Maaf

224 18 3
                                    


"ciiiiiittttttt.............."
"Boummmmmmmm......."

Pemuda itu terus berlari meski darah segar mengalir di pelipis dan lengan kirinya.

Seragam putih abu-abu yang melekat ditubuhnya kini sudah berubah warna memerah.

"Dug..dug..dug..dug.."kaca mobil diketuknya keras agar dia bisa memastikan bahwa gadis yang ada didalamnya masih dalam kondisi sadar.

Usahanya menggedor kaca sia-sia,jalan satu-satunya adalah menghancurkan kaca itu dengan bongkahan batu besar sebelum akhirnya.
"Duarrrrrrr....."
ledakan itu meluluhlantahkan mobil Avansa hitam hingga berkeping-keping,pemuda itu hanya berhasil menyelamatkan satu dari dua nyawa didalam mobil itu.

***
1 bulan telah berlalu sejak peristiwa kecelakaan itu.
Kecelakaan yang telah merenggut nyawa seorang ibu dan memisahkannya dengan anak tercintanya.

Rizky benar-benar menyesali perbuatannya yang memaksakan diri mengendarai motor dalam kondisi lelah usai latihan Basket sabtu sore di SMU nya.

Segala upaya dia lakukan untuk menebus kesalahannya,meminta maaf kepada keluarga korban bahkan menemani dan membiayai perawatan gadis itu selama diRS dengan menyisihkan uang sakunya, padahal Rizky masih duduk dibangku kelas 12 dan belum bisa kerja kantoran untuk menghasilkan uang.

Berbekal kemampuan sebagai anak Band Sekolah,Rizky akhirnya melamar sebagai penyanyi cafe untuk membiayai perawatan gadis itu meskipun sebenarnya Ayah sang gadis itu bukan orang yg tak mampu.
Tanggung jawab..yah Rizky hanya ingin menjadi pria bertanggungjawab seperti yang selalu diajarkan almarhum papanya.

***
"hei..putri cantik..bangun dong..lama banget sih bobo nya" Rizky menyapa gadis yg ditabraknya..gadis itu masih koma dalam ruang perawatan.

"kamu ga mau dengar cerita aku hari ini di cafe...kamu denger ya dan jangan coba-coba mentertawakan aku...masa nih ya....tadi..aku diminta nyanyi dangdut sama salah satu pengunjung cafe..kamu tau lagu apa..itu yang lagunya Melinda Satu jam saja..kalo lagu dangdutnya sih ga apa-apa deh aku turutin..nah ini yang requestnya Om-Om genit..pake ngasih bunga mawar ama coklat lg..uwekkk...iihhh..geli banget..maksa banget lg ..nih liat...aku bawa bunga&coklatnya...buat kamu aja ya..aku taruh di nakas ya"Rizky menghela nafas panjang
" makannya..kamu cepetan bangun..biar aku ga nyanyi dicafe dan ketemu om-om genit lg..biar aku nyanyi cuma buat kamu aja."

Rizky selalu datang berkunjung ke RS dan mendongengkan cerita-cerita berbeda setiap harinya pada gadis itu,namun semuanya tetap sama tanpa respon yg menggembirakan.

***

Tubuh kekarnya bergetar naik turun,dengan posisi terduduk menyenderkan punggungnya diranjang dan menelungkupkan kepalanya diantara kedua lututnya.
" kakak yakin kamu bisa melewatinya..menangislah..jika itu bisa mengurangi bebanmu.. semoga secepatnya gadis itu bangun dari mimpi panjangnya." Dimas membelai lembut kepala Rizky,adik kesayangan satu-satunya yang sedang menangis.

Peristiwa itu benar-benar memeras waktu,biaya dan tenaganya bahkan niatnya untuk menembak Nadia pujaan hati yg ditaksirnya sejak kelas 9 SMP diurungkannya hingga gadis itu kecewa dalam penantian panjang dan lebih memilih berlari kepelukan pria lain.
***

~ Rizky Pov ~
"suster...pasien diruangan ini mana ya?"tanyaku cemas,saat melihat ruang UGD telah kosong , semoga tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.

"oh...dia sudah dipindahkan keruang inap mas..di ruang melati 294"jawab suster yang sedang merapikan mesin-mesin kesehatan yang ntah apalah itu namanya.

"sudah dipindahkan....bukannya ini kabar baik"batinku penuh tanya

"makasih Sus.."
"sama-sama mas.."

Numpang lewat yeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang