1

219 17 0
                                    

Tak ada yang lebih nikmat daripada gabungan gerimis hujan di luar dan selimut hangat di dalam kamar. Demikian prinsip Naya.

Meringkuk di dalam selimut sambil mengingat kembali mimpi semalam dan menikmati bunyi gerimis di luar merupakan suatu kenikmatan tersendiri bagi Naya.

Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kau dustakan? Gumam Naya sambil cengengesan dengan keadaan setengah sadar.

Tiba-tiba lagu Sorry-nya Justin Bieber berputar di otak Naya.

Gak nyambung bego.

Langkah tergesa dan suara bernada tinggi mengacaukan Naya.

"Nay! Bangun! Jam berapa ini?" Tanya mamanya dengan nada setengah mengamuk.

Namun selimut yang menggunduk itu tak bergerak.

Naya menyahut dari dalam selimut dengan gumaman yang tak jelas.

Mamanya dengan terpaksa mengambil tindakan yang lebih ekstrem. Dengan gesit mamanya menarik selimut dan memercik-mercikan air yang sudah di bawanya kalau Naya masih tidak mau bangun.

Namun Naya masih saja tak menghiraukan mamanya.

"Naya! Kamu tuh ya, mau sampe kapan kamu males bangun kayak gini?"

"Kapan-kapan." Balas Naya singkat.

Mamanya menarik napas panjang.

"Liat, Nay. Jam berapa sekarang?"

Dengan soktau-nya Naya menjawab, "Yaelah ma, baru juga jam-"

ANJING!
eh astaghfirullah

Naya melirik jam dinding biru dongkernya menunjukkan pukul 6 lewat 20 menit. Sedangkan gerbang sekolah Naya ditutup pukul 6.30.

Tanpa aba-aba apapun, Naya melompat dari kasurnya dan berlari ke kamar mandi secepat kilat yang membuatnya susah ngerem lalu,

DUAAKK ...

Jidat Naya berciuman dengan pintu kamar mandi yang masih tertutup rapat.

Sialan ni pintu. Gerutu Naya sambil meraba-raba jidatnya yang mulai menonjol.

Dengan serba cepat, Naya sudah siap di teras rumahnya menunggu sang ojek datang menjemput.

Untungnya hujan sudah mulai reda, jadi Naya tak perlu repot-repot memakai jas hujan.

Naya sudah tidak memikirkan lagi bagaimana nasibnya saat sampai di sekolah nanti.

Tapi kayaknya, Naya bakalan telat.

Bodo amatlah gue di hukum, yang penting gue bisa sampe ke sekolah liat pemandangan indah dengan selamat, sehat walafiat.

***

Bukan kayaknya lagi, Naya benar-benar telat hari ini.

Ahelah, masa udah ditutup sih? Baru telat beberapa menit doang. Gerutu Naya sambil melihat gerbang yang telah ditutup oleh Pak Ugi, satpam sekolahnya.

ProblemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang