Part 1 : ~ The Beginning ~

229 11 10
                                    


Seorang gadis manis berambut cokelat menatap kaca besar di hadapannya dengan bosan. Namun yang dilihatnya bukanlah kaca tersebut, melainkan pemandangan yang terpampang di balik kaca besar itu.

"Ish! Tidak kusangka, selain kejam mereka juga tidak tepat waktu!" Sungut pria tampan bermata biru.
"Sabarlah sedikit..."gumam gadis berambut kuning yang duduk di sampingnya. Gadis berambut cokelat yang sedang sibuk di dunianya itu tiba-tiba memalingkan wajahnya ke samping. Tepat ke arah pria bermata biru dan gadis berambut kuning tadi.

Evelyne, nama gadis berambut cokelat itu. Dia merupakan salah satu kaum peri dengan kemampuan yang tidak bisa di anggap remeh.

Evelyne memutar bola matanya yang berwarna cokelat jernih sambil menggerutu pelan. "Apa yang dikatakan Graysel benar Aiyana. Aku paling benci yang namanya menunggu!"
"Apa kau tidak sadar kau selalu membuat kami menunggumu, Evelyne sayang?"tanya Aiyana dengan nada mengejek.

Evelyne langsung melayangkan tatapan tajam ke arah Aiyana, yang dibalas dengan tatapan tidak kalah tajamnya.
" Kalian berdua berhentilah bertengkar. Tidak bisakah kalian membiarkanku beristirahat sejenak?"tegur Qee, si manusia serigala berambut panjang sewarna langit.

Sepertinya perkataan Qee tidak digubris oleh dua makhluk dari klan peri tersebut. Mereka masih sibuk dengan dunia mereka, saling melemparkan tatapan tajam setajam pedang. Tapi aksi saling tatap tersebut terhenti saat salah satu klan mutan angkat bicara.

"Cerewet! Hentikan drama aneh kalian! Mengganggu orang saja!" Aaron, si pria berambut merah dari klan mutan menatap Evelyne dan Aiyana dengan tatapan datar.
"Oh lihat, si makhluk lemah mengeluarkan pendapat tidak bermutunya. Cih!"
Merasa terhina, Aaron bangkit dari duduknya dan menatap Graysel dengan tatapan dingin. Dia bisa saja langsung menyerang Graysel jika tubuhnya tidak ditahan Hansel, teman satu klannya.

CLECK

Suara pintu yang dibuka sontak membuat mereka yang ada dalam ruangan tersebut menoleh ke arah pintu. Nampak seorang pria tampan tengan tuxedo hitam memasuki ruangan. Dibelakangnya berdiri dua pria yang tidak kalah tampannya dengan kulit pucat seperti mayat. Mereka memakai jubah hitam yang membuat penampilan mereka terlihat semakin mempesona.

Tak lama kemudian, sesudah ketiga pria tersebut memasuki ruangan, nampaklah seorang gadis berpakaian gothic lolita dengan kulit pucat dan bola mata berwarna abu-abu.

"Akhirnya kalian datang juga. Kami sudah menunggu kalian dari beberapa jam yang lalu!"kali ini seorang pria berwajah imut dari klan werewolf yang berkomentar.
"Kau terlalu berlebihan, Aiden."gumam Qee, yang duduk tepat di sampingnya.

"Ehem.."pria tampan tadi berdeham pelan, membuat suasana di ruangan itu menjadi hening. Perlahan dia berjalan ke arah meja besar yang di atasnya terdapat papan kecil bertuliskan 'Salvador Flecther'. Setelah duduk di 'singgahsananya' dia menatap ketiga sosok dari klan vampire, mengisyaratkan mereka untuk duduk di sofa kosong yang ada dalam ruangan besar itu.

"Maaf atas keterlambatan kami."ujarnya sambil melipat kedua tangannya di atas meja. Salvador merupakan kepala sekolah 'Blaxton School'. Blaxton sendiri diambil dari nama seorang klan vampire yang menjadi pendiri sekolah ini. Meskipun terlihat muda, umur Salvador sudah hampir ribuan tahun.

"Aku mengumpulkan kalian di sini bukan tanpa tujuan. Saat ini, aku mendapat informasi bahwa perang antar klan tidak lama lagi akan di mulai. Tugas kita adalah untuk menghentikan peperangan tersebut. Aku sudah mengamati latihan kalian selama ini. Dan aku melihat tiga sosok luar biasa dari masing-masing klan. Mulai hari ini kalian akan tinggal di asrama yang berbeda dengan teman-teman kalian yang lain, dan proses latihan kalian pun akan mengalami perubahan. Aku harap kalian dapat bekerja sama dengan baik."ujarnya, kemudian menghembuskan nafas pelan.

New WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang