"Kamu dan senja sama saja. Datang, membuat jatuh cinta, lantas menghilang, lalu datang lagi, lalu menghilang lagi, tapi aku tetap jatuh cinta...."**
Uang anak itu kini sudah tak tersisa seperak-pun. Satu satunya yang ia miliki saat ini hanya motor gede yang membawanya luntang lantung tanpa tujuan. Dibenaknya, pantang bagi dia kembali kerumah. Beberapa hari Erfan menyatu dengan jalanan, makan, minum bahkan tidur-pun dijalanan. Uang empat ratus ribu ternyata hanya bisa membuatnya bertahan tiga hari diluar rumah. Bahkan pagi ini pun perutnya belum di isi sama sekali.
Erfan beranjak dari tidurnya, ketika melihat teman teman jalananya sudah terbangung. Mereka memang harus bangun lebih pagi untuk mencari sesuap nasi dengan cara yang berbeda-beda. Dan kolong jembatan yang sekarang mereka tinggali-lah satu satunya tempat untuk mereka berteduh dan melepas rasa lelah.
"Hey mau kemana?" Teriak anak berkapala botak sambil menghampiri Erfan.
"Pergi.." Jawab Erfan
"Kemana?" Anak berkepala botak itu masih penasaran
"Kemana saja..."
"Dari pada gak ada tujuan mending kamu ikut saya, jualan koran"
"Tidak. Terima kasih. Saya harus pergi..."
Sejurus kemudian, Erfan sudah pergi dengan membawa motor gedenya, Dijalanan Erfan merasa bingung kemana ia harus mengemudikan motor gedenya. Tak mungkin rasanya ia harus kembali kerumah. Tak lama hujan turun dengan sangat lebatnya, Erfan semakin cepat melajukan motor gedenya sampai ia tak sadar dari Arah berlawanan sebuah sedan hitam melaju dengan sangat cepat pula. Seketika tubuhnya terpental jauh, kepalanya terbentur ke trotar jalan. Motor gede miliknya terseret beberapa meter dari posisinya yang sudah tak sadarkan diri, darah segar menetes dikepalanya. Sementara sedan hitam itu kini sudah hilang dengan sangat cepatnya.
**
Ini adalah hari minggu, terkadang hari ini adalah hari yang banyak dinanti oleh orang. Dan hari ini sekitar jam tiga sore Arul datang ke pantai yang biasa mereka kunjungi, sesuai pesan yang dikirimkan Adriyan tadi pagi. Entahlah, ia merasa kali ini Adriyan berbeda. Tadi pagi lewat WhatsApp Adriyan bilang bahwa ia akan datang lebih dulu. Tapi mana? Arul sudah berada sejak lima menit yang lalu. Tapi batang hidung Adriyan belum terlihat. Lagi pula baru kali ini mereka datang ke pantai ini secara masing masing, tidak bersama.
Arul merogoh ponsel-nya untuk kesekian kali. Dengan cepat ia langsung menghubungi Adriyan. Tapi yang terdengar hanya nada sambung pribadinya. Tak ada tanda tanda panggilan itu terjawab. "Kemana sih dia.." Arul menggerutu dalam hatinya kemudian memasukan ponselnya kembali ke saku celananya. Namun beberapa saat arul sadar, kenapa Adriyan mengajaknya bertemu dibelakang gedung tua yang sudah tak terpakai yang jelas-jelas disana sepi akan pengunjung. Arul masih menerka nerka pesan Adriyan tadi pagi. kejutan apa yang ia maksud.
Angin berhembus dengan sangat kencang. Perlahan langkah kaki arul mendekati ombak. Ia tak peduli sepatunya basah kena air laut. Baginya itu adalah hal menyenangkan, dan itu artinya sang laut menyapa akan kehadiranya. Arul meloncat loncat kegirangan setiap kali ombak datang, tawanya lepas, dan wajahnya memancarkan penuh dengan rona kebahagiaan. Bahkan ia sampai lupa jika sedang menunggu seseorang disini. Namun Arul begitu peka akan kehadiran seseorang, seekor burung yang mengintainya saja arul bisa merasakan. Apalagi seorang manusia. Arul berdiam sejenak. Ia sadar dibelakangnya saat ini ada seseorang. Mungkinkah itu Adriyan? Batinya kembali berteriak. Tapi seketika batin lainya bicara. Jika itu Adriyan, kenapa perasaan-nya kali ini tak menentu. Tak mau terbakar rasa penasaran terlalu lama, Arul langsung membalikan tubuhnya. Dan dihadapanya saat ini, seorang lelaki memakai kaos putih dengan celana jeans sudah berdiri disana. Rambutnya beterbangan karena angin laut sore ini. Lelaki itu tersenyum padanya, senyuman yang masih sama kadarnya seperti dulu. Senyuman yang sangat ia rindukan bahkan dulu jika berada disampingnya senyuman itu selalu ia nantikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVE IS JEFRY
Romance4 Tahun sudah berlalu setelah jefry meninggalkan arul kemalaysia. Arul kini sudah tumbuh menjadi lelaki gagah dan dewasa, ia bekerja disalah satu home publishing ternama dijakarta. Sementara itu Arul sendiri tak tahu jika sebenarnya jefry telah kemb...