harus terbiasa

48 7 0
                                        

Sesekali aku mengingat hal yang membuatku patah hati, namun aku harus kuat dan pantang menyerah. Janganlah kalian putus asa hanya karena sesuatu hal yang sepele.
aku sering melihat mereka berdua di depan kelasnya, menahan rasa cemburu namun aku harus yakin ini rencana Tuhan dan rencananya pasti telah dilukis dengan sangat baik.

Istirahat pertama, Kawita mengajakku untuk jalan2 disekitaran kelas 8.
'Ayo fit jalan2 kesana' ajak kawita bersemangat.
'Mau ngapain sih? Kalo berhenti di 88 terus lu manggil2 awas aja' ujar ku memperingatkan, karena memang kawita nyebelin😑
*sampai didepan kelas 88 aku bertemu dengan Alda dan berbincang sebentar*
'Aldaaa' sapaan ku.
'Eh Fitri' sahut Alda menjawab sapaanku.
'Ngapain lu kesini?' Sambung Alda.
'Tau tuh Kawita ngajak jalan2, pengen pacaran kali-_-' jawabku malas.
Kemudian aku melihat sekitar ternyata Lia tepat disampingku dan aku memalingkan wajah seperti jutek gitu, entah kenapa aku memang kesal melihat raut mukanya haha.
Lia tersenyum melihatku namun aku tidak membalas senyumnya.
lalu terlihat Pasta di sudut kelas sedang bercanda dengan temannya dan aku pun menatap dengan muka kesal sambil didalam hati aku mengucapkan (php php anj) dia pun hanya menatap balik dengan raut muka yang bete.

Kringg... Kringg...
Jam selesai istirahat kami berdua masuk kedalam kelas, lalu melanjutkan mata pelajaran dikelas.
Beberapa hari setelah kudengar kabar yang tidak baik itu memang aku suka tidak konsen mengikuti mata pelajaran tapi kali ini aku harus bangkit gaboleh lemah dan alay seperti ini kataku bertekad!🙅

Loving Can HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang