Miracle yang ke - 7 : Kepercayaan yang timbul

82 21 2
                                    

"Kita harus ke UKS." Desis Rio setelah membawa gadis itu pergi meninggalkan Brigezz.

"Gue ga apa." Kata Anggi sembari menyelami wajah Rio. "Bibir lo robek, hidung lo berdarah, pelipis lo luka tau, yo.."

"Uda biasa." Timpal Rio.

---

Rio mengangkat pinggul gadis itu dan mendudukannya di kasur UKS. Secepat kilat dia menyambar kotak P3K, ia tak butuh anak PMR sama sekali.

"Ga sakit?" tanya Rio sembari menyentuh bibir Anggi dengan kapas beralkohol. Anggi menggeleng. "Oh, berarti yang di sinetron sinetron lebay"

"Lo suka nonton sinetron dong" ledek Anggi sambil cengengesan.

"Ga. Lo istirahat dulu" ucap Rio sembari ingin pergi. "Lo mau kemana?"

"Bersihin luka bentar."

---

"AAA MAMAAA" jerit Anggi saat merasakan tubuhnya hampir jatuh dari kasur. Itu karena Rio yang tiba tiba saja berbaring di sebelahnya.

"YO PLEASE LO GILA INI KASUR SEEMPRIT KALI"

"Berati lo gendut." Balas cowok itu dengan mata terpejam.

"Badan lo yang gede." Sekarang Anggi memposisikan dirinya untuk duduk di samping kaki Rio. Tanpa disadari Anggi sudah menatap wajah Rio dengan sangat dalam. Menyelami segala keindahan yang ada di dalamnya. Wajahnya yang lebih terlihat tampan jika sedang terpejam. "Yoo yooo" panggil Anggi sambil menusuk nusuk pipi Rio dengan telunjuknya nya.

"Haa" jawab Rio masih dengan mata terpejam.

"Bole nanya?"

"Paan?"

"Irit bgt sih! Pake esia lo irit karakter?"

"Paan buru"

"Hm. Kenapa lo ga bilang aja kalo ini tanggung jawab Raya?"

Anggi dikagetkan dengan mata Rio yang tiba-tiba terbuka. Rio malah bangun dan memposisikan dirinya sejajar dengan Anggi. Di rangkulnya tubuh mungil gadis itu agar ia tidak jatuh kaena harus berbagi kasur yang begitu sempit dengan dirinya.

Rio menatap Anggi. Yang ditatap kikuk sendiri, "A-apa?"

"Karena Raya cewek." Jawab Rio singkat.

"Terus kenapa kalo cewek? Bukannya malah aman ya? Anak Brigezz kan gapernah mau main fisik sama cewek, ya kan?" tanya Anggi dengan wajah polosnya. Manis!

"Emang engga. Tapi Brigezz suka mengeksploitasi cewek"

"Ha?" Anggi bergidik ngeri mendengarnya. "Siapa yang suka gitu Yo?"

"Gue." Kata Rio, tak lupa dengan seringai di wajah nya.

"Iiiih" sekarang Anggi malah mendorong Rio, tapi Rio semakin mengeratkan rangkulanya pada gadis itu. Dalam waktu singkat Anggi kaku sepeti patung karena sekarang kepala Rio bersandar di bahunya. Jantungnya berdegup kencang. Lidahnya kelu. Tapi bukan Anggi namanya kalau tidak bisa mengendalikan suasana.

"Kepala lo berapa kilo?"

"50 kilo"

"Berat"

"Otak gue banyak isinya, biasa orang cerdas"

"Hala paling bokep isinya. Sama lapangan futsal juga paling"

"Hm. Tera lo" kata Rio berusaha mengakhiri percakapan bodoh itu.

Setelah itu hening menyelimuti mereka. Rio memejamkan matanya di bahu Anggi, sedangkan Anggi masih sibuk dengan urusan jantungnya yang kadang maraton.

Miracle?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang