diez

105 9 0
                                    

Indigo

Disitulah aku, berjalan ke sebuah rumah mewah, tetapi sepanjang berjalan, aku merasa ada yang mengikuti ku, aku merasa tidak nyaman, suara sepedanya yang perlahan-lahan mendekat membuatku merinding. 

aku melihat kebelakang dan melihat sosok lelaki memakai topeng badut dengan bercak darah, dan jubah hitamnya. dia pun ketawa histeris saat aku melihatnya.

-

Aku berlari kencang menuju rumah mewah itu dan sosok laki-laki itu pun hilang. saat aku memasuki rumah tersebut, aku di sapa oleh suara ibu-ibu yang tidak ada di sekitar pintu depan. suara itu mengasih arah ruangan yang aku harus datang kemari, aku pun mengikuti direksinya dan sampai lah di ruangan kosong, gelap dan hanya satu foto kakakku itulah, heidi, dipajang di dinding kotor itu.

Aku memegang fotonya dan setelah aku pikir lagi, tidak, tidak mungkin. Heidi sudah meninggal, rumah ini, sama sekali tidak pernah ada, dan tempat ini. aku sama sekali tidak mengerti. Saat aku membalik badanku

brak!

badanku tertekan di dinding kotor itu dan makhluk yang telah mencekikku berkali-berkali kembali lagi, sekarang menempelkan pistol di kepalaku sambil mencekikku. aku takut, aku sangat takut. aku teriak sekencang angin topan, kurasa tidak ada yang membantuku. "matilah kau pengecut!" bisik roh tersebut.

author's note

where's mike-ro- wave when u need em'.

INDIGO ; mikeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang