Chapter 4

3.7K 169 1
                                    

Bicaranya diganti lo-gue aja ya semuanya,biar kata-katanya engga terlalu baku
___

#Ketika melihatmu pada saat itu,aku menyadari kaulah orang yang tepat menjadi kekasihku. - Alvian Putra

___

Author pov

Setelah kejadian itu orang tua Keisya pun tidak ada kembali ke rumah,selang beberapa minggu kemudian Keisya mendengar kabar jika orang tuanya sudah resmi bercerai.Seketika jantung Keisya berhenti berdetak mendengar kabar itu.

Keisya hanya menangis,dan menangis dan dia memutuskan akan pergi dari rumah ini.Dia akan hidup mandiri toh orang tuanya saja tidak ada pulang ke rumah pastinya mereka tidak akan menyadari jika Keisya telah pergi dari rumah.

Alvian pov

Beberapa minggu ini gue hanya memerhatikan Keisya dari jauh.Gue bisa melihat tersirat banyak kesedihan dimata itu.Gue sedih melihatnya seperti itu.Dia pasti butuh tempat bersandar.Tetapi dia tidak punya teman untuk dia berbagi masalahnya.

Gue sangat ingin menghampirinya tetapi gue takut dia tidak mau menerima kehadiran gue.Katakan gue pengencut karlagi  engga berani mendekatinya,tapi gue emang engga pernah pacaran,karena gue punya prinsip " kalau belum pas di hati,jangan!".

Walaupun gue most wanted di sekolah dan banyak perempuan yang mendekati.Tapi gue hanya menolak mereka dengan cara halus.Karena gue belum ketemu yang pas.

Pas melihat Keisya waktu itu,gue merasa dia orangnya,dia yang memenangkan hati gue.Hanya dia sampai saat ini yang berhasil membuat rasa pas itu hanya dia.

Dan pokoknya gue harus bisa buat dia tersenyum.Dan mau membagi masalahnya juga kepada gue.

Keisya pov

Setelah kabar perceraian mama dan papa gue memutuskan untuk pergi dari rumah.Sudah beberapa hari gue tidak masuk sekolah karena gue sedang mencari pekerjaan.Dan setelah seminggu mencari kerja aku mendapatkannya.

Gue menjadi pelayan restaurant,gajinya cukup buat kebutuhan gue sebulan dan biaya sekolah.Gue bekerja dari sore setelah pulang sekolah dan pulang jam 10 malam.

Dan keesokkan harinya gue masuk sekolah.Guru menanyakan kenapa gue tidak masuk sekolah.Gue terpaksa berbohong,gue bilang alasannya karena sakit.

Bel istirahat berbunyi

Seperti biasa gue pergi ke taman belakang untuk membaca novel.Hanya saat inilah gue sekarang bisa membaca novel.Karena sekarang gue punya pekerjaan jadi engga bisa seenaknya aja kalau mau baca novel.

Keadaan taman belakang ini sunyi banget.Tiba-tiba ada yang memanggil gue dari belakang.

"Hai" sapa orang itu sambil memegang pundak gue.

"Hmm" jawab gue sambil menoleh ke belakang.

"Masa hmm doang sih,engga ada jawaban yang lain apa" katanya protes kepada gue karena menjawab sapaannya dengan singkat.

"Terus gue harus gimana?" jawab gue sambil nelihatnya.

"Ya bilang hai juga kek,apa gitu yang penting jangan hmm aja" jawabnya

"Oyaudah hai juga" jawab gue sambil masang muka datar.

"Jangan cuek gitu,gue cuma mau kenalan aja sama lo"ucapnya

"Oo" jawab gue bulat,singkat dan padat*hehe

"Kok oo doang,jawab dong mau atau engga?" ucap Alvian sambil nunggu jawaban gue.

Cukup hening berapa lama

"Yaudah gue mau" ucap gue

"Kenalin nama gue Alvian Putra,panggil aja Alvian oke."ucap Alvian sambil mengulurkan tangannya.

"Iya,nama gue Keisya Amanda panggil aja gue Keisya"ucap gue sambil membalas uluran tangan Alvian
"Oia tunggu bukannya kita udah pernah kayak gini ya waktu itu?" ucap gue lagi.

"Emang,tapi sekarang beda anggap aja yang waktu itu engga pernah terjadi"ucap acap Alvian.

Alvian pov

Setelah beberapa minggu gue lihat Keisya terlihat sedih.Dan setelah terakhir gue lihat dia itu.Dia enggxa masuk seminggu.Gue engga tau karena apa dia engga masuk.

Selang seminggu setelah dia engga masuk.Besoknya dia udah masuk,seperti biasa dia pergi ke taman belakang untuk membaca novelnya.

Dan dengan tekad gue yang udah mantap gue langsung menghampirinya dan mengajaknya untuk berkenalan LAGI.Kenapa gue menekankan kata lagi.Karena gue juga pernah ngajakin dia kenalan tapi tanggapannya datar banget.

Tapi sekarang pas gue ngajakin dia kenalan dia ngerespon lumayan baik.Walaupun pas di awal dia cuek banget.Tapi engga apa yang penting gue senang karena dia udah mau berteman sama gue.

Halo semuanya maaf baru di next ya
Jangan lupa vote dan commentnya ya

Terima kasih

Cold GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang