Part 2

26 0 0
                                    


Teeett teeet teeeet suara bel apartment ku membangunkanku. Kulirik jam dikamarku menunjukkan hampir jam 4 pagi. Duh siapa sih yang datang jam segini nggak tau apa aku baru tidur 2 jam lebih dikit. Aku turun dari tempat tidur nyamanku dan memaksa kakiku melangkah menuju pintu dengan mata terpejam. 

Aku memaksa mataku terbuka untuk melihat siapa yang datang dilayar. Hey, biar bagaimanapun aku public figure jadi tidak bisa memasukkan sembarang orang di apartment ku yah meskipun aku yakin keamanan disini terjamin tapi waspada tetap keharusan kan. Tunggu, tidak ada satu orang pun yang terlihat dilayar tapi aku yakin kok tadi bel nya bunyi. Aku memastikan dengan mata terbuka lebar, melihat ke kanan dan kekiri layar meskipun aku tau itu tak ada gunanya tapi memastikan saja bolehkan dan hasilnya tetap nihil, tak ada seorang pun terlihat. Apa aku mimpi tadi? Tapi masa mimpi bel bunyi sih, nggak asik banget. 

Setelah menimbang-nimbang dengan instant akhirnya aku berbalik dan memilih untuk kembali ke kamar namun baru beberapa langkah aku berjalan suara bel kembali berbunyi membuatku spontan berbalik melihat layar interkomku tapi tetap tak ada orang. Astaga!! Serius deh, hampir setahun aku pindah kesini aku belum pernah ngalamin hal horror kayak gini. Mana bulu kuduk pada bediri semua lagi. Tapi ini kan jam 4 yah kok bisa sih ada kejadian horror kayak gini biasanya di film-film hantu pada keluar jam 3, apa jangan-jangan jam di aparmentku cepat. Duh gimana nih. Teeet teet teeeet tuh kan bel nya bunyi lagi, tapi loh dilayar kelihatan tangan. 

Nah loh jangan-jangan kalau nggak dibukain di masuk lewat layar ini lagi, kayak sadako gitu keluar dari tv. Ya Tuhan apa yang harus aku perbuat? Huft daripada dia keluar dari layar yang kecil kasihan juga ya udah deh bukain pintu aja. Dengan memberanikan diri ah tidak dengan menutup mataku aku membuka pintu.

" Happy birthday to you. Happy birthday to you. Happy birthday, Happy birthday.. Happy birthdayto you"

" AAAHHHHHHHHHWWW HANTUUUU"

Aku berteriak membuat orang dihadapanku panik dan tentunya tetanggaku juga yang sepertinya buru-buru membuka pintu apartmentnya. Gimana nggak teriak kan udah kayak orang pake toa aja.

" Kenapa? Ada apa?" kata tetanggaku sambil mengusap matanya.

Aku hanya mematung, oh ya orang yang nyanyiin 'happy birthday' tadi udah masuk ke dalam apartment ku iya setannya masuk sebelum tetanggaku membuka pintunya tadi jadi yang tetanggaku lihat hanya aku seorang diri.

" Uh-Oh nggak papa. Balik tidur aja sana" kataku dengan mengayun-ayunkan tanganku menyuruhnya kembali masuk dan aku menutup pintuku kembali.

" Kamu kenapa teriak sih!! Hantu?!! Hantu apaan!! Mana buka pintu nya aja lama banget lagi. Cape tau pegang kue itu!!" katanya sambil menunjuk kue yang kini sudah di meja.

" Kamu beneran Kenzou kan?"

" Ya iyalah!! Siapa lagi? Emang kamu ngarep nya siapa?"

" Aaaaahhhhh" Kenzou menutup mulutku.

" Vero kamu kenapa sih?" Aku memeluknya erat. Astaga aku sangat merindukannya. Hampir 6 bulan nggak ketemu, hanya berhubungan via skype dan tiba-tiba dia datang dengan bawa kue ulang tahun buat aku.

" Soooo sweet" aku tersenyum girang masih memeluknya.

" Tadi aja kamu teriak-teriak bilang aku hantu eh sekarang bilang so sweet. Apa sama semua hantu kamu bilang so sweet?"

" Hmmm kamu cemburu yah?" aku melepas pelukanku dan melihatnya yang hanya mengernyit khas Kenzou. Huftt kembali lagi ke tabiat nya.

" Gimana kabar kamu?" katanya sambil berjalan menuju sofa. Ya elah, baru ketemu pacar setelah 6 bulan bilang 'I miss you' kek apa gitu yang so sweet.

" Baik. Seperti yang kamu lihat" jawabku ketus. Dia hanya menatapku dengan salah satu alisnya terangkat membuat terlihat sangat tampan lalu menggelengkan kepalanya. Tuh kan, nyebelin deh. Aku membuat muka lebih garang agar dia mengerti kekesalanku tapi dia nya malam bersandar di sofa dan menutup matanya. Ya Tuhan kenapa aku bisa bertahan dengan orang ini? Karena dia tampan tentu saja. Haha well salah satunya. Aku mengambil tempat duduk di seberang nya tapi masih dengan style 'ngambek' sehingga taka da satupun dari kami yang bicara. See saat pasangan lain kangen-kangenan setelah nggak ketemu lama, mana pacarnya ultah eh kita malah diam-diaman kayak gini.

" Kamu nggak mau tiup lilinya?" katanya masih dengan posisinya tadi.

" Eh?"

" Tiup lilinnya" masih dengan posisi tadi namun salah satu tangannya menunjuk ke kue.

" Oh. Bawain kesini dong kue nya" kataku menggantikan aksi ngambek dengan aksi manja hahaha. Semoga aja berhasil.

Dia bangun dari posisinya dan duduk disampingku dengan membawa kue tadi untukku. Oh baru kuperhatikan kue nya berbentuk love dengan namaku tertulis diatas nya.

" Vio yang kasih kue ini. Mukanya nggak usah mupeng gitu" katanya sambil sedikit tersenyum.

" Yang penting kan kamu yang bawa jadi aku anggap kue nya dari kamu"

" Terserah"

" Aku make a wish dulu yah" dia hanya menganggguk. Semoga hubungan ini, hubunganku dan Kenzou Barata bisa terus sampai ke pelaminan bahkan sampai maut yang memisahkan kami. Amin. Puftttt dan lilinpun mati. " Kamu nggak mau tau apa harapan aku?" kataku tersenyum bahagia.

" Supaya hubungan kita terus sampai maut memisahkan"

" Loh kok kamu tau?"

" Sebelum kita jadian juga harapan kamu supaya jadi pacar aku, tahun lalu juga harapan kamu supaya hubungan kita langgeng. Setidaknya berharap juga karir kamu sukses"

" Nggak asik. Kamu selalu tau apa yang aku pikirin"

" Kamu nggak makan kuenya?"

" Nggak!! Aku diet!!!"

" Sejak kapan kamu diet? Makan teratur, jangan sampai kamu sakit karena diet kurusin badan gitu. Kegiatan kamu kan banyak, kalo makan dikurangi dari mana kamu bisa dapat tenaga?"

" Iya, Mr Bawel" Aku menoleh kearahnya membuatnya menoleh kearahku juga.

" Happy birthday honey aaaannnd i miss you so much" katanya sebelum memelukku. Oh gimana aku nggak jatuh cinta sama dia kalau gini ceritanya.

My Star LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang