Chapter 3

5.1K 205 0
                                    

#Melihatmu yang dingin,membuat aku tertarik padamu.

Author pov

Bel masuk di SMA Tunas Bangsa berbunyi semua siswa langsung masuk ke kelasnya masing-masing.
Begitupun dengan Keisya dia habis dari taman belakang karena kebiasaan dia jika datang cepat dia akan ke taman kebelakang untuk membaca novel.Selama pelajaran berlangsung Keisya fokus mendengarkan pelajaran matematika yang sedang di jelaskan oleh guru.Dan tidak terasa sudah pergantian jam,dan guru kimia pun masuk dan menjelaskan materinya.Setelah itu bel istirahat pun berbunyi,Keisya langsung keluar dari kelas pergi ke taman belakang sekolah.Saat Keisya sedang membaca novelnya sambil mendengarkan lagu tiba-tiba ada tangan yang menepuk bahunya.Keisya terkejut lalu dia menoleh ke belakang dan ternyata dia Alvian Putra most wanted di sekolahnya.

Keisya hanya melihat sekilas Alvia lalu melanjutkan membaca novel.

"Hai" sapa Alvian.
Keisya hanya diam
"Jawab dong aku kan ngomong sama kamu" ucap Alvian
Keisya masih membaca novelnya.
"Oke kalau kamu engga mau jawab,kenalin aku Alvian"ucap Alvian sambil mengulurkan tangannya.
"Hmm"jawab Keisya
"Jawab dong jangan hmm aja"ucap Alvian masih menatap Keisya yang masih setia sama bukunya.Apakah bukunya lebih menarik dibangdingkan Alvian yang ganteng ini?
"Keisya"jawabnya menoleh kepada Alvian tetapi sekilas saja.
"Bolehkah aku menjadi temanmu?"tanya Alvian

"Hmmm" jawab Keisya
"Boleh kan? " ucap Alvian

Cukup lama terdiam akhirnya Keisya menjawab YA

Alvian pov

Setelah bel istirahat berbunyi aku langsung ke taman belakang karena aku tau pasti Keisya di sana.Dan tepat dia di sana masih setia membaca novelnya.Lalu aku menghampirinya dan memperkenalkan diri dan meminta dia agar aku boleh menjadi temannya,tetapi dia menjawab kalau tidak hmm Iya Keiya(saat menyebutkan namanya pas perkenalan) dan saat aku bertanya bolehkah aku menjadi temannya,doa terdian cukup lama dan akhirnya dia menjawab YA.Tidak apa walaupun 1 kata tetapi itu memiliki makna yang banyak bagiku,karena bisa mengenal dia lebih jauh lagi.

Keisya pov

Saat bel istirahat aku langsung ke taman belakang seperti biasa membaca novel saat aku sedang asik dengan novelku tiba-tiba ada yang menepuk pundakku aku terkejut tapi aku langsung merubah raut muka ku menjadi biasa saja.Setelah itu dia duduk di sebelah ku dan dia memanggilku tetapi aku diam saja.Dan akhirnya dia bilang dia ingin menjadi temanku.Cukup lama berfikir akhirnya aku mengiyakannya,karena aku dengar dari cerita anak yang lain dia baik,ramah jadi apa salahnya jika aku mulai membuka diri untuk berteman.

Author pov

Setelah itu mereka kembali ke kelas masing-masing karena bel masuk sudah berdering.Dan pelajaran sejarah pun berlangsung dan tidak terasa bel pulang pun berbunyi para siswa langsung berhamburan keluar kelas,berbeda dengan Keisya dia lebih memilih sekolah sepi baru dia akan keluar kelas menuju gerbang dan berjalan sedikit jauh dari sekolah karena dia merahasiakan identitasnya.Sebenarnya Keisya anak pengusaha sukses yang bergerak di bidang batu bara tetapi dia tidak mau orang tau,dia hanya ingin mendapatkan teman yang benar-benar ingin berteman dengannya bukan karena hartanya.Keisya  masuk mobil dan menuju rumah.

Sesampainya di rumah Keisya melihat orang tuanya yang sedang bertengkar.

Keisya pov

Semenjak bel berbunyi aku hanya diam di kelas untuk menunggu sekolah sepi karena aku dijemput dengan mobil aku harus menunggu sekolah sepi dan berjalan sedikit dari sekolah.Karena belum ada yang tau aku anak pengusaha batu bara yang terkenal,mungkin mereka kira aku hanya anak karwayan biasa.Aku melakukan ini hanya ingin memiliki teman sejati yang bukan ingin berteman dengan ku karena harta saja.
Sesampainya aku di rumah aku melihat orang tuaku sedang berkelahi aku capek mereka pergi berbulan-bulan dan ketika kembali selalu berkelahi,aku capek melihatnya.
Dan sekarang puncaknya aku harus mulai membuka mulut atas kejadian itu semua

"Pa,ma udah cukup papa dan mama pergi berbulan-bulan dan ketika kembali bukan mengurusku malah berkelahi,ingat aku ini masih anak papa dan mama.Aku memang tinggal di sini tapi aku merasa tidak dianggap ketika papa dan mama pulang.Papa mama terlalu mementingkan pekerjaan dan aku tidak pernah diperhatikan dari kecil aku cuma di rawat sama mbok,di mana papa dan mama saat aku kecil tumbuh kembang sampai sekarang aku sudah memakai putih abu-abu. "Ujarku

"Maafkan mama dan papa karena tidak memerhatikan mu dari kecil,tetapi kami mencari uang untuk mu Keisya" ucap papa

"Ya sayang kami bekerja hanya untukmu,untuk melengkapi semua kebutuhanmu"ucap mama

"Aku engga butuh itu ma,pa , yang aku butuhin itu kasih sayang,bukan uang"ucapku

"Maafkan kami sayang kami menyesal,tapi ada yang kami ingin beritahu kepadamu,kami akan becerai karena sudah tidak ada lagi kecocokkan di antara kami"ucap papa

"Wow bagus sekali,sedari kecil sampai sekarang aku tidak pernah mendapat kasih sayang,dan sekarang papa mama berpisah? Menakjubkan dan mungkin aku akan lebih lebih lebih merasa kesepian. Ucapku sampai menangis

"Maafkan kami sayang itu udah jalan terbaik untuk kami"ucap mama

"Itu bukan jalan yang terbaik,ingat pa,ma cerai itu dibenci Allah"ujarku

"Ya papa tau tapi ya mau gimana lagi,pemikiran kami sudah berbeda"ucap papa

"Kalau begitu ijinkan aku untuk keluar dari rumah ini,dan mencari uang sendiri,biarkan aku hidup mandiri.Mungkin setelah papa dan mama bercerai tidak pernah lagi mengunjungi rumah ini,lebih baik aku pergi daripada tinggal di rumah yang sebesar ini tetapi tidak ada rasa kenyamanan lebih baik aku tinggal di rumah yang sederhana tetapi merasa nyaman. "Ujarku

"Kamu tidak boleh pergi sayang,rumah ini milikmu"ucap mama

"Ya betul rumah ini milikmu,mengapa kamu ingin mencari uang sendiri sedangkan kami bekerja untukmu,jadi untuk apa kami bekerja jika kau ingin mencari uang sendiri"ucap papa

"Itu papa mengerti,seterah apa kata papa dan mama yang penting aku ingin menjalani hidupku,daripada aku di rumah ini penuh dengan kesunyian.Lebih baik aku hidup mandiri,tolong izinkan aku"ujarku

"Sekali tidak ya tidak Keisya" ucap papa menaikkan suaranya beberapa oktaf.

Aku hanya diam,dan langsung berlari ke kamar.Aku tau ini tidak sopan tapi aku terlalu emosi aku takut jika aku masih berada di sana aku tanpa sadar aku akan membentak papa dan mama.

Di dalam kamar aku hanya menangis dan menangis.Dan setelah aku berhenti menangis aku langsung ke kamar mandi karena adzan salat asar sudah berkumandang,aku langsung membersihkan diri dan mengambil air wudhu dan segera salat.

Hallo semuanya

Cold GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang