4. The Reason

32 6 3
                                    

Jam 9 pagi. Sekarang aku berada di tengah-tengah kelas Prof. Park. Aku duduk di paling kiri dekat dengan jendela yang tertutup selambu hijau. Aku tak mampu fokus dalam materi, pikiranku masih kacau karena kejadian semalam. Seonbae seonbae dan seonbae. Pikiranku hanya dipenuhi namja aneh itu.

"Hyewon-ah!" Tegur Yejin lirih. Aku menoleh kepadanya dan memasang wajah yang bertanya "wae?".

"Ada apa denganmu? Kenapa dari tadi bengong terus?" Tanya Yejin khawatir.

"Aniya. Gwaenchana." Jawabku berusaha terlihat biasa.

"Bohong! Aku tahu kau memikirkan seonbae kan?" Yejin menebak dengan yakin. Aku pun tak mampu mengelak dan hanya mengangguk.

"Lebih baik kalian bicara empat mata. Dan tanyakan padanya." Saran Yejin.

"Mwo? Kau pikir aku berani melakukan hal seperti itu?"

"Tentu saja." Ucap Yejin yakin.

***

Angin yang ramah menggoyangkan dedaunan dan rumput hijau di taman kampus. Aku terduduk diam di sebuah kursi putih panjang di bawah pohon besar. Akhirnya hari ini aku memutuskan untuk melakukan saran Yejin, yaitu berbicara dengan Shownu seonbae. Dan kini di samping kananku Shownu seonbae tengah duduk manis dalam diam. Sudah lima menit sejak aku mengajaknya ke tempat ini, tapi tak sepatah kata pun keluar dari mulutku. Bahkan aku tak mampu melihat ke arahnya.

"Seon seonbae!" Seruku setelah mengambil nafas dalam-dalam. Ia menoleh dan tersenyum padaku.

Deg

Jantungku seakan berhenti sejenak dan kemudian berdetak upnormal. Aku menelan ludahku dan berusaha memantapkan hatiku.

"Seonbae, ada beberapa hal yang ingin kutanyakan padamu."

"Hmm?"

"Ehmm... begini seonbae. Ehm aku juga bingung harus mulai dari mana. Aku juga tidak tahu yang aku rasakan benar atau tidak, tapi aku merasa ada sesuatu yang berbeda dengan sikap seonbae kepadaku. Dan aku butuh penjelasan dari semua hal itu."

Seonbae menatapku dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Ahh.. begini maksudku seonbae. Beberapa bulan terakhir sikap seonbae yang dulunya tak menganggapku berubah 360 derajat menjadi sangat perhatian padaku. Bahkan seonbae memberiku kado valentine. Aku tidak berpikiran yang aneh-aneh, tapi itu membuatku bingung, apa maksud seonbae. Selain itu, semua orang juga menjadi berpikir aneh-aneh tentang kita. "

Shownu seonbae tersenyum sambil mengangguk.

"Kalau menurutmu, apa alasanku?" Shownu seonbae malah balik bertanya.

'Kalau aku tahu aku tidak akan bertanya, seonbae' batinku.

"Hahaha mollayo seonbae. Aku tidak punya pikiran apa pun tentang itu."

"Aah ternyata kau benar-benar melupakanku." Ucap seonbae yang sama sekali tidak nyambung.

"Ne?"

"Kalau begitu aku akan membuatmu ingat."

Chu~

Shownu seonbae mengecup bibirku secepat kilat. Aku membatu dengan mata yang terbelalak.

"Bagaimana? Kau ingat?"

"Ne?"

"Apa aku harus melakukannya sekali lagi?"

"Aniyo aniyo aniyo!" Aku berteriak panik dan langsung berdiri. Kurasakan detak jantungku semakin cepat, bahkan serasa ingin lepas dari tempatnya. Beberapa kali aku memukul pelan pipiku menyadarkanku bahwa ini hanya mimpi.

"Ahh... sebenarnya sikapku selama ini bermaksud agar kau ingat siapa aku sebenarnya, tapi tidak ku sangka kau tidak mengingatku juga." Ucap seonbae setelah helaan nafas beratnya.

"Seolma, Son-hyun-woo tetanggaku di busan?" Dengan nafas yang masih tak beraturan bibirku melontarkan nama itu. Ia mengangguk.

"Oh benar. Son Hyunwoo itu. Namja yang dulu kau pukuli karena telah mencuri first kiss mu."

"Maldo andwaeyo! Tolong jangan bercanda seonbae!" Aku masih tak mampu mempercayainya.

"Untuk apa aku bercanda?" Ucap seonbae dengan nada serius.

"Bukannya dia pindah ke Canada? Kau pasti bohong seonbae. Apa seonbae pikir aku sebodoh itu. Mungkin nama seonbae saja yang sama dengannya." sanggahku.

"Kau tidak percaya? Lalu aku tau dari mana, kalau aku bukan dia" tanya seonbae.

"Hahahhahaha." Aku berusaha tertawa dan memecah suasana canggung.

"Mau berkencan denganku?" pertanyaan yang langsung membungkam tawaku.

"Ne?" ucapku dengan tampang linglung.

'Kalau seperti ini apa yang harus kulakukan? Haaaa Yejin Minhyuk tolong akuuu!!!'

"Kau tidak dengar? Apa aku harus berteriak, sekalian biar seluruh kampus tau?"

"Hohoho andwaeyo! Aku dengar kok seonbae." jawabku dengan ketakutan.

"Lalu, jawabannya?"

"Jawaban?"

Aku memandang sekitar sambil menggaruk kepalaku. Entahlah apa yang kulakukan, yang jelas sesuatu di dalam hatiku bergejolak hebat dan aku tak mengerti artinya.

"Kau mau kan?" tanya Shownu seonbae.

"Joesonghamnida seonbae, tapi aku ingin fokus pada kuliahku. Joesonghamnida.

End

Haaahh selesai juga...
Maaf kalau endingnya juga nggk jelas, udah pusing buat endingnya :D
Tapi yang jelas makasih buat yang udah membaca sampai akhir. See you :) like and comment neee :D

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Impossible!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang