P-4th Kunci pertama

412 16 0
                                    


Saat satu harapan muncul di depan ku, aku sudah tak ragu lagi untuk memilih, tapi jika harapan yang muncul lebih dari satu, harapan mana yang harus ku pilih?

El~

*



Davian Pov

"Aku barusan Abis selesai makan." Ucap El saat gue baru selesai mandi.

"Ohh gitu, hah? Lo barusan bilang apa? Abis makan? Siapa yang masak? Mami gue? Atau bibi?." Ucap gue panik, kalo mami gue tau gue bawa cewek kerumah, mampus deh gue.

"Mami lo lagi keluar, dan yang masak tadi bibi lo." Ucap El lalu pergi mendekat kearah kamar mandi.

"Oh gitu, yaudah deh gantian sekarang gue yang makan lo mandi, di dalam udah ada handuk kok buat lo ngeringin badan." Ucap gue.

Gue pun pergi turun menuju dapur, untuk makan.

"Eh, tuan Vian, makan malamnya udah siap tuan, silahkan di makan." Ucap Mrs.Haze.

"Terima kasih, Mrs.Haze." Jawab Gue.

"Ee.. Yang tadi itu teman/pacar tuh?." Tanya Mrs.Haze.

"Teman doang Mrs., dia kayaknya bakalan nginep di sini, karna mama nya gabolehin pulang." Ucap gue.

"Oh gitu, cantik ya dia." Ucap Mrs.Haze memuji El, El cantik? Emang iya sih.

"Iya cantik." Ucap gue melanjutkan makan.

Setelah selesai, gue pun bergegas menuju ke kamar.

"El, lo udah selesai man-.." "Tidur?." Gue terkejut mendapati El yang tertidur pulas di ranjang gue, dan sepertinya dia sudah selesai mandi, dan hei! Dia pake baju gue? Wtf is that.

Gue pun mendekati ranjang gue, dan menatapi wajah nya saat tertidur, bikin gue jadi ngantuk juga.

Terpaksa gue tidur di sofa, karna gak mungkin gue satu ranjang sama yang bukan mukhrim gue.

Elisia Pov

Gue lagi asik-asik mimpi, tiba-tiba sesuatu mengganggu tidur gue.

Davian jatoh dari sofa. Alhamdullilah. Mampus.

"Anak Sinting mah gitu, tidur aja masih gak bisa tenang, apa lagi hidup nya." gue lalu berusaha untuk tidur kembali.

Tetapi tiba-tiba saja sesuatu datang ikut berbaring di ranjang yang gue tempati saat ini.

Gue pun berbalik dan melihat siapa orang tersebut.

"Davian? Lo ngapain disini, sana lo, balik ke sofa." Ucap gue sambil menepuk-nepuk pipi Davian + mendorong tubuhnya dengan kaki gue.

"Pliss, Biarin gue tidur di sini, pinggang gue gak kuat tidur di sofa sumpah, gak kuat banget, gue gabisa tidur, gue capek banget garagara Bersihin tu kebun yang lebih pantas di sebut tempat pembuangan akhir." Ucap Davian, mendadak hati gue luluh karna ucapannya, kasian banget ni keledai letoy, udah sakit pinggang aja, kek manula.

"Oke-oke." Ucap gue lalu berbalik membelakangi Davian, dan melanjutkan tidur.

*pagi hari

(FS) 3 Play GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang