CHAPTER 3 "LEMONADE"

214 19 0
                                    


"kalau dibiarkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kalau dibiarkan.. itu akan dingin 'loh"

"sekolah?"

"aku sangat malas mendengar kata itu"

"bagaimana tidak? disaat waktu menjadi hal yang sangat berharga, sekolah merenggutnya!"

"tidak ada yang special disana.. aku hanya menjadi bahan tontonan bagi mereka. mereka berteriak dan mendekati ku"

"senang? omong kosong apa itu? entahlah, keramaian yang dibuat oleh mereka malah membuatku merasa kesepian"

"mereka hanya menginginkan ku menjadi 'kekasihnya'. membanggakan diriku dan kekayaan yang dimiliki ayahku. mereka tak mau menerima ku sebagai teman"

"aku tidak pernah berminat pada salahsatu diantara mereka"

"ah tunggu dulu! sepertinya ada satu diantara mereka, seorang wanita yang seperti salju. kenapa? karena wajahnya yang selalu terlihat pucat dan lemas"

"ah tapi tetap saja! semua wanita sama saja!"

*Author's POV*

pagi itu, masih terlalu pagi untuk bersiap pergi ke sekolah. ya, karena jam masih menunjukkan pukul 05.40 a.m. Tapi, terlihat seseorang sedang melangkah pelan di depan halaman rumahnya.

"ah.. dingin...dingin!" rintihnya pelan sambil mengusap kedua tangan mungilnya.

Dia terhenti di dekat gerbang rumahnya. ya, itu adalah kei yang sudah sangat rapi dengan baju seragamnya dan rambutnya yang terurai.

sambil terus menggigit ibu jarinya, kei berjalan kesana kemari, cemas.

"aish.. apa yang sebenarnya kau lakukan ugh" ucap kei kesal pada dirinya sendiri.

sejak malam, kei memang sudah merencanakan untuk pergi ke sekolah lebih awal –sangat awal lebih tepatnya- hanya satu tujuannya, Kim myungsoo.

kei berdiri memegangi gerbang rumahnya yang masih terkunci itu.

"sepi...." ucapnya pelan sambil berusaha melihat sekitar jalan depan rumahnya.

tiba-tiba matanya membulat dan segera membalikkan badan, berusaha bersembunyi.

"myungsoo sunbae!" jeritnya pelan

ya, dia baru saja melihat myungsoo yang sedang lari pagi di depan rumahnya.

kei memperhatikan myungsoo diam-diam dengan senyum yang terus merekah di wajahnya.

ketika myungsoo berlalu agak jauh dari rumahnya, kei segera membuka kunci gerbang dengan perlahan dan berjalan pelan mengikuti myungsoo yang terus berlari kecil dengan earphone ditelinganya.

ORANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang