Seiring perjalanan di jalan setapak menuju makam Ibundanya, Bintang pun kembali bertanya kepada Ayahnya "Yaah, memangnya ada apa? Sampai-sampai kita harus ke makam Ibu?" Lalu Sang Ayah pun diam seolah-olah tidak ada orang yang bicara.
*******
Sesampainya di makam Sang Ibu, Bintang dan Ayahnya, yaitu Daniele Blazkýkouskí, membicarakan hal-hal penting di depan makam tersebut, Daniele bicara pada makam Sang Istri tercinta, Maria. Ia bicara seolah-olah Maria ada di sana untuk mendengarkan curahan hati Sang Suami. Daniele bercerita berbagai hal mengenai pekerjaannya, masalah yang sedang dialaminya, serta keadaannya saat itu. Namun Bintang pun tak hanya berpangku tangan dan terdiam seribu kata. Ia juga ikut bercerita mengenai sekolahnya yang kian membaik.
*******
"Ibu! Terima kasih karena telah merawatku saat kau masih ada. Tenang, Bu. Semua berjalan dengan lancar sampai saat ini. Sekolah terasa seperti rumah kedua bagiku sekarang, kecuali untuk satu hal. Ya, Mr. Smith, hanya dialah yang membuat sekolah seperti bencana. Namun, tidak masalah karena Deason teman sebangku Ku yang selalu bisa mencairkan suasana hatiku saat pelajaran Mr.Smith. Ibu tentu masih ingat Deason bukan? Aku terkejut Bu, saat melihat Ia kembali saat aku menduduki bangku SMA di RIS, tak ku sangka, Ia sudah bersamaku selama 7 tahun. Dia pun selalu bertingkah konyol seperti dulu, Bu. Suatu saat, Ia pernah tertidur di kelas, dan itu pelajaran Mr. Smith. Saat Mr. Smith menghampirinya dan mencoba membangunkan nya, tau apa yang terjadi Bu? Deason malah mengira Mr. Smith adalah pujaan hatinya, dan tanpa ada alasan yang jelas, Ia langsung memeluk Mr. Smith dan berkata 'I Love You Schanzia'. Hal itu membuat seisi kelas tertegun dan tertawa karena nya Bu" Bintang menjelaskannya dengan tawa yang diiringi isak tangis karena menyadari, Ia hanya bicara pada makam Ibunya.
*******
Lalu Ayahnya pun memeluknya dan inilah kehebatan keluarga Blazkýkouskí. Mereka selalu bersama walau salah satu dari mereka telah tiada. Setelah beberapa lama Bintang dan Ayahnya bercerita kepada makam Sang Ibu, Daniele, Ayah Bintang pun berdiri.
Ia berkata "Sudah B. Ayo. Waktunya kita pulang". Lalu Bintang pun mengiyakan perkataan Ayahnya. Namun sebelum Ia benar-benar pergi dari pemakaman, Ia kembali ke makam Ibunya dan memeluk batu nisan makam. Ia hanya punya satu impian, yakni berbicara dengan Ibunya, dan memeluknya.
*******
Setelah selesai memeluk makam Ibunya, Ia pun kembali menemui Ayahnya yang berada di pintu pemakaman. Dan Ayahnya pun berkata seraya masuk ke dalam mobil Limo "B. Ayo masuk ke dalam, ada sesuatu yang mau Ayah katakan". Bintang pun masuk ke dalam mobil. Lalu ia bertanya "Ada apa, Yah?". Ayahnya pun menjawab dengan ragu "Emmm.. Ayah punya berita. Namun Ayah tidak tau apakah ini berita buruk atau baik untuk mu". "Katakan lah, Yah" balas Bintang dengan semangat.
"Ayah, akan dipindah tugaskan ke Indonesia. Tempat dimana kamu pernah singgahi untuk beberapa tahun."
Hey guys, apakabar. Bagaimana ceritanya? Saya harap ceritanya tidak terlalu membosankan. Ini merupakan cerita pertama yang saya bikin, jadi mohon maaf bila banyak terdapat kesalahan pada penulisan cerita.
Feedback kalian sangat membantu bagi saya untuk tetap bisa melanjutkan cerita ini! ^_^. Mohon doa dan feedback kalian yaaa.
Untuk part part selanjutnya, saya harap bisa dipublish pada hari hari mendatang. SOO stay tune yaa sama cerita ini. Vote dan comment kalian sangat sangat saya hargai. Terima kasih telah membaca^_^.
Sincerely, B.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang
Teen FictionBintang Blazkýkouskí seorang remaja Indo-Rusia yang secara tidak sengaja pindah ke Indonesia karena tugas dinas Sang Ayah. Sebelumnya, Ia juga pernah bertempat tinggal di Indonesia, lebih tepatnya Ia dianjurkan oleh Ayahnya agar mengetahui budaya ne...