tahun pertama di hogwarts

1.3K 84 13
                                    

Hari ini adalah hari pertama bagi al dan albus di hogwarts. sungguh mereka sangat bahagia akhirnya mereka resmi jadi murid hogwarts.

Setelah acara seleksi seluruh murid di perkenankan untuk makan malam. Al yang masuk asrama gryfindor sudah mempunyai banyak teman. Diantaranya fred, rose, valerie longbottom, ivan parken, verrel alawsten, patrick inesta, vino wood, dan daniel cedric.

Al bahagia mempunyai teman baru, apalagi mereka baik tidak memandang al seperti al adalah anak seorang pahlawan yang harus dipuja-puja. Menjadi anak dari seorang pahlawan memang tidak mengenakkan. Semua orang selalu menginginkan al seperti ayahnya harry potter. Arrggg itu hanya membuat kepala al pusing.

Sekilas al melihat albus di meja slytherin. Sebenarnya al tak rela adik kesayangannya masuk slytherin/asrama ular tapi sepertinya albus senang disana. Tampak dari matanya yang menunjukan kebahagiaan. Memikirkan itu membuat mood al menjadi tidak bagus. Tanpa disadari seseorang menepuk pundak al. Membuat al terlonjak kaget. " hei al, kenapa diam saja kau tidak senang ya masuk gryfindor?" Ujar anak itu yang ternyata valerie longbottom. " tidak kok val, aku senang di gryfindor. Hanya saja..." al tidak melanjutkan kata-katanya dan memandang lurus kearah meja slytherin dan memandang albus yang sedang tertawa. Mereka menyadari perubahan al dan mengikuti arah mata al. "Ohh, kau mengkhawatirkan kembaranmu itu?" Tanya daniel. " yahh, aku mengkhawatirkannya. Dia paling susah bersosialisasi dan paling tertutup diantara kami keluarga potter "ujar al. " tenang saja al. Aku punya sepupu di slytherin jadi aku bisa meminta bantuannya untuk mengawasi kembaranmu itu " ujar verrel alawsten. Al membelalak tak percaya " benarkah? Apa sepupumu itu mau membantuku ?" Tanya al. Verrel tersenyum dan berkata "pasti, dia itu baik jadi tenang saja al " ucap verrel. Mendengar ucapan verrel membuat al sedikit lega ada yang bisa membantunya mengawasi albus.

10 menit kemudian.....

Jam makan malam berakhir kini seluruh murid tahun pertama dibimbing para prefek untuk memasuki asrama masing-masing.

Sesampainya dilukisan nyonya gemuk. prefek tersebut menyebutkan kata kunci dan seluruh murid tahun pertama pun masuk kedalam asrama. Prefek tersebut menyebutkan ruangan apa saja yang ada di dalam asrama dan membagikan kamar kepada masing masing murid tahun pertama gryfindor. Ternyata al mendapat kamar tepat disebelah kamar james.

Ia pun berjalan menuju kamarnya. Tepat didepan pintu kamar james. Al mendengar suara benda dibanting dan seketika langkahnya terhenti. Al mencoba mendengar apa yang terjadi didalam. Al mendengar suara james yang berkata " fred! Kau lihat tadi, albus memasuki asrama slytherin! Asrama ular! Kenapa ia tidak menolak si topi jelek kumuh itu?! Kenapa justru ia menerimanya?!" Ujar james dengan suara tertahan amarah. " aku tidak tau james, aku juga heran kenapa albus tidak menolak? Kenapa ia malah terlihat pasrah bahkan tadi albus juga terlihat bahagia " ucap fred bingung. James yang sudah menahan amarahnya dari tadi akhirnya murka " aaarrg, FRED! KITA HARUS MEMBERI PELAJARAN PADA ALBUS, AKU TAK MAU NAMA KELUARGA POTTER TERCEMAR KARENA ALBUS MEMASUKI ASRAMA ULAR ITU!" Ujar james tajam. Fred yang mendengarnya membelalak tak percaya " bagaimana james bisa bersikap seperti ini? Apa yang ada di fikirannya? Kenapa ia malah berniat memcelakai adiknya sendiri? Memang apa salahnya albus di slytherin, toh si voldemord sudah matikan, jadi kenapa dia bersikap seperti ini ?" Fikir fred dalam hati. James yang menyadari keterdiaman sepupunya segera bertanya " fred kenapa kau diam? Apa kau mau melindungi sianak ular itu?" Tanya james tajam. Fred yang melihat tatapan mata james menjawab dengan tergagap gagap " ti-ti-tidak james, a-a-aku h-h-hanya berfikir ca-c-cara apa yang bagus untuk mengerjai albus " jawabnya. " tenang saja fred aku sudah punya caranya " ucap james sambil tersenyum penuh arti.

Al yang mendengar perbincangan james dan fred menjadi bingung harus bagaimana, ia takut james mencelakai albus dan ia juga khawatir kabar ini akan sampai ke mommy dan daddy. Jadi ia memilih untuk diam, dan mengawasi albus dari jauh. Mengingat mereka berbeda asrama membuat al tak banyak pilihan. Ia pun melanjutkan berjalan kedalam kamarnya. " wow " gumam al. Didalam kamar terdapat 5 kasur 4 orang diantaranya sudah menempati kasur mereka. Tinggal kasur al yang masih berantakan dengan barang barang al yang belum dibereskan.

Albus Potter  Sang Pewaris SlytherinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang