Bagian Satu

69 6 1
                                    

.✖.
.
.

.
.
.

.
.
.

• P e r d o n a m i •

|B a g i a n|

s a t u

.
.
.

.
.
.

.
.
.
.✖.

"Apa menurutmu orang yang menyusahkan dan penuntut itu keren? Tidak. Jadi, berhentilah menjadi seorang seperti itu."

!-!-!-!-!-!-!-!-!


"Namanya siapa ya Bun enaknya?" Tanya Ayah Salsa pada istrinya dengan senyum yang masih saja merekah tak henti-henti.

"Siapa ya yah, Bunda bingung ini." Curhat sang Bunda sambil memberikan Asi pada buah hatinya yang baru saja lahir.

Bunda dan Ayah Salsa masih tersenyum kecut melihat Salsa yang hanya dia sejak tadi tanpa ada keinginan mengetahui bagaimana rupa adiknya.

"Salsa, nggak pengen liat wajah adek sayang?" Bujuk sang bunda pada buah hatinya yang sulung. "Ayo sini kita pikir bersama siapa namanya" Ujar sang bunda sambil tersenyum manis. Sementara Salsa hanya mendengus sebal.

"Iya Salsa, usul dong enaknya siapa nama adek kamu?" Kini sang Ayah yang menginterupsi Salsa sambil mengelus puncak kepalanya.

"Anak itu bukan adik Salsa." Cecar Salsa ketus.

"Salsa nggak boleh gitu dong. Ayah punya usul nih buat nama adik kamu" Jelas Ayah Salsa. Ayahnya masih saja memaklumi perilaku Salsa yang belum bisa menerima adiknya di tengah keluarga kecik mereka. "Namanya Dinda. Dinda Arline Vanesashila."

"Terserah ayah aja. Salsa tidak peduli." Dan BLAM pintu rumah sakit tertutup pertanda baru saja ada yang keluar kamar. Sementara kedua orang tua Salsa hanya memandang putri sulungnya sambil tersenyum. Mereka menganggap, Salsa hanya bermain-main, padahal tidak.

::-::-::-::-::-::-::-::



A/N :

Lol, gue fast update di cerita ini wkwk.

PerdonamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang