Abella terbangun di jalanan kotor yang tidak dikenalnya. Ia berusaha bangun, tetapi kepalanya terasa pusing. Ia mengingat bahwa ia baru saja tertabrak oleh sebuah mobil yang berkecepatan tinggi. Ia melihat ke arah bajunya, tak ada noda merah bergelantung disana.
Abella: "Ini dimana?"
Gumam Abella pada diri sendiri. Namun, tiba-tiba ada yang menyahutinya. Ia mendekati sosok itu.
Barclay: "Ini di dunia ABC. Dunia setelah kematian untuk ... Lupakan."
Abella: "Untuk apa?"
Barclay: "Aku bilang, L-U-P-A-K-A-N."
Abella: "Baik, akan kulupakan. Oh iya, Kenapa dunia ini diberi nama seperti itu?"
Barclay: "Entahlah, tapi kau tak perlu tahu dan sebaiknya kau jangan mencari tahu!"
Abella: "Apakah disini banyak orang? Ini terlihat sangat sepi sekali."
Barclay: "Tidak. Hanya kita berdua"
Abella: "Haha, bercandaanmu tidak lucu! Yang benar saja. Semua ini pasti mustahil."
Barclay: "Aku sedang tidak bercanda. Dunia ini baru saja dibentuk. Maka dari itu, penghuninya hanya kita berdua saja. Tenang saja, pasti akan ada yang datang kesini, kok"
Abella: "Hei, kalau dunia ini baru saja dibetuk dan penghuninya hanya kita berdua saja, kenapa kau mengetahui perihal asal-usul dunia ini?"
Barclay: " .... "
Abella selalu saja mengikuti Barclay kemanapun ia pergi.
Barclay: "Kenapa kau selalu mengikutiku?! Dunia ini kan luas. Kau bisa pergi kemana saja yang kau mau! Jangan mengikutiku!"
Abella: "Apa aku menggangumu?"
Barclay: "Tentu saja!"
Akhirnya, Abella merasa sedih, ia pergi tak tentu arah. Ia sama sekali belum mengingat tempat-tempat mana saja yang boleh dikunjungi ataupun tidak boleh dikujunjungin. Ia melihat ke salah satu rumah tua—terlihat seperti perpustakaan— lalu ia memasukinya tanpa pikir panjang.
Ia melihat-lihat buku-buku yang terlihat sangat kumal. Ia meraih salah satu buku dan membukanya.
Abella: "ABCDEFGHIJKLMNOPQSTUVWXYZ."
Barclay: "Sedang apa kau disini? Balikkan buku itu seperti semula!"
Abella: "A-Aku hanya melihat-lihat tempat ini. Apakah tidak boleh?"
Barclay: "T-I-D-A-K B-O-L-E-H."
Abella: "Kenapa tidak boleh?"
Barclay: "Sesuatu yang mengerikan akan terjadi setelah kau membaca buku itu walau hanya satu kata."
Abella: "T-Tapi aku sudah membaca buku itu."
Barclay: "APA?!"
Perustakaan itu berguncang hebat, buku-buku yang ada di rak, berjatuhan. Guncangan ini, bagaikan ada gempa bumi yang mencapai skala yang paling tertinggi. Abella dan Barclay segera keluar dari perpustakaan itu. Di luar pun kodisinya sangat memprihatinkan. Mereka tertimpa pohon dan keduanya tergeletak tak berdaya.
Barclay: "Kau ingin tahu kebenarannya tentang kenapa kau tidak boleh membaca buku itu?"
Abella: "Err ... Entahlah."
Barclay: "Aku telah berbohong tentang 'akan ada yang datang kesini dan dunia setelah kematian'. Maafkan aku. Sebenarnya, aku meminta kepada Dewa untuk dibuatkan dunia ini, hanya untuk kita berdua. Aku ingin bersamamu disetiap waktu, tetapi aku terlalu pengecut untuk sekedar menyapamu, sewaktu di dunia nyata. Apalagi ... Selalu ada Cadeo disampingmu, aku semaki nmerasa takut. Aku berdo'a kepada Dewa untuk pembentukan dunia ini dan Dewa mengabulkan permintaanku. Tapi, Dewa tak semudah itu untuk mengabulkan permintaanku kan? Ada sebuah buku yang akan melenyapkan dunia ini walau hanya dibaca satu kata saja. Dan kau sudah membacanya. Mimpi ini akan segera berakhir.
Abella: " .... "
Barclay: "Oh iya, aku belum memperkenalkan diriku, Ab. Namaku Barcley, kau bisa memanggilku B."
Mereka berdua lenyap tertiup hembusan angin.
=====
Abella terbangun di sebuah ruangan yan berwarna putih. Ditangannya terpasang selang infus. Ia tergelatak tak berdaya.
Cadeo: "Apakah kau sudah baikan? Selama beberapa minggu, kau terbaring lemah tak berdaya di ruangan ini, Ab."
Abella: "Memangnya apa yang telah terjadi?"
Cadeo: "Waktu itu, kau tertabrak mobil hingga tak sadarkan diri."
Berselang beberapa hari, keadaan Abella berangsur pulih. Ia diperbolehkan keluar dari rumah sakit. Ia bisa berangkat sekolah, seperti biasanya.
Abella berangkat sekolah dengan hati gembira. Sampai-sampai ia tak sadar bahwa ada mobil yang berkecepatan tinggi yang mengarah pada tubuhnya. Dengan sigap, seseorang itu mendorong tubuh Abella hingga ia tak sampai tertabrak mobil itu.
Barclay: "Kau baik-baik saja?"
Abella:" Hm."
Barclay: "Aku lihat dari seragammu, kau dari sekolah X juga, kan?"
Abella: ''Iya"
Barclay: "Oh iya, aku belum memperkenalkan diriku, Ab. Namaku Barcley, kau bisa memanggilku B."
Abella: "Kau tahu namaku?"
Barclay: "Ayo, Ab, kita berangkat bersama, sebelum bel masuk berbunyi."
KAMU SEDANG MEMBACA
ABC's Drama
RandomBosan dengan Song Fiction? Bosan dengan cerita pendek? Nusantara Pen Circle kali ini menghadirkan sesuatu yang beda. Nikmati kumpulan naskah drama yang bertema ABC dibuat oleh para anggota NPC. Selamat datang di Teater Nusantara Pen Circle!