2. Famous...

72 9 2
                                    

     Jam menunjukkan pukul 9 pagi. Aku berjalan ke kampus bersama Yejin dan Minhyuk. Di sepanjang jalan menuju fakultas ilmu administrasi semua orang seakan menatapku aneh. Aku mengecek seluruh badanku, ku pikir mungkin ada yang aneh dengan penampilanku. Bukankah seperti biasanya semua orang mengabaikanku? Tapi kenapa dengan hari ini?

"Yejin-ah, apakah ada yang aneh dengan diriku?" Tanyaku. Yejin menggeleng.

"Chankkaman! Chankkaman!" Tiba-tiba Minhyuk menyuruh kami berhenti. Ia menatap ponselnya dengan mimik penuh ketidakpercayaan.

"Mwoga?" Tanyaku sambil berusaha mengintip ponselnya.

"Bukankah ini kau, Hyewon-ah?" Tanyanya lalu menyodorkan ponselnya padaku. Ku lihat fotoku bersama Shownu seonbae terpampang.

"Mwoya? Apa yang terjadi diantara kalian?" Tanya Yejin.

"Terjadi apa? Tidak ada apa-apa dengan kami." Jawabku santai.

"Uwaa daebak! Kau benar-benar menjadi trending topik." Ucap Minhyuk masih mengutak atik ponselnya. Yejin juga mulai membuka ponselnya. Sedangkan aku tak tahu harus melakukan apa.
                                ***
  Sampai di kelas Prof. Kim aku dan Yejin segera duduk di bangku ketiga dari depan. Ku lihat sekelilingku menatapku sambil melontarkan beberapa komentar yang entah apa aku tak tahu. Tiba-tiba seseorang di belakangku menepuk bahuku pelan. Aku menoleh.

"Waeyo?" Tanyaku.

"Apa kau benar-benar berkencan dengan Shownu?" Tanya seorang yeoja yang disambut anggukkan beberapa temannya.

"Ne? A anieyo." Jawabku cukup keras. Spontan aku menutup mulutku.
"Benarkah? Lalu kenapa kalian bergandengan tangan?"

"Iya. Lalu apa yang kalian lakukan di toko buku kemarin?"

"Iya. Sebenarnya ada hubungan apa kau dengan Shownu?" Tiga orang di belakangku seakan menyerbuku dengan ribuan panah yang tak bisa kuhindari. Kugaruk kepalaku yang tak gatal, aku bingung.

"Seonbae aku minta maaf, tapi sepertinya kau harus berhenti menginterviewnya. Karena Prof. Kim sudah datang." Ucap Yejin mengingatkan sekaligus menyelamatkanku. Aahh aku rasa hari-hari mulai hari ini akan sedikit berat. Mengapa ini terjadi?
                               ***

    Aku baru saja keluar dari kelas ketika tiga orang yeoja bertubuh tinggi menghadangku. Mereka menatapku dengan ganas seakan ingin menerkamku. Kini aku sendirian karena Yejin yang pulang lebih awal. Dan seperti biasa disaat-saat yang tak jelas seperti ini aku hanya diam tak mampu melakukan apa-apa.

"Ya! Kau yang bernama Hyewon?" Tanya seseorang dari ketiga trio itu. Aku mengangguk.

"Apa kau benar-benar kencan dengan Shownu?"
Aku menghela nafas panjang. Lagi-lagi pertanyaan ini. Batinku.

"Aniyo seonbae. Kami tidak ada hubungan apa-apa. Kemarin hanya kebetulan." Jawabku lalu beranjak pergi.

"Eits eits... tunggu, mau kemana? Banyak yang harus kau jelaskan."

"Waeyo? Bukankah aku sudah menjelaskannya?"

"Sudahlah aku rasa benar apa yang dia katakan. Mana mungkin Shownu mau dengan gadis seperti dia. Mungkin gadis ini hanya ingin terkenal dengan memanfaatkan Shownu" Ucap yeoja yang aku rasa adalah leader dari geng atau apalah itu namanya.

"Ayo kita pergi!"
Aku menatap punggung mereka dengan sinis. Untung saja seonbae, kalau tidak sudah ku makan.
AHH.. ini semua karena Shownu seonbae. Ada apa coba dengannya. Aish jinja hari-hari kuliahku yang damai telah lenyap.
                                 ***
  Aku termangu menatap gelas jus manggaku yang mengembun. Sesekali kumainkan sedotan putih yang berdiri tenang di dalam gelas. Di samping gelas terpampang jelas sebuah undangan berwarna hijau. Aku menatap kosong undangan itu.

"Ya! Ada apa denganmu?" Sebuah suara yang ku kenal membuatku tersadar kembali. Aku menatap pemilik suara imut itu.

"Ahh Yejin-ah!" Aku menyerukan namanya dengan lesu.

"Ada apa denganmu?" Suara lain muncul dari belakang Yejin. Dan tidak lain lagi dia adalah Minhyuk. Aku menghela nafas berat, lalu menunjuk undangan yang tergeletak di meja. Minhyuk segera mengambil undangan itu.

"Uwaa daebakk!! Dia mengundangmu?" Ucap Minhyuk sedikit heboh. Yejin ikut meneliti undangan itu. Aku mengalihkan pandangan dengan malasnya.

"Kau gelisah karena ini?" Tanya Yejin setelah ia duduk. Aku mengangguk ringan.

"Kau lihat! Ini adalah salah satu bukti dia menyukaimu." Minhyuk kembali berulah. Kali ini aku tak akan berteriak lagi. Aku hanya mendesis kesal dan melotot ke arahnya.

"Aku rasa itu benar." Kini giliran Yejin juga menyetujui hipotesis Minhyuk.

"Yaa! Jebal! Jangan membuatku berpikir yang tidak-tidak. Itu benar-benar mustahil." Ucapku.

"Mustahil bagaimana? Kau tahu seonbae tidak akan mengundang sembarangan orang di pestanya. Bahkan kami tidak."

"Ani. Seonbae bilang padaku untuk mengajak kalian juga kok."

"Eii.. kau ini benar-benar tidak peka. Itu hanya untuk membuatmu mau menerima undangannya."

"Aniya. Aku tidak akan pergi! Aku tidak mau semua orang berpikir aneh-aneh lagi tentang aku dan seonbae."

"Ahh! Tapi apa yang ku katakan kalau bertemu dengan seonbae? Aish michigeta!!"

" kau harus datang, Hyewon-ah!"

"Shireo! Aku tidak mau hari-hari damaiku diusik lagi. Aku harus lulus dengan tenang."

"Ahh kau ini. Seharusnya kau menjadikan ini kesempatanmu untuk lebih dekat dengan seonbae dan menjadikannya namjachingumu. Kau kan belum pernah pacaran."

Plakkk

Pukulanku berhasil mendarat di kepala Minhyuk.

"YA!"

aahh aku menjadi semakin bingung.
                                ***

Tbc

Terima kasih sudah membaca chapter keduanya. Maaf kalau masih gak jelas :)
Jangan lupa vote dan komentarnya ya :D

Impossible!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang