1

42 0 0
                                    

Hari ini hari jumat, hari dimana hanya ada satu pelajaran ditambah eskul dan pulangnya juga cepat.

*kriinnggg...kriingggg*

Alarmku berbunyi pertanda sudah jam 4.30. Cepat cepat kumatikan karna sangat mengganggu kenyamanan telingaku. Yaa...aku memang selalu bangun awal, selain karna aku masuknya jam 6.00, biasanya subuh gini aku belajar dulu.

"wuaahhh....udah subuh"
Ujarku sembari mengusap-usap mataku.

"Sae sayang udah bangun kan.??" Suara mama sang malaikat ku yang selalu mengkhawatirkanku kalau-kalau aku bangun telat.

"Iyaaa mama, ni udah bangun" Ujarku.

"Mandi gih sayang, belajar, trus ke sekolahnya jangan lupa sarapan dulu."

"Iyaa.iyaaa"

Aku hanya cekikikan melihat mama yang sebegitu protectifnya ke aku.

ku ambil handuk dan berjalan agak sempoyongan ke kamar mandi.

***

"Segaaarrrr..." Ucapku sambil keluar dari kamar mandi, dan segera sholat. Sekarangku langkahkan kakiku menuju ruang perpustakaan pribadi.

Jam menunjukkan pukul 5.00 Aku memutuskan untuk membaca selama 30 menit. Tiba-tiba mama memanggilku.

"Saee.."

"Yaa maa.."

"Udah siap mandi, sholat sma belajarnya.?" Tanya mamaku.

"Udah ma"Balasku singkat.

"Sini turun sayang, udah mama siapin sarapan buat kamu,,papa udah nunggu nih."

Aku turun kebawah sambil menenteng sebuah tas yang cukup ringan.

"Sini sayang" Ajak papa.

Yang sebenarnya sudah dari tadi aku tunggu ajakan itu. senyum menyeringai terlukis di pipi indah ku.

"Iyaa pa" aku duduk di samping papa, sementara mama duduk di hadapanku

Aku selesai sarapan duluan, dan buru-buru pergi sekolah karna jam sudah menunjukkan pukul 6.00.

"Maa..paa..Sae pergi duluan yaa..udah telat nih" Ujarku sambil menyalami papa dan mama.

"Yaa sayang, hati hati yaa..yang rajin juga belajarnya"

"Okee paa maa...assalamualaikum"

"Waalaikum salam"

Aku berlari menuju sekolah, maklum sekolah dengan rumahku tidak terlalu jauh, hanya sekitar 100 meter, jadi untuk kesekolah aku tidak perlu naik motor ataupun diantar mama papa.

"Huufftt...capek." Kataku sambil menaruh tas dan mengeluarkan buku-bukuku.

"Kenapa lu Sae.??" Tanya Fris, teman sebangkuku. Tapi aku tidak terlalu akrab dengannya. Entah kenapa. Merasa tidak ingin saja.

"Iyaa nih,,tadi aku lari dari rumah ke sini, soalnya pas dirumah udah jam 6"

"Ehhh...iyadeh" Balas Fris.

Yaa..kami memang hanya begini. Tidak seperti teman sebangku lainnya, yang kelihatan sangat dekat.

***

*ttiiiittt...tiitttt....*

Bel istirahat berbunyi. Ku kemasi buku buku ku dan pergi duduk keluar kelas. Aku memang tidak terlalu suka pergi kesana ke sini.

"Sae...sendirian aja" Sapa Fris.

"Ehhh...iyaa.. ga ada" Jawabku singkat, karna terkejut.

"Ikut eskul paski bareng gua yok,," Ajak Fris yang tiba-tiba sok akrab denganku.

"Haa.???"

"Iyaa... lu kan pernah bilang kalo lu berminat masuk paski, dan sekarang ini hari pengunciannya, dan kalo lu ga masuk hari ni lo ga bakalan bisa masuk paski" Tegas Fris yang kelihatannya antusias banget ngajak aku masuk paski.

"Hmm..gimana yaa.. trus gimana sama eskul aku yang sekarang.??" Jawabku bingung.

"ehh..lu kan bisa pindah eskul, gitu aja kok repot sih"

"tapi fris...ntar ada masalah pula"

"Sae,,dengerin gua,,lu cuma tahun ini aja bisa masuk paski, tahun depan lu ga bisa lagi. Sementara eskul yang lain, lu bisa masuk tahun depan"

"Tapi..gimana yaa"

"Bukannya lu pernah bilang kalo orang tua lu pengen banget kalau lu masuk paski.??"

"Iyaa sih, tapi..."

Entah apa lagi yang akan aku ucapkan. Aku benar-benar bingung. Disatu sisi aku ga mau keluar dari eskulku yang sekarang, di sisi lain aku juga ingin masuk eskul paski.

"Udah jangan banyak tapi tapian...yukk ikut gua"

Fris menarik tanganku dan entah kemana dia membawaku. Tapi aku hanya bisa diam saat itu.

"Tu seniornya...bilang gih" Ketus Fris yang menyadarkanku dari lamunan.

"Ahh...ngga ah..malu tau"

"kenapa pake malu malu segala,? Kayak anak kecil aja lu Sae"

Entah kenapa tampaknya Fris begitu ingin aku masuk paski. Dan baru kali ini dia begitu ke aku, seakan akan selama ini, kami adalah teman dekat.

"Woii" Bentak Fris, yang menyadarkanku dari lamunan yang berkepanjangan.

"Ehhh iyaa..." Aku benar-benar bingung saat itu. Entah apa yang harus kulakukan, antara menyetujui Fris atau tidak.

"Ngelamun aja... sini biar gua yang bilangin"

Dia menarik tanganku ke depan senior senior itu. Dan akupun.....

40 Sweetest DaysWhere stories live. Discover now