IQBAAL POV
Malam ini sungguh penampilan kinanti tidak ada dua nya menurut ku,aku sangat sangat terpukau dengannya
Acara telah berlangsung aku dan kinanti pun asik disudut ruangan yang lumayan sepi,dia selalu bercerita tentang apa yang dia ingin bicarakan
Aku berusaha menjadi pendengar yang baikAku mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru melihat orang disekeliling ku yang tengah asik dengan kegiatan mereka masing masing
Dengan sigap aku mencium bibir kinanti,dengan pelan dan sangat lembut.aku bisa rasakan kinanti menahan nafas gara gara tindakan ku yang tiba tiba
aku lumat bibir kinanti dengan penuh perasaan,aku berusaha untuk kinanti membalasnyaKami berciuman lumayan lama dengan yang mengakhiri permainan adalah kinanti gara gara kehabisan oksigen,dia mendorong ku secara mendadak
Aku langsung melihat sekeliling ku berharap tidak ada yang melihat adegan kami tadi
HAP
Sungguh aku melihat satu orang yang memperhatikan ku dengan pandangan yang tidak bisa untuk ku artikan sendiri
pandangannya terlalu abstrak.ya itu lunetta yang memandang ku dengan pandang nya yang tidak dapat diartikanAku terpaku melihat lunetta yang diam membeku ditempat duduknya,ada apa dengannya?seketika jantung ku berdetak lebih cepat dari biasanya saat melihat cairan berwarna merah yang mengalir dari hidung mancung lunetta,mimisan.
Aku melihat reaksi karel saat lunetta mimisan,karel dengan sigap megeluarkan sapu tangan miliknya dan langsung bertindak untuk memberhentikan mimisan adiknya itu
"Baal kamu ngeliatin apa sih?" Aku terkesiap mendengar teguran kinanti disamping ku
"Ohh gak,gaak ada kok" jawabku gelagapan
Lagi lagi mataku tak lepas dari lunetta yang masih berada dalam tangan karel,aku melihat karel membawa lunetta keluar ruangan
***
Author POVKarel dengan paniknya melihat mimisan lunetta yang belum berhenti dengan segera karel membawa lunetta keluar dari ruangan
Karel tau apa yang terjadi dengan adiknya,karel juga melihat apa yang dilihat adiknya itu,panas! Itulah yang dirasakan hati karel saat melihat adiknya terluka gara gara sahabat adiknya sendiri
Karel membopong lunetta berjalan kearah parkiran mobil,saat karel ingin membuka pintu mobil untuk lunetta tiba tiba saja karel mendengar teriakan dari arah belakang
"Baang,lun tunggu" panggilan itu mengalihkan perhatian karel dari lunetta
karel melihat kebelakang melihat siapa yang memanggil nya dan lunetta"Iqbaal?" Desis lunetta dibelakang karel
Karel melirik ke arah lunetta,tatapan kosong yang diperlihatkannya tadi berubah dengan mata penuh warna,wajah datarnya yang seperti kaku tadi berubah dengan terhiasi oleh sedikit senyuman tipisnya,karel sempat meringis melihat reaksi yang diperlihatkan lunetta
"Mau ngapain lo?" tanya karel Dingin
"Enng,,,gak bang tadi gue ngeliat lunetta mimisan,dia kenapa?gue khawatir soalnyaa,mangkanya gue ngejar lo"
"Ohh,segitu pedulinya ya lo sama adek gue?haha" jawab karel sarkastik
"Ngapain lo kesini?gue gak papa,gue tadi cuma pusing aja baal,biasalah tugas sekolah."
"Beneran lo gak papa lun?"
"Gue gak papa beneran" ucap lunetta sambil mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya yang membentuk huruf 'V'
KAMU SEDANG MEMBACA
Open Your Eyes,baal!
Romancekamu tau rasanya berjuang? lelahnya menunggu? sakitnya bersabar? kalau kamu tau mestinya kamu lebih menghargai perasaan aku -lunetta kesza- mungkin ini yang terbaik jujur aku mencintai kamu,tapi aku tak ingin kita hancur kalau memang kita jodoh mu...