nueve

114 9 0
                                    

Michael

"satu.." hitung quinn, michael memegang tangan calum seerat mungkin, calum melalukan hal yang sama ke luke, dan seterusnya. "dua..", michael menelan ludahnya dengan gugup, quinn sama sekali tidak bilang apa-apa tentang apa yang akan terjadi setelah ini."tiga", dengan sekejap mereka semua tidak menyadarkan diri, termasuk quinn.

-

Michael bangun dengan kebingungan, dia tidak sendirian, calum menenaminya. michael membanguni calum dengan panik "cal! calum! bangunlah!" ucapnya, calum pun bangun dan hal yang sama juga terjadi kepadanya. "michael, kita berada di mana?" tanya calum berusaha untuk berdiri. "itu mereka! cal! mike!" sahut quinn dari belakang, "quinn! kita berada di mana?" tanya michael, "kita berada di mimpi indigo, ini apa yang sedang dialaminya sekarang" ucap quinne, "maksudmu, indigo masih hidup?" tanya michael dengan girang, quinne mengangguk dan calum pun menepuk pundak michael dari belakang.

"Apa maksudmu membawa kita ke tempat ini quinn?" tanya ashton, "ada satu pistol di tempat yang kita harus temui, jika salah satu dari kita berhasil lolos mengambil pistol tersebut, indigo akan bangun dan kita semua dapat keluar dari mimpi ini" kata quinn, "bagaimana kalau kita tidak dapat menemui pistolnya?" tanya luke, quinne menggelengkan kepalanya "selamanya kita akan berada di mimpi ini".

"apakah kita dapat bertemu dengan indigo?" tanya calum, quinn mengangguk dan michael mengepalkan tangannya, dia harus bertemu dengan indigo, harus.

author's note

panjang sekaleeh ( jgn ambigu )

INDIGO ; mikeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang