Runaway from Austria Chapter 06

8 2 3
                                    

Sementara itu..

Wina, Austria

Austria's POV

Hahhh hahhh hahhh
Aku menghembuskan nafasku cepat cepat. Aku sedang bingung.

Apa aku harus kabur, atau tidak?
Ah! Ibu? Spot? Aku lupa dengan mereka!! Kenapa aku memikirkan diri sendiri? Kenapa aku 'rela' meninggalkan mereka mati?

Sebenarnya, sekarang tanggal 15 September. Aku mengitung hitung kapan mereka mengebom kotaku.

Ah, tak usah dihitung, Tri.

Jadi, yang penting adalah,

APA HARUS AKU PINDAH DENGAN IBU DAN SPOT?

BAGAIMANA DENGAN YANG LAIN YANG TINGGAL DISINI?

Aku tiba tiba teringat dengan mereka.

Devonix.

Sean's POV

Sekarang waktunya pergi ke Austria.

Sebelum pergi, kemarin malam aku merayakan kepergianku dengan minum vodka di salah satu club.

Aku pun sudah siap dan rapi.

"Tok tok tok"
"Hey Sean." Felix rupanya.

"Ini." Dia memberikanku jam.
"Jam biasa?" Tanyaku.
"Tekan saja tombol di sisi kirinya."
Kutekan tombol itu. Woah!

Senjata tercanggih! Ternyata ada laser dan.. apa ini?

Penambal gigi?

Bentuknya seperti ujung pensil tajam. Oh, ternyata bor.

"Itu untuk mengebor dinding,"
Jawab Felix yang sepertinya tahu apa yang aku pikirkan.

"Iya aku tahu,"

Lalu dia memberiku kacamata yang jika aku pakai aku bisa melihat di dalam saku baju orang. Mantap.

Dia memberiku banyak senjata. Senjata senjata tersebut terlihat seperti senjata sederhana, padahal jika ditekan sesuatu akan keluar sesuatu yang canggih. Keren, sobat.

"Nah itu senjata2mu. Selamat tinggal."

Eits! Apa kau lupa, Felix Goverwell?

"Mobilku mana?"

Dia yang mendengar itu pun langsung berlari ke bawah. O ya, aku sedang berada di OSA di ruanganku.

Shit! Itu orang jika ditanya tentang mobil langsung lari!

"Tunggu aku, sobat."
Aku pun berlari kencang mengikuti nya. Pasti dia ke ruang kerjanya, pikirku.

Sesampainya di ruang kerja Felix..

Brak!
"FELIX! MOBIL!"

betul kataku, dia di ruang kerjanya. Sean, you're so smart.

Dia pun asik mengerjakan sesuatu.
"Eeh, Se.."

"Mobillllllll!"
"Kamu kan ada mobil-"
"Huh!"

"Eh? Mobil?" Tiba tiba ia bertanya dengan bingung.
"Jangan pura pura amnesia! Aku mau mob-"
"Ke Austria pakai PESAWAT, BODOH!"

Upssy! Aku lupa. Keasikan sama mobil. Padahal, kan jauh.

"Cepat pergi! Gara2 mobil kau nanti terlambaat!" Sahut Felix.
"Ah, tutup mulutmu itu! Diam saja!"
Dat man is as weird as fuk.

Aku pun pergi.

"Pergi kau! Perg i!"

Hmm? Apa itu?

Kulihat dari kejauhan.

Wah, seorang laki laki dan perempuan.

Perempuan itulah yang berteriak tadi.

"Kau harus bers amaku!" Kata laki laku itu. Dia memaksa perempuan itu. Sungguh, aku kesal melihat lelaki itu.

"Atau kutembak! Kau harus menikah denganku!"

Eh, apa aku tidak salah ?

Dia mau menembak perempuan itu?

Aku pun dari kejauhan menembak dirinya. Huh.

"Nyonya, maafkan aku menembak kekasihmu. Ayolah, pergi denganku agar kau selamat."

"... baiklah.."

Kami pun berdua pergi menaiki pesawat tersebut.

"Siapa namanu?"
" Garletta. Garletta Stunhernberg."

Sungguh, dia sangat seksi dan manis.

●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○●○
Hey wazzapp! CatsLovers15 disineh!
Maaf kalo lama terbitnya, aku kemaren sedang UMS.. sorry :(
Tapi, sekarang sudah selesaii! Yassss!
Hmm udah dulu ya babay!
*a

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Runaway From AustriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang