MY TRUE LOVE IS STYLES PART 8

1K 49 1
                                    

Semakin hari hubungan kami semakin dekat dan Aku mendadak terkenal! Namun aku tetap bekerja di restoran itu.

Aku pernah bertanya pada Harry, "kamu malu tidak punya pacar seperti aku yang hanya bekerja sebagai pelayan restoran?" Harry hanya menjawab," memang apa yang salah? Memangnya hanya dengan kau menjadi pelayan restoran, aku pergi dan tak mengakuimu? Aku bukan orang seperti itu! Lakukan saja apa yang kau mau!" Aku senang dia mengerti aku. Sangaaatt banggaaa bisa memilikinya!

Aku juga sering diajak untuk pergi tour onedirection oleh Harry. Berkenalan dengan 4 member lain dari onedirection sangatlah menajubkan. dulu aku hanya bisa melihat wajah tampan mereka di tv, media masa, di poster-poster jalanan. sekarang aku puas bisa melihat mereka langsung. asal kau tau, mereka lebih tampan dari foto-foto yang kau punya!

teman-temanku besikap menjadi lebih baik padaku. mereka semua mendadak mau jadi temanku. Aku tau mereka tak akan seperti ini kalau aku bukan pacar Harry Styles. Kemunafikan itu wajar sekali terjadi.

Kami sering tertangkap kamera berjalan-jalan bersama. Pergi ke karauke, bermain Billiard, pergi ke klub berdua, menghadiri undangan-undangan. Aku sudah bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi Mrs.Styles.

Sampai Suatu hari, kami pergi ke mall untuk berbelanja. Lebih tepatnya berkencan. Sungguh melelahkan berkencan dengan Harry, tapi bahagianya, tidaklah terkiraaa!

Kami pergi berbelanja, makan bersama, bermain di game store, photo bersama, dan melakukan semua hal keren lainnya. Memang tidak terlalu karna Fans harry ada dimana-mana. Awalnya jujur aku jengkel pada fans-fansnya, tapi aku mencoba berfikir lebih dewasa. Harry tak akan terkenal tanpa mereka semua. Dan lagi aku belajar untuk tidak egois.

Hari itu sudah malam dan kami berniat untuk pulang. Kami berjalan ke base-ment mall untuk pergi segera dengan mobil yang terparkir disana. Sepanjang jalan menuju basement, yang kami lakukan hanya tertawa, tertawa dan tertawa.

Sampai akhirnya tawa itu terhenti saat kami mendengar bunyi pistol yang ditembak ke atas. Bunyinya keras sekali. Seketika itu juga aku takut dan segera berlindung di dalam jacket kulit yang Harry kenakan.

Tiba-tiba segerombolan orang muncul dihadapan kami. Segerombolan orang yang sangat kukenal! Orang-orang yang dihutangi ayahku!

H : kau tau siapa dia Marchella?

M : mereka..mereka..adalah..orang jahat yang selalu mencariku Harry! Ayahku punya utang yang cukup banyak pada mereka dan aku belum punya..banya uang untuk menebusnya..

H : kenapa kau tak pernah cerita padaku?

M : sudah lama mereka tidak muncul. Kukira mereka sudah pergi..maafkan aku..maafkan..

Seketika itu juga, aku mendengar bunyi pistol yang menembak lagi. Tapi kali ini, kurasakan bunyinya lebih dasyat dari yang pertama. Astaga kuharap semuanya akan baik-baik saja.

Aku merasakan harry menjadi agak rapuh. Aliran air kental berwarna merah pekat, turun mengalir dari rambutku lalu dahiku. Darah siapa ini? Apa mungkin ini???

Harry jatuh tergeletak di lantai dengan luka tembakan di dada dan darahnya yang terus menerus keluar tanpa berhenti. Harry..harry tertembak!! Apa yang mereka lakukan ? Seharusnya, seharusnya mereka menembakku! Bukan Harry!

M : harry? Harry bangun harry, banguuunnn!!! Dengarkan akuu!!

Aku marah sekali.

M : yang..yang kalian tembak seharusnya itu akuu!! Bukan..bukan dia..

Saat itu juga, satu tembakan diluncurkan tepat di dadaku. Tertembak di dada. Sama seperti Harry. Ya..ini lebih baik. Aku lebih baik ikut mati dari pada ditinggal lagi oleh Harry.

Aku masih bisa merasakan nafasku tapi rasanya sangat sakit saat mengambil nafas. Sangat teramat sakit. Kuputuskan untuk..tak mengambil nafas lagi!

Sebelum aku benar-benar mati, aku melihat wajah Harry yang ada di sampingku. Aku yakin dia sudah meninggal duluan. Bahkan saat sudah mati pun, Harry tetap terlihat tersenyum manis. Aku berbalik lagi dan mencoba tersenyum manis seperti harry.

Tunggu aku Harry, aku juga akan menyusulmu!

Semoga kami bisa bertemu si surga.

Dan seketika itu juga, semuanya menjadi gelap gulita. Mungkin aku sudah meninggal juga.

// epilog //

Keesokan Harinya.

Reporter VOA (voice of America)::

Berita duka kali ini datang dari Harry Styles, salah satu anggota One Direction , yang meninggal bersama dengan seorang wanita yang diduga adalah Pacarnya.

Mereka berdua tewas tertembak sama di bagian dada, di basement sebuah Mall di London. kabar ini cepat sekali merambah sehingga banyak sekali bela sungkawa yang berdatangan.

saya sedang berada di gereja, tempat Harry Styles dan pacarnya akan didoakan sebelum dikebumikan. directioners(sebutan untuk fans 1D) berdatangan sangat banyak memenuhi seluruh kota London. mereka semua datang dengan haru dan sedih, melihat idolanya yang meninggal secara mendadak. untuk lebih jelasnya, saya sudah berada tepat di sebelah salah satu dari directioners disini.

voa : bagaimana perasaan mu saar mendengar berita wafatnya Harry Styles dan kekasihnya¿

d : i cant believe it till now. its really make us crazy..he should be alive! he should be alive..

voa : and do you have any messeges or anything for other directioners or especially for Harry?

d : Harry you must rest peaceful. i hope u look at us now, hear our scream! we'll always be directioners! you're always be the member of 1D ! love..love youu..

MY TRUE LOVE IS STYLES (Harry Styles Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang