Prolog

47 1 1
                                    

Kenalkan namaku Sae. Aku salah seorang siswa SMA favorit di Jakarta.

Aku menjalani hari-hari biasa layaknya seorang siswa SMA, tanpa pacar.Tapi aku pernah pacaran,namun disaat aku benar-benar sayang dengan "dia", aku kerap kali dikecewakan. Itulah yang membuatku takut untuk jatuh cinta lagi.

Sebenarnya banyak yang menyukaiku, tapi aku sama sekali tidak tertarik dengan mereka. Aku lebih suka sendiri. Dengan teman pun aku tidak terlalu bergaul.

hidupku memang bisa dikatakan "kesepian". Tapi aku enjoy dengan hidup seperti ini. Bagiku dengan seperti ini aku akan jauh dari yang namanya sakit hati. Hahhahah...aku hanya bisa tertawa melihat nasibku sendiri.

Sebenarnya, aku juga iri dengan teman-temanku yang punya pacar, kelihatannya mereka begitu bahagia. Ada yang perhatian, ngelarang ini itu, dan pergi bareng. Huift....lagi lagi aku takut patah hati. Terpaksa ku kubur deh semuanya dan ku buang jauh jauh rasa iri itu.

o iyaa...aku adalah anak sulung sekaligus anak bungsu di keluarga ku, singkat kata aku adalah anak Tunggal. Papa bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta. Dan tentunya tidak asing dengan kata SIBUK dan pulang larut malam. Tapi papa tidak pernah mengabaikanku dan mama, papa selalu menyempatkan diri untuk sarapan dan makan malam bersama. Kalau ada jadwal libur papa selalu mengajak kami hangout. heheh...

Sedangkan mama hanya mengurus rumah dan kami tentunya. Kasih sayang mama tak bedanya dari sayang papa, tapi tentunya kasih sayang mama lebih bisa kurasakan, maklum setiap pergi dan pulang sekolah selalu ada mama.

Sebenarnya aku ingin sekali punya adik, tapi sayang kesehatan mama tidak memungkinkan lagi. Dan kalau dipaksa, aku bisa kehilangan mama.
Yaa...terpaksa kujalani hari-hari sendiri.

Tak apa...aku masih punya buku-buku segudang yang akan menemani hari-hari sepiku. Aku punya perpustakaan pribadi, yang khusus dibuatkan mama dan papa sebagai hadiah ulang tahunku yang ke 15.

Perpustakaan itu bagaikan ruang pribadiku. Aku begitu nyaman berada disana. Sampai-sampai di saat aku sedih atau ada masalah di sanalah aku mengadu.

Itulah sekilas tentang keseharianku.
Dan aku sangat bersyukur bisa terlahir di keluarga yang sangat menyayangiku.

"Syukuri apa yang diberikan Tuhan untukmu, karna Tuhan tau itu yang terbaik"

40 Sweetest DaysWhere stories live. Discover now