatap Soonyoung berbinar. Senyum terlukis di wajah lelah Jihoon.

"Kenapa di sini hm?" Soonyoung bertanya dengan nada lembut. Siswa sipit itu memutuskan untuk jongkok di samping kekasihnya, bertujuan agar leher Jihoon tidak pegal. Tangannya mengusap lembut pipi Jihoon.

Jihoon menundukkan kepalanya. Membuat kerutan di dahi Soonyoung. Siswi imut itu merasa sangat bersalah pada Soonyoung. "Aku mau minta maaf."

"Untuk?" tanya Soonyoung dengan salah satu alisnya yang naik.

Jihoon kembali menatap Soonyoung. Siswi imut itu menggigit bibirnya, sebelum menjawab. "Karena sudah kasar tadi waktu istirahat. Maafkan aku."

Soonyoung hanya terkekeh pelan, kemudian mengusak gemas surai oranye kekasihnya. Tangannya terhenti ketika mendengar suara Jihoon. "Aku juga sudah bersikap kekanakan. Sebenarnya aku tau kalau rapat ini penting, tapi aku malah memaksa. Aku hanya ingin berdua, sebelum kita benar-benar sibuk minggu depan."

"Aku tau kok." Soonyoung masih memasang senyum lembutnya. Membuat Jihoon ikut tersenyum dengan tangan kekasihnya yang kembali mengusap pucuk kepalanya. "Jadi, sekarang kita pergi?"

Awalnya mata Jihoon berbinar dengan senyum yang terlukis di wajah manisnya. Namun sinar mata Jihoon meredup kemudian setelah teringat sesuatu. "Kau pasti lelah. Aku tidak ingin kau sakit."

Soonyoung terkekeh pelan, kemudian mencubit gemas kedua pipi bulat Jihoon. "Yeojaku ini kan sudah menungguku lama, jadi aku juga menemaninya jalan sekarang. Lagi pula kalau aku sakit ada yeojaku yang imut ini merawatku dengan baik."

Sepertinya sore ini adalah jadwal Jihoon untuk selalu tersenyum dan berakhir dipelukan kekasihnya. Soonyoung tertawa pelan setelah Jihoon menubruk dirinya. Memeluk erat kekasih mungilnya.

"Minggu depan kita mulai belajar bersama, jadi kita bisa berduaan. Aku ke apartmentmu atau kau yang apartmentku?"

"Di apartmentmu saja. Chan pasti juga belajar bersama Jisoo Oppa. Aku menginap ya mulai hari minggu besok?"

"Mulai hari ini juga boleh. Kamarku selalu terbuka untuk Baby Hoonku yang imut ini."


Drabble Soonhoon [GS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang