Bulan Pada Matahari

16 0 0
                                        

Selamat malam, apa kabarmu? Kuharap kau baik-baik saja dalam sumbumu. Bila kau bertanya bagaimana kabarku, kabarku lebih baik ketika melihatmu berdiri tegap disana.

Bagaimana keadaanmu dalam semesta non hampa? Kau pasti lelah menjadi pusat dari semua pergerakan. Kau pasti lelah menjadi sangat penting untuk kehidupan. Kau pasti lelah selalu bersinar riang. Dan kau mesti lelah untuk menyinariku setiap malam.

Disini aku hanya berputar pada sumbuku. Menunggu peranku bermain. Menunggu sinar harapan darimu. Aku menjalankan tugasku dengan baik bersama rekan-rekan gemerlapku. Tapi mengapa rasanya sangat mengganjal.

Semakin hari aku merindukan sinar itu. Ingin rasanya berputar lebih cepat. Ingin rasanya menyentuh permukaanmu yang tak mungkin bisa kusentuh. Ingin rasanya memeluk atau mengecup bayangan semu mu. Namun bayangan itu tak pernah kasat.

Hingga kau mengabulkan permohonanku walau hanya benar-benar tepat di belakangku, menghasilkan umbra dan penumbra yang membuat kita hampir lupa. Kita tak mampu bersatu lama.

Bintang-bintang merasa iba padaku. Akhirnya mereka berunding. Mengorbankan dirinya. Bergantian berjatuhan satu demi satu tanda mereka mendengar permohonan-permohonanku.

Kuatkan dirinya untuk selalu tersenyum

Sabarkan batinnya menghadapi hantaman

Besarkan kerendahan hatinya

Dan tetapkanlah dia disisiku

Salam lunar.




SerangkaianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang