Yuju POV"Hei apa yang kau lakukan?"
"Tentu saja memandangimu."
"Aish apa-apaan kau ini."
"Kau risih ya?"
Ia tak menjawab pertanyaanku.
Kuharap perasaanku selama ini terbalas.Aku terus memandanginya, yah berharap membuatnya risih kemudian ia akan berbicara padaku.
"Choi yuju, kau benar-benar menyebalkan. Kau telah menjatuhkan handphone milikku lalu menggodaku saat aku menggambar. Aish..."ujarnya dengan perasaan risih.
"Hehe maaf ya aku telah menjatuhkan handphone mu."
"Yaya tak apa, lain kali jangan diulangi lagi."
"Siap pak!"candaku padanya."Hahahahahaha" kami tertawa bersama. Itu membuatku sangat bahagia.
Author POV
Jeonghan berdiri lalu berkata kepada teman-teman yang ada disekitarnya.
"Kalian semua menganggapku sebagai teman atau sahabat?"tanya jeonghan dengan percaya diri."Hei apa-apaan kau jeonghan. Tentu saja kami menganggapmu sebagai seorang teman."jawab salah satu teman jeonghan.
"Ohh baiklah. Lalu yuju kau menganggapku sebagai teman atau sahabat?"tanya jeonghan seraya mendekati yuju.
"Yuju, kau menganggapku sebagai sahabatkan?"bisik jeonghan lembut di telinga yuju.Yuju POV
Kenapa dia bertanya seperti itu?
Kenapa ia harus berbisik ditelingaku?
Memang terasa sakit jika ia hanya menganggapku sebagai sahabatnya. Tapi untuk kali ini aku akan menganggapnya sebagai sahabat, walau aku memiliki rasa sayang yang lebih dari sahabat terhadapnya."Tentu saja aku mengganggap jeonghan itu sahabatku. Dia sahabat terbaikku." Dan orang yang sangat ku sayangi.
Kata-kata itu selalu tersimpan dengan rapat.DK POV
Apa-apaan yang dilakukan jeonghan tadi. Dia membisikkan sesuatu pada yuju. Aku tak akan mengalah darimu jeonghan.
4 Oktober 2015
Yuju POV
Tak kusangka sudah 2 tahun aku bersahabat dengan jeonghan. Sahabat yang kusayangi. Aku berharap sangat besar terhadapnya, berharap rasa sayangku terbalaskan.
4 Oktober adalah hari yang istimewa bagi ku, karna ini adalah hari ulang tahun ku dan jeonghan. Ya kami lahir di tanggal yang sama.
Beberapa hari yang lalu jeonghan memberiku kartu undangan ulangtahunnya. Tentu saja aku akan datang. Aku akan memberi 2 hadiah pada jeonghan, aku membelikan sebuah cokelat favoritnya saat diperjalanan tadi, dan aku juga akan menyatakan perasaanku yang selama ini ku rahasiakan.
Aku mengharapkan hanya sebuah hadiah darinya yaitu rasa sayangnya terhadapku.
Aku menekan bel rumah jeonghan. Tak lama kemudian ia keluar dengan mengenakan kemeja putih dan tuxedo hitamnya. Ia terlihat sangat tampan dan mempesona ia nampak lebih mempesona setelah menunjukan senyumannya.
Ia mempersilahkanku untuk masuk kerumahnya. Banyak orang yang diundang kepesta oleh jeonghan. Ia hampir mengundang seluruh anak yang ada dikelas. Aku sangat ingin mengungkapkan perasaanku.
Lalu kemudian jeonghan memanggilku dan mengajakku pergi kehalaman depan rumahnya. Kurasa ini saat yang tepat untuk mengungkapkan perasaanku.
"Aku ingin mengucapkan sesuatu."ucap kami secara bersamaan.
"Kau duluan."ujar jeonghan.
"Jeonghan aku suka padamu."Ia terdiam sejenak.
"Maaf aku tak bisa membalas perasaanmu. Aku sayang padamu hanya sebagai seorang sahabat."kata-kata yang ia ucapkan seakan-akan langsung menusuk hatiku menusuknya dengan jarum-jarum kecil.
"Oh ya hal yang ingin aku beritaukan padamu adalah aku sudah memiliki seorang kekasih." Ini tusukan yang kesekian kalinya. Hadiah yang terburuk sepanjang hidupku. Hadiah yang tak pernah kuharapkan.
Seorang perempuan cantik menampakan batang hidungnya didepanku lalu tiba-tiba ia mengandeng lengan jeonghan. Ia tersenyum manis padaku. Aku mengenal perempuan ini. Tunggu, dia Eunha.
"Dia Jung Eunbi atau biasa dipanggil Eunha. Ia kekasihku."Cukup! Cukup! Berapa kali lagi ia akan membuatku merasakan sakit seperti ini?
"Ah haha baiklah aku tak apa-apa. Semoga kalian bahagia bersama. Aku pulang dulu. Terima kasih karna telah mengundangku dipestamu jeonghan."
Terima kasih juga atas segala luka yang kau berikan.Jeonghan tidak menahanku untuk pergi, dia melepasku begitu saja. Oh ya tentu saja itu karena ia telah memiliki eunha disisinya.
Taman. Itu tempat yang kupilih sekarang untuk menenangkan diri.
Eunha adalah teman masa kecilku. Ibuku dan ibunya adalah teman dekat. Eunha pernah bercerita padaku bahwa ia menyukai seseorang, dan ternyata orang yang disukainya adalah orang yang sama yang aku sayangi.
Dan aku tak pernah menyangka bahwa jeonghan lebih memilih bersama eunha daripada bersama aku. Aku tak pernah melihat jeonghan dekat dengan perempuan lain selain aku. Ia juga tak pernah bercerita bahwa ia memiliki orang yang ia cintai.
Aku seakan-akan kehilangan senyumku. Lebih tepatnya kehilangan seseorang yang selalu bisa untuk membuatku tersenyum.
Perlahan bulir-bulir bening jatuh dipipiku. Mengapa aku menangis? Haruskah aku menangisi jeonghan? Aku sayang padanya. Aku harap tak ada yang melihat wajah burukku saat menangis ini.
DK POV
Haah..
Jeonghan memberiku surat undangan untuk pergi ke pesta ulang tahunnya. Sebenarnya aku sangat malas untuk datang ke pesta jeonghan. Tapi yuju diundang juga dan ia pasti datang ke pesta ulang tahun jeonghan. Akhirnya aku pun memutuskan untuk datang.Jeonghan adalah rivalku. Aku sangat membencinya ia selalu bisa merebut perhatian yuju dariku.
Oh itu yuju.
Mereka sedang membicarakan sesuatu. Mengapa harus dihalaman depan? Mengapa tak didalam saja?Sekilas aku melihat gurat sedih di mata yuju. Mengapa ia bersedih?
Apa yang membuatnya sedih?
Ah ada seorang perempuan yang menggandeng lengan jeonghan. Siapa dia? Apa dia kekasih jeonghan? Apa karna itu yuju sedih?Yak terlalu banyak pertanyaan dipikiranku. Sebaiknya aku bertanya langsung pada yuju. Kulihat ia berjalan menuju taman tadi.
"Hei yuju."panggilku.
Ia menengok ke arahku sejenak lalu mengalihkan pandangannya. Ia mengusap sesuatu di matanya.
Apa ia menangis?
Aku mendekatinya.
"Boleh aku duduk disampingmu?"
Ia mengangguk dengan lemah."Choi yuju. Apa kau tadi menangis?"Tanya ku perlahan agar ia tak merasa tersinggung.
"Tidak aku tak menangis." Jawabnya dengan senyum tipis dibibirnya. Aku tau itu hanya senyum palsu, yuju.
"Kau bisa bercerita padaku jika kau mau. Itu akan membuatmu lebih tenang." Aku menunjukan senyum tulusku padanya. Kuharap ia mau bercerita isi hatinya."Dk kau selalu tersenyum kepadaku. Andai orang itu juga bisa tersenyum tulus padaku."Ujarnya.
Aku sedikit sedih saat mendengar bahwa ia mengharapkan senyuman dari orang lain.
Apa senyumanku ini tak cukup?
~~~~~~~~~~~~
Yoyy part 2 finish!!
Maaf ya kalau ada typo.
Maaf kalau banyak kata" yg sulit di mengerti.
Karena ini FF pertama ku aku mengharapkan vote and comentnya kawan".
Happy reading guysSVT1004

KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Smile
Fiksi PenggemarPernahkah kau kehilangan senyummu? Lebih tepatnya kehilangan seseorang yang bisa membuatmu tersenyum. Aku pernah mengalaminya. Dan sekarang ada orang lain yang bisa menggantikan tempatnya. Apa yang aku harus lakukan? Menerimanya atau malah menolakn...