Part 2

52 2 0
                                    

Hari-hariku di sekolah berubah semenjak ada cowok aneh itu apalagi dengan kenyataan aku sebangku dengan dia, entah aku harus bahagia atau bersedih menerima kenyataan bahwa aku sebangku dengan cogan seperti dirinya terkadang membuat aku bahagia terkadang membuat aku muak.

"Woiii na ngelamun aja ntar kesambet loh"adhi menertawaiku setelah sukses mengagetkanku, jika saja aku punya penyakit jantung mungkin aku sudah mati oleh tingkahnya saat ini. Bukan karena dia mengagetkan ku tapi lebih tepatnya karena tingkahnya yang tertawa lepas mebuat jantungku berdisko padahal yang ia tertawai sama sekali tidak lucu, bayangkan saja melihat senyumnya saja aku serasa kena struk apa lagi sekarang ia tertawa lepas.

"Oh iya na ntar malam gue boleh kerumah lo nggak? Gue mau belajar metik nih, lajarin yah"adhi memohon, OMG adhi mau kerumah? Ya ampun mimpi apa aku semalam. "Hey ariyanaa bisa nggak?"adhi melambaikan tangannya didepan wajahku.

"Mmm bo..leh...boleh... jam berapa di?" jawabku berusaha setenang mungkin menutupi rasa senangku yang teramat sangaat bahkan di dalam jantungku sudah seperti suasana diskotik.

Saat sedang asik-asiknya aku menikmati saat-saat bersama adhi yang merupakan hal yang sangat langka di hidupku ada seseorang yang datang mengacaukan semuanya.

"Minggir lo gue mau duduk"ucap radit memerintah adhi agar pergi dan radit sukses membuat adhi pergi.

"Ntar deh na gue infoin jam berapa gue korumah lo, oke na"ucap adhi lalu pergi.

Selalu saja radit ngerusak mood  ku, ingin rasanya aku melempar manusia satu itu ke luar angkasa biar tidak mengaggu hidupku lagi.

"Na liat gambar yang tadi lo catat dong tadi gue nggak sempat nyatet"pinta radit enteng dengan perasaan tidak bersalah telah merusak moment ku bersama adhi.

"Makan tuh bebek"Segera aku melemparkan buku ku ke wajahnya jengkel.

***

Kini aku tengah bergelut bersama novel-novel koleksiku, yah ini lah kegiatan rutinku membaca novel sambil dengerin musik k-pop yang bergenre ballad jadi tidak heran jika saat membaca novel aku bisa menangis sesenggukan itu karena aku baper.

"Ariyanaa dimana kamu sayang?"teriak mama dari ruang keluarga yang letaknya di lantai satu.

"Iyaaa mah ada apa?"aku berlari keluar kamar dan segera menuruni tangga menuju ruang keluarga.

"Nih sayang dress buat ntar malam"mama menghampiriku.

"Buat apa mah? Emang ada acara penting yah? Dressnya bagus banget"

"pak pratama ngadain resepsi pernikahan anaknya ntar malem dan ayahmu baru akan sampai di Indonesia besok pagi jadi ayah minta tolong kamu, mama juga ntar malam ada urusan di butik jadi kamu gantiin kami dulu ya sayang"ucap mamah panjang lebar.

"Okkee deh siap mamaa ku yang cantiik"aku tidak ambil pusing dengan apa yang diperintahkan mama karena aku sudah terbiasa menggantikan ayahku, bagaimana tidak karena aku adalah anak tunggal di keluarga ini dan rekan-rekan bisnisnya ayah juga udah pada kenal aku jadi bisa dibilang aku sudah dikenal dikalangan pebisnis tapi untuk saat ini aku tidak tertarik ikut campur dalam hal bisnis.

Jam dinding telah menunjukan pukul 18.00 dan ibu sudah siap dengan persiapanya untukku. "Haduuuh ayoo sayang kita harus cepat nanti kamu bisa terlambat"ucap mamah gaduh memasuki kamar.

setelah setengah jam ibuku telah selesai mendandaniku, segera aku menghampiri sebuah kaca yang dapat memperlihatkan dari ujung rambut hingga ujung kakiku.

"Wooow ma ini bener aku?" Kataku takjub.

"Iyaa sayang yang di kaca itu ariyana adrif anak mama yang paling cantik, sudah sana ntar tamunya udah pada pulang kamu baru dateng lagi dan ini sebagai ucapan trima kasih mama karena kamu udah mau bantu gantiin ayah"ucap mama sambil memberikan kunci mobilku yang sudah sebulan ini disita karena aku ketahuan ugal-ugalan hehehe setelah itu langsung saja aku mengemudi mobilku yang sangat aku rindukan ini.

Setibanya di pesta aku langsung disambut oleh pak pratama dan tante riska.

"Ariyanaa wah cantik banget sayang, ayah sama ibu mana?"ucap tante ariska sambil memelukku.

"Makasih tante, oh iya maaf ayah dan mamah nggak bisa dateng tante..om.."ucapku mewakili orang tuaku.

"Oohh ya sudah nggak papa ayoo sayang silahkan, maaf yah tante nggak bisa temenin kamu dulu tante masih nunggu tamu lagi"ucap tante riska.

"Iyaa nggak papa tante"balasku dengan tersenyum.

Kulangkahkan kakiku ke tengah-tengah pesta, suasananya sangat kerren perpaduan indoor dan outdoor yang sangat indah dengan nuansa putih bercampur gold.

Seketika mataku tertuju pada cake-cake yang terlihat sangat enak, Ku coba mendekati meja yang menyajikan beberapa cake cantik yang menarik perhatianku, saat tersisa beberapa langkah lagi dari meja ada seseorang yang menabrakku.

Bruuuk

Seketika aku kehilangan keseimbangan segera ku tutup mataku karena tak sanggup mengetahui akhir dari insiden ini dan kurasakan ada lengan yang melilit di pinggangku saat aku ingin melihat sosok tersebut, ternyata dia juga kehilangan keseimbangan dan akhirnya kami pun terjatuh. Perlahan pandanganku mengabur dan kurasakan sesuatu menghantam kepala bagian belakangku.



RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang