Halo,

25 1 0
                                    

Kenalkanlah aku adalah seorang perempuan dengan nama yang terdiri dari 18 huruf, 3 kata dan 8 penggalan. Aku seorang perempuan penyuka warna hijau, dan hewan panda. Aku adalah perempuan tambun yang lahir pada tahun 1999. Akulah perempuan penyuka lelaki putih pendek yang jago berbulutangkis.

Aku. Iya aku. Si perempuan yang mau memutar jalan pulang demi bertemu dengannya. Yang selalu mengsalah artikan pergerakannya. Yang nekat memberikan hal-hal manis dengan berharap tinggi dia membalasnya.

Tentangnya. Dia adalah lelaki dingin yang pendiam. Lelaki sedikit urakan dan konyol. Lelaki berlagak yang kaku. Lelaki yang memiliki tawa manis. Lelaki yang setiap harinya membawa motor Revo 125 berwarna abu merah. Lelaki yang katanya ingin berkuliah di FTTM ITB. Lelaki yang ku perhatikan dari jauh.

Senang? Tentu saja. Aku menyukainya dan aku senang. Hanya dengan melirik ataupun menatap punggungnya. Hanya dengan melihat penampakannya dari radius lebih dari 5 meter. Hanya dengan mendengar suaranya? Iya. Tak usah lebih dari itu. Hanya dengan begitu saja aku sudah meledak-ledak.

Ini bukan tentang balasan. Ini tentang menyenangi dan menikmati sebuah perasaan  mengagumi seseorang. Aku tak memaksanya untuk menyukaiku, namun entah kenapa aku ingin dia mengetahui beberapa hal.Aku ingin menjadi perempuan pertama yang mengganggu hidupnya dengan kenekatan dan pilihan terbodohku. Aku ingin jadi perempuan yang masuk ke dalam kehidupannya tanpa seijinnya, mengobrak-abrik perasaannya. Aku ingin jadi perempuan yang tak tahu malu. Aku ingin meninggalkan goresan pada hatinya dan membuat liku dalam perjalanannya. Aku ingin membuat kehebohan dalam dunia damainya. Aku ingin dia menilai, melihat, menyadari bahwa aku ada.

Aku tak bermaksud dia harus membalas. Namun aku hanya ingin mengetahui tanggapannya tentangku.

Yah inilah cinta yang tak terbalaskan. Terimakasih karena kau, aku belajar bagaimana cara mencintai dengan tulus. Cara menyimpan baik sebuah rasa. Cara menstabilkan emosiku.

Kau juga membuatku belajar cara berharap. Cara menanti dengan sabar. Dan cara merendam ego.

Kau juga membuatku berani dan melawan rasa malu. Kau membuatku melalukkan hal-hal ajaib!

Ini bukan hanya tentang kau yang datang dalam hidupku. Tapi aku yang mendatangimu, merengsak masuk dalam kehidupanmu. Aku harap kau dapat mengingat si perempuan pemberi kopi krim ini, si perempuan bermodus besar, si perempuan riweuh, perempuan baperan, perempuan yang menyemangatimu dalam diam saat liga, perempuan yang ikut sedih ketika kau tergeletak di lapangan menutup wajahmu, perempuan yang memberikan air vit botolan dan tisu, perempuan yang mencoba menge—linemu mengenai hal tak penting meskipun tau takkan kau balas.

Matahari dan cinta yang tak terbalaskan.

Terimakasih,

Sang Bulan.

SerangkaianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang