"Jeonghan! " Seungcheol mencoba membangunkan Jeonghan, tapi dia hanya sedikit menggerakkan tubuhnya dan kembali terlelap,
"Jeonghan~ bangun" kembali Seungcheol memanggilnya dan mengelus pelan bahu Jeonghan. Dan seperti sebelumnya tidak ada reaksi,
"Jeonghan~ ibuku menunggu kita dibawah"
Jeonghan menggerakkan kepalanya dan sedikit membuka matanya"
"Apa?"
"Ibu ku menunggu kita berdua untuk sarapan dengannya dibawah"
"Ibu??? Ibumu?? IBUMU!!!" Dengan cepat Jeonghan bangun dan duduk,
"Ibumu sudah pulang? Kau bilang mereka pulang besok?" Wajahnya terlihat panik,
"Aku juga tidak tau, dia sampai pagi tadi, tapi hanya dia, ayah masih di China,tadi ibu ke kamar ku, dan dia menunggu kita berdua dibawah"
"Ibumu tadi kesini???!!" Jeonghan menelan ludah, panik
"Dia melihat ku?"
"Tentu saja, kalau tidak dia tidak akan menunggu kita dibawah, ayo cuci mukamu sikat gigi"
"Mati aku" ucap Jeonghan mengatur rambutnya,
"Kau tidak akan mati, ibu ku tidak akan memakanmu" Seungcheol tertawa.
Jeonghan melemparnya dengan bantal, lalu berjalan masuk ke kamar mandi.*****
"Oh iya baiklah~"
Saat mereka sampai di ruang makan, ibu Seungcheol sudah ada disana, duduk dan sedang sibuk melakukan panggilan dengan ponselnya. Melihat mereka berdua, Nyonya Choi tersenyum dan memberi gestur agat mereka duduk.
Seungcheol menarik kursi, menyuruh Jeonghan duduk disitu, dan dia duduk disampingnya.
"Aku terlalu merepotkan mu. Baik akan kutunggu 10 menit lagi, sampai jumpa nanti siang~" ibu Seungcheol mengakhiiri panggilan itu dan meletakkan ponselnya di meja.
Dua orang pelayan sibuk mondar mandir meletakkan makanan di atas meja.
"Jadi bagaimana tidur kalian?" Tanya ibu nya menatap ke arah Seungcheol dan Jeonghan bergantian,
"Tidak begitu nyenyak, ibu membangunkanku pagi pagi, kami baru bisa tidur jam 2 pagi karena nonton bola"
Jeonghan hanya tersenyum dan mengangguk,
"Maafkan ibu, jika ibu tau ada tamu. Ibu tidak akan masuk ke kamar mu haha"
Ibu Seungcheol meraih sebuah tas kecil dari kursi di sampingnya, dan memberikannya ke Jeonghan,
"Ini untukmu Jeonghan, oleh oleh kecil" Jeonghan mengambilnya,"Kalau ibu tau kau akan ke sini, pasti akan membelikanmu sesuatu. Seungcheol baru cerita tentangmu beberapa kali, ibu tidak menyangka akan secepat ini Seungcheol membawamu kesini" ucap Ibu Seungcheol,
"Dan itu adalah parfum untuk wanita" kalo ini ibunya sedikit tertawa,
"Kau bisa memberikannya pada ibumu, anggap saja hadiah perkenalan"
Jeonghan kembali mengangguk dan meletakkan parfum itu di atas meja.
"Terima kasih...... "
"Panggil aku ibu, kau tidak perlu sungkan, kau pacar anakku, jadi kau anakku juga"
"Baik......ibu"
Seungcheol melemparkan wink ke ibunya. Nice one mom.Mereka mulai sarapan, dan obrolan hangat. Rasa canggung Jeonghan perlahan menghilang, ibu Seungcheol adalah perempuan yang asik dan nyaman. Dia memperhatikan hubungan Seungcheol dan ibunya yang lebih terlihat seperti sahabat.
"Margamu Yoon?" Tanya Ibu Seungcheol,
Seungcheol hanya menggeleng kepala, pikirnya ibunya mulai dengan permainan detektifnya.
"Iya"
"Kedua orang tuamu dokter kan?"
"I i-ya" kali ini Jeonghan menjawab dengan bingung bagaimana bisa ibunya tau kalau pekerjaan orang tuanya dokter, mungkin Seungcheol yang memberitahukannya,
"sudah ku duga, kami sering bertemu di beberapa kesempatan, acara resmi. Aku kenal baik dengan orang tuamu Jeonghan. Bisa dibilang orang tuamu adalah dokter pribadi keluarga ini"
"Benarkah?" Tanya Seungcheol, semua teman teman orang tuanya, pasti dia kenal. Berarti setidaknya dia pernah bertemua dengan orang tua Jeonghan satu atau dua kali.
"Kau ingat 3 tahun lalu? Saat kau harus dilarikan kerumah sakit, tulang rusukmu, dan tulang belakangmu patah, kepalamu terbentur, karena jatuh dari tebing? Saat kita berlibur ke Jeju?"
Seungcheol mengangguk,
"Dengan cepat kau dilarikan ke rumah sakit di Seoul, ayahmu menyewa pesawat, rumah sakit di Jeju tidak bisa menanganimu"
Jeonghan membayangkan kejadian itu, mendengar Seungcheol sempat kecelakaan, tulang rusuknya patah , dia khawatir.
"Ayah Jeonghan yang menanganimu. Dia yang melakukan operasi. Ibu bahkan tidak sanggup mengingat kejadian itu. Melihatmu terbaring ditempat tidur rumah sakit dan koma selama 2 minggu. Ibu sangat berterima kasih pada ayahmu, Jeonghan, dia menyelamatkan hidup Seungcheol"
KAMU SEDANG MEMBACA
STORY ABOUT US
Romance"Aku hanya mengambil apa yang harusnya menjadi milikku" - Choi Seungcheol "Aku melepaskanmu, karena aku sayang padamu Jeonghan" - Hong Jisoo "Cinta memang tidak bisa ditebak" - Yoon Jeonghan "Kau yang selalu meyakinkanku untuk menggapai impian...