Chapter 5

424 23 1
                                    

[JANGAN LUPA VOTE YA]

Suara teriakan yang bisa memutus saraf pendengaran setiap orang. Bau amis menjijikkan yang bisa membuat siapa pun yang menciumnya akan berakhir mual. Kegelapan yang tiada pernah terputus dan tidak pernah berakhir. Hingga ada satu orang yang terjebak di dalamnya, seorang gadis yang tidak tau harus berlindung dimana, hanya dia dan setangkai mawar berwarna maroon yang membutuhkan air untuk diserap. Gadis itu sudah terlalu muak untuk terjebak di tempat ini.

Suara seorang berlari? Bukankah selama ini aku hanya sendiri? Seketika derap langkah itu menjadi semakin mendekat dan sangat dekat, sehingga gadis itu merasa seseorang berada tepat di belakangnya. Ingin rasanya gadis itu melihat sosok yang bisa memberikannya jalan untuk keluar dari lubang kegelapan ini, tetapi badan gadis itu menolak.

"kau tau, apabila kau berharap padaku agar aku bisa membawa mu keluar dari tempat mengerikan ini, kau salah, aku sama sepertimu, tersesat karena mencari seseorang." Jelas pria itu.

"aku... mungkin bukan orang yang kau cari, tetapi aku bisa menolongmu mencari seseorang yang kau maksud" jawab gadis itu ragu.

"sepertinya aku senang dengan tawaran mu itu, tapi izinkan aku untuk menikmati ribuan mawar yang di depan mu ini" pinta pria itu yang masih tetap berdiri di belakang gadis tersebut.

Angin dingin menerpa dengan diiringi kegelapan yang terus mencekam gadis itu, dalam hati ia berharap kalau pria ini adalah sesosok yang bisa menemaninya di sini, walaupun ia tidak berharap untuk bisa keluar dari sini, tetapi cukup untuk menemaninya.

"aku juga tidak akan menemanimu, sangat bodoh apabila aku hanya terdiam disini dan tidak mencari jalan keluar, aku tidak akan mati sia-sia sepertimu, kau tau? Kepercayaan mu itu hanya hal bodoh, tidak ada yang bisa kau percaya. Aku akan meninggalkan mu setelah aku mulai bosan dengan mawar ini, aku hanya menjadikan sesuatu yang kau suka berubah menjadi sesuatu yang sangat kau benci" jelas pria itu diiringi dengan senyum mengerikan yang melekat di bibirnya.

*****

"Haahh... Hahh..." Cam terbangun dari tidurnya dengan keringat yang membanjiri seluruh tubuhnya, dia takut, sangat takut. Ia terduduk dan memikirkan arti dari mimpinya, tetapi ia tidak bisa mencerna maksud mimpinya tersebut sehingga sangat sulit untuknya bernapas tenang. Ia menatap ke segala arah, cukup lama, sehingga ia melihat note di atas table lampnya dan diyakini itu dari Alfi. Cam membaca isi surat itu dari jauh dan ia cukup merasa tenang.

'Good night princess, have a nice dream'

"Fi....gue takut, gue takut kalo gadis itu adalah diri gue, gue takut fi.." racau Cam dan ia mulai tertidur lagi dengan tenang.

*****

Gue yakin ini pagi, kalau bukan pagi ya pasti siang. Dengan mata yang masih sipit abis bangun tidur, gue ngeliat jam yang ada di ujung kamar gue, jarum panjangnya ke SEPULUH, WHAT?! SIAL, padahal kan gue udah janji sama Papa bakal jemput dia di airport, uh, pasti papa udah nyampe rumah.

Akhirnya yaaa gue turun dari kasur dan bergidik ngeri karena ingatan soal mimpi yang..... Oke Cam lupakan! Gue ngambil karet di table lamp buat nguncir rambut, tapi senyum gue tiba-tiba keluar karena ngeliat note yang di tulis Alfi kemarin, hummm~ udah ah, mandi dulu.

Selesai kegiatan kamar mandi, karena ini weekend dan gue ngga pergi kemana-mana, gue cuma pake kaos gobor ditambah bokser, oke waitttt sabarr, jangan bingung, gue emang hobi make bokser kok. HOHO biasalah biar pw.

"PAPAAAAAA, Welcome Homeeee" teriak gue yang dibales gelengan dari mama, tatapan sinis dari Calum, dan senyuman dari Papa. Langsung aja tuh gue meluk papa yang lagi nonton TV bareng Calum.

"I miss you so much my heroooo" kata gue sambil manyunin bibir.

"I miss you too little girl, eh, or boy..? hahaha" ejek papa dibarengin ketawa bassnya -_-

"PAPA IIHHHH, Cam masih cewek tauuu" gerutu gue yang masih dibales ketawa sama Papa, Mama, dan Calum.

Fix, KESEL.

Gue ke meja makan dan ngeliat pancake cuma sisa DUA?!?!? Ini pasti Calum, atau Papa? arrghhhh. Ah tapi gapapa deh, jam 10 juga, siang kan makan lagi. Gue ambil pancake di meja dan ngasih topping madu, uh yummyyyy~ Gue bawa pancake tadi ke ruang TV, duduk di bawah tepatnya sih di samping bocah nyebelin. Gue duduk kalem, makan, sambil nonton The Amazing World of Gumbal, film kesukaan gue sama Calum nih.

"Senin udah mulai MOS kan kak?" tanya papa.

"Hufft iya pa, siap-siap item nih" jawab gue dengan nada yang gue buat lesu bangeettt.

"cowok kok lemah" ejek papa. errr gue tau darimana sifat Calum berasal -_-

"BETE AH SAMA PAPA!! Uhukkk, khhkk, hukhuk" teriak gue, eh malah keselek, kualat ni pasti gara-gara teriak ke Papa. gue langsung ke dapur, ngambil minum, bisa matiiii.

"makanya kak, toa sih" ejek mama.

Oke fine, hidup gue diejek mulu !

MINE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang