CHAPTER II : BEGIN THE WORK

22 2 0
                                    

Aku terbangun dari tidurku dan waktu masih menunjukan pukul tiga pagi, aku mengusap peluh dipelipis ku. Bertanya-tanya kepada diriku sendiri mengapa mimpi buruk tentang wanita itu terasa semakin membawaku dalam akhir pencarianku, seperti sebuah petunjuk yang harus kuikuti dengan baik. Aku mengambil segelas air, lalu berusaha untuk tidur kembali.

Hari ini aku bangun lebih pagi untuk memulai pekerjaanku, tidak untuk kekantor tentu saja. Tapi untuk memulai pencarian targetku yang merupakan salah satu orang penting di kota ini, karena tentu saja tergetku tidak akan orang biasa jadi pasti dia selalu berpindah-pindah tempat dan jadwal yang tidak tentu. Aku harus menyiapkan banyak hal untuk mengejarnya lalu menyelesaikan tugasku. Hari ini aku akan membeli beberapa barang yang nanti akan ku rakit menjadi senjata sederhana yang mudah kubawa tapi cukup untuk membuatmu kehilangan detak jantung mu dalam sepersekian detik.

Orang-orang mulai memenuhi pusat kota saat aku tiba, ini hari yang sibuk bagi semua orang dan sudut-sudut kota mulai dipenuhi oleh hiasan-hiasan menakutkan yang disiapkan orang-orang untuk menyambut Halloween dengan parade berkeliling kota. Dan aku memulai pencarianku, diawali dari toko militer yang banyak menyediakan berbagai benda tajam secara legal, aku suka barang legal karena tidak akan membuatku dicurigai karena memang pemerintah setempat memberikan izin peredarannya. Aku memilih-milih belati yang juga disediakan disana. Seperti yang ku bilang, aku butuh senjata yang sederhana tapi mematikan. Lalu aku membeli beberapa botol alkohol di apotek terdekat, mungkin orang lain akan bertanya-tanya mengapa seorang ahli komputer membeli banyak botol alkohol dengan kadar 70% yang tentu saja bukan untuk diminum.
Setelah keluar dari apotek aku menuju parkiran untuk kembali ke dalam mobil ku, tempat aku menaruh banyak peralatan yang jika kau cukup pintar untuk menyadari betapa mematikannya benda-benda ini. Aku mulai menancap gas dan bergegas pergi ke selatan valencia untuk membeli kaki seribu di toko hewan langganan ku.
Setelah kira-kira empat puluh menit perjalan tanpa disertai macet aku sampai didepan toko langganan ku itu, toko itu tidak besar lebih seperti sebuah rumah kaca yang kau bangun dihalaman belakang rumahmu untuk menanam atau pun memelihara berbagai hewan yang kau sukai. Aku memarkirkan mobilku diseberang jalan, bukan karena toko tersebut penuh dengan pengunjung sehingga aku tidak kebagian lahan parkir, melainkan karena itu satu-satunya wilayah yang dapat kau gunakan untuk memarkirkan kendaraanmu.
Aku memasuki toko itu, entah mengapa aku selalu menemukan kedamaian setiap kali melangkahkan kakiku masuk melewati pintu kaca itu, sudut-sudut riangan yang dipenuhi oleh bunga-bunga cantik, bahkan langit-langit pun dipenuhi oleh tanaman menjalar yajg tidak kalah cantiknya, toko ini memiliki gaya eropa tahun 1900 an yang dimana bunga menjadi daya tariknya. Meja resepsionis ada di ujung ruangan, yang sepertinya sengaja diletakkan disana untuk mengawasi setiap pengunjung yang datang, dan karena ini toko hewan kau akan menemukan banyak binatang-binatang dari yang didalam kandang hingga yang sengaja dilepaskan begitu saja untuk brrmain-main di rumah kaca ini. Aku menghampiri seorang wanita tua berusia sekitar pertengahan 60 tahunan yang sedang memotong pohon bonsai kecil untuk nantinya dijadikan hiasan, dari aura yang kulihat dari pancaran wajahnya tempat ini menjadi tempat paling membahagiakannya.
"Hai Marry, kau terlihat sibuk dengan pohon kecil itu"
Marry lalu menoleh kepadaku sambil melemparkan senyum kecil
" ini bonsai nona manis"
"Aku tahu Marry, hanya ingin menguji ingatanmu akan berbagai jenis tanaman hias"
"Apa yang kau cari nona Victoria?"
" kau masih sangat suka langsung pergi ke inti kedatanganku ya, Aku sedang mencari beberapa kaki seribu. Mungkin 3-5 ekor"
" seorang nona manis yang bermain dengan kaki seribu ya, kau masih bermain dengan hal aneh ya nona. Ikuti aku"
Marry membawaku ke bagian belakang rumah kaca, tempat banyak jenis-jenis binatang tak indah disimpan, bagiku ini hal yang biasa saja. Tapi bagi Becca pasti akan berbeda, aku jadi kepikiran apa yang sedang dilakukan gadis itu sekarang.
"Ini dia mainan-mainan kecil yang kau cari nona" Marry menyerahkan sebuah kotak yang berisi 5 ekor kaki seribu yang beberapa wakti lalu ku minta, untuk seorang wanita tua dia masih mampu menangkap dan membawakan ku kaki seribu ini.
"Terima kasih Marry"
"Apa kau akan tinggal lebih lama?" Tanya Marry sambil berjalan menuju kr bagian resepsionis diruang depan rumah kaca
"Sayang sekali Marry, tapi waktu ku tidak banyak dan aku harus pergi secepat mungkin"
" jika kau berkata begitu nona yang sibuk"
" ini Marry, lain kali aku akan mengunjungimu dan kita bisa berbincang untuk semalam penuh" kataku seraya memberikan sejumlah uang kepada Marry dan berlalu pergi.

Kupu-kupu berterbangan, bersatu dengan kupu-kupu lainnya membentuk sebuah harmoni yang indah dalam setiap gerakannya, menciptakan bentuk-bentuk luar biasa yang brlum pernah kau bayangankan sebelumnya. Seorang gadis kecil membawa jaring yang digenggaman jari-jari mungilnya, berusaha menangkap salah satu dari kumpulan kupu-kupu itu dan seorang pahlawan dengan suka rela menangkap kupu-kupu indah itu untuk gadis mungil yang takjub akan sayap indah sang kupu-kupu yang telah ditangkap...
"Ayah... Mengapa kupu-kupu memiliki sayap yang indah tetapi hidupnya hanya sebentar?"
"Itu karena Tuhan ingin menjaganya disurga, agar saat kau kesana kau dapat bermain dengan para kupu-kupu yang indah sampai kau lelah"
... ... ....

Lamunanku terhenti saat tiba-tiba aku mendengar suara klakson mobil dibelakangku. Sudah 30 menit aku terjebak dalam kemacetan ini, sepertinya kota sedang dipenuhi para turis yang datang untuk melihat festival Halloween yang akan diselenggarakan tidak lama lagi. Aku harus segera bergegas untuk sampai dirumah saat makan malam, Becca pasti sudah menungguku. Lagi pula aku ingin lebih cepat sampai dirumah untuk berendam di air hangat saat mandi nanti.

Aku sampai di halaman rumahku yang berbentuk mansion dengan penuh kelelahan, suasana dirumah sangat sepi karena memang hanya aku dan Becca yang tinggal disini. Tetapi sekarang berbeda, aku tak menemukan keberadaan Becca dimana pun, dia menghilang dan aku menemukan sepucuk surat. Surat yang menururku berbunyi aneh

Aku akan kembali pukul 10 malam nanti

Becca

Aku berjalan ke dapur untuk membuat makanan karena becca pergi tanpa seizin ku, tapi dapur terlihat sangat berantakan dan....

*prang*
Aku sontak berlari kearah sumber suara, dan betapa terkejutnya aku saat diriku menemukan seorang pemuda berlari ke arah taman, lalu aku spontan mengejarnya
"Berhenti disana!!"

Beneath The ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang