"Min hyuk! Ahhh kau terlihat tambah dewasa" seru Yonghwa sambil memeluk Minhyuk yang baru saja memasuki ruangan.
"Mianhe hyung....tadi tiba2 temanku sakit jadi aku harus menyelesaikan tugas kami sendirian sehingga tidak bisa ikut menjemputmu..."Minhyuk menjelaskan keterlambatannya bergabung dengan para hyungnya itu.
"Aisshhh, kalian calon dokter bisa sakit juga rupanya, mengapa sakitnya mendadak, jangan2 dia hanya beralasan saja" balas Yonghwa sambil berjalan ke arah sofa sementara Minhyuk sibuk menyapa yang lain.
"Ahhh dia tidak seperti itu hyung, dia yoeja yang sangat baik, bahkan dia yang selama ini lebih banyak mengerjakan penelitian kami, dia tahu aku sangat benci dengan topik penelitian itu" jawab Minhyuk segera, ia kurang suka jika ada anggapan jelek tentang Shinhye, sahabatnya itu.
"Aigooo.... kau bilang kawanmu itu yoeja eh...? Kenapa kau terdengar seperti membelanya, jagan2 kau suka padanya?" tanya Jungshin dengan pandangan menggoda Minhyuk.
"Aniya...dia memang sangat baik pada semua orang dan cantik pula,jika kau mengatakan hal seperti tadi di depan teman2ku yang lain, aku yakin mereka semua juga akan membelanya." sahut Minhyuk.
"Wah...kenapa tidak kau kenalkan aku padanya Hyukkie, mungkin dia bisa kujadikan yoejachinguku" seru Jonghyunn dengan semangat sambil merangkul Minhyuk.
"Ahhh enak saja, tidak boleh! Kau kan namja playboy yang suka berganti2 pacar, kasihan sekali jika dia nanti menjadi mainanmu saja" balas Minhyuk cepat.
"Kau benar Minhyuk, yoeja sebaik itu harus mendapatkan namja yang bisa membahagiakannya" sahut Woobin sangat pelan, diiringi desahan nafas panjang.
"Sudahlah...cepat kau siapkan playstation itu Hyukkie, kau bilang ada game baru, aku sudah tidak sabar ingin mengalahkanmu" Jungshin pun berpindah duduk ke samping Minhyuk dan mulai memilih2 beberapa disc yang ada di meja.
Tak lama mereka berdua terlihat asik dengan permainannya. Sedangkan ketiga namja tampan lainnya mulai mengobrol tak tentu arah.
Jonghyun: "Hyung, kau benar2 ingin mengadakan pesta bujangan? Hal ini tidak terlihat sepertimu..?"
Woobin: "Sebenarnya aku tidak mau, tapi appa memaksa dan aku sedang malas berdebat akhir2 ini, mungkin saja pesta bujangan ini dapat mengurangi rasa kecewaku..."
Jonghyun:"Maksudmu......"
Woobin: " Ya mulai malam ini aku akan melupakan adik tunanganku itu, lagipula gadis itu juga tidak pernah tahu jika aku selama ini mengaguminya, dia bahkan tidak menyadari jika aku selama ini sering mengikutinya. Melihatnya tersenyum bahagia dengan rencana pernikahan kakaknya sudah cukup membuatku bahagia juga"
Jonghyun: "Kau namja baik hyung... semoga saja keputusanmu ini tidak membuatmu menderita di kemudian hari"
Yonghwa:"Seingatku kau tidak pernah memuja wanita seperti ini Woobin, apakah gadis itu cinta pertamamu?"
Jonghyun: "Apa?!!! Wah.. hyung kata orang 'first love never dies', sepertinya akan lebih berat bagimu untuk menghadapi perasaanmu sementara kau menjadi abang iparnya."
Jungshin:"Ommo...setelah sekian lama kita berteman, baru kali ini aku dengar Yonghwa hyung dan Woobin hyung bicara tentang wanita, aku pikir kalian tidak tertarik pada wanita?"
Yonghwa:"Aku hanya tidak mau berurusan dengan hal2 bodoh semacam itu, wanita dan rasa cinta itu hanya bikin susah saja, sudahlah Woobin-ah segera kau matikan rasa cinta bodohmu itu!"
Woobin:"Entahlah.....tapi aku akan coba menghilangkan rasa itu, melihatnya tersenyum bahagia sudah cukup untukku."
Minhyuk:"Aishhh sudah cukup cerita sedihnya hyung....kami selalu ada untukmu dan selalu mendukung apapun keputusanmu, sekarang ayo kita habiskan waktu mengingat cerita2 lucu kita dulu, sudah lama kita tidak berkumpul seperti ini."
Jungshin:"Iya hyung, saat kau sudah menikah nanti kau tidak bisa dengan bebas keluar malam atau' hang outs' tanpa seijin istrimu kan."
Dan akhirnya sisa malam itu mereka habiskan hanya dengan bercerita mengenang masa2 sekolah dulu, mereka banyak tertawa dan terlihat sangat menikmati kebersamaan mereka, jauh dari segala bayangan tentang 'pesta bujangan'.
Sementara itu di tempat persembunyian Shinhye sudah merasa sangat bosan dan mulai mengantuk.
Ada rasa lega di hatinya dengan acara pesta bujangan yang tidak biasa ini, lega karena artinya tidak ada alasan untuk Seyoung unnie membatalkan pernikahannya.
Walaupun dia juga merasa aneh dengan para namja di hadapannya ini, mereka terlihat sudah mapan dan mungkin hanya Minhyuk yang masih belum bekerja, itu juga karena pendidikan dokter yang ditempuhnya memakan waktu lama.
Setahu Shinhye, menurut appanya, Woobin oppa sudah mulai mengelola salah satu cabang perusahaan keluarganya, 3 namja lain juga terlihat sudah mapan dan terlihat jelas berasal dari golongan sosial ekonomi menengah ke atas, paling tidak mereka anak2 pengusaha atau pejabat tinggi.
Tapi kenapa mereka tidak mengadakan pesta bujangan yang identik dengan wanita sexy dan alcohol, mereka malah asik mengobrol, tertawa terbahak2 dan terlihat saling mendengarkan cerita satu sama lain.
Yang jelas mereka tidak benar2 mengadakan pesta bujangan, mereka lebih terlihat seperti sekumpulan eksekutif muda yang sedang reuni.
Shinhye mulai bosan karena dia tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang mereka bicarakan, hanya suara samar2 gelak tawa saja yang bisa didengarnya.
Rasa kantuk semakin berat menyerangnya dan sekitar pukul 1 dinihari Shinhye memutuskan untuk tidur sebentar.
Sebelum tidur ia sengaja menghidupkan handycam dan membiarkan benda itu menggantikan tugasnya.