2

1.1K 66 2
                                    


Bau rokok manguap dalam ruangan, music yang menghentak, tubuh yang saling menghimpit, botol minuman yang berdenting dengan gelas. Bau alcohol dimana-mana. Terdengar lenguhan di sebelah kanan gadis itu membuat gadis itu menjadi tidak nyaman menikmati cairan yang berada di dalam gelas yang sekarang sedang di sesapnya dengan pelan.

Dengan tubuh goyah gadis itu mencoba bangkit hanya untuk kembali terjatuh pada sofa tempat dia duduk, dia kembali mencoba berdiri dan berhasil sebelum pergi dia kembali menegok kearah kanan dan kirinya tempat kedua shabatnya sedang make out dengan pria yang baru mereka temui beberapa jam yang lalu.

Dia tidak memperdulikan keadaan kedua sahabatnya yang sudah hampir telanjang sepenuhnya, diatasnya ada pria besar dengan wjah berada di lekukan masing-masing leher sahabatnya yang tengah mengeluarkan lenguhan. Dengan gontai kakinya melangkah menuju belakang bar tempat nongkrong dia dan sahabatnya itu, beberapa kali ada orang yang berusaha merayu dan megnajaknya turun ke lantai dansa tapi dia tolak dengan halus meskipun beberapa orang diantarnya terus bersi keras.

Dengan susah payah dan kepala yang pening sepenuhnya akhirnya gadis itu bisa keluar dari bar, gadis itu kembali bersusah payah mencari kunci mobilnya di tas tangannya dan saat menemukannya dia justru menjatuhkannya membuat dirinya mengumpat. Saat dia berusaha mengambilnya botol yang berada ditangannya malah menjatuhkan cairan bening yang berada di dalamnya, membuat gadis itu mengumpat dan melemparkan botol itu ke sembarang tempat lalu kembali mencari kuncinya yang terjatuh diatas rumput hijau.

Setelah berhasil mendapatkan kunci mobilnya gadis itu menekan tombol lalu setelah terdengar bunyi bip dia segera masuk ke dalam kursi pengemudi tapi tidak menutup pintu mobil itu, dia mengeluarkan sebungkus rokok dari tasnya lalu menyalkan pematik api dan mengarahkanya pada rokok yang sudah dia apit diantara giginya, asap yang mengepul membuat kepala gadis itu seolah ikuut melayang.

Gadis itu mengurut pelan kaki jenjangnya, rok mininya tidak bisa menghalau udara malam yang dingin, dengan frustasi gadis itu mencoba mencari jaketnya di mobil saat menemukannya dia lalu memakai jaket itu untuk menutup paha mulusnya yang semula terekspos. Memijit pelipisnya yang semakin pusing gadis itu mengawasi bar di depannya berharap kedua sahabatnya segera menyelesaikan urusan mereka agar dia segera bisa pulang.

Bau parfum di badannya sudah tercampur dengan bau rokok dan alcohol, tapi gadis itu tidak perduli sekarang yang paling dia butuhkan adalah kasur yang empuk. Meskipun besok dirinya ada kuliah tapi dia tidak terlalu memikirkan hal itu, lagipula bagi dirinya kuliah hanyalah formalitas yang harus dia kerjakan sebagai seorang anak pejabat pemerintah yang citranya harus dijaga di depan umum.

Karena sepertinya kedua sahabatnya membutuhkan waktu yang lama akhirnya gadis itu, memilih meninggalkan parkiran bar tempat dia menghabiskan waktu bersama sahabatnya beberapa waktu yang lalu dan segera meuncur menuju jalan raya. Saat dirinya berada ditikungan dia tidak melihat ada penjual nasi goring yang sedang mendorong grobaknya sehingga tanppa sengaja dia menyenggol grobak itu dan mengakibatkan grobak itu jatuh dan isinya berserakan di jalan raya yang sudha mulai lengang.

Dia mendengar suara penjual gerobak yang memakinya dia hanya menurunkan kaca jendelanya sebentar lalu mengeluarkan tangannya dan menunjukan jari tengahnya pada penjual yang sedang mencoba mendirikan kembali gerobaknya itu, stelah itu dia langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Saat akhirnya dia sampai di depan rumah megah, dengan berbagai rintangan yang menghalangi seperti kucing yang sedagn bertengkar di tengah jalan, ataupun menghindari mobil polisi yang sedang berpatroli dan melihat dirinya menerobos lampu merah padahal jalan sudah lengang.

Dia menekan klaksonnya kuat-kuat tak berapa lama gerbang di depannya terbuka dia langsung masuk kedalam dan sengaja mengegas kendaraanya tepat di samping satpam rumahnya tanda bahwa dia marah karena sang satpam lama membukakan pintu, stelah memarkirkan kendaraannya secara serampangan dia langsung keluar dari mobil dan berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai atas dengan susah payah, membuka pintu kamar dia langsung berbaring diatas kasurnya yang nyaman tanpa berniat mengganti bajunya yang sudah kusut dan berbau rokok itu.

Second Chance (Valina's Story)Where stories live. Discover now