chapter 1

1.4K 135 8
                                    

Suzy pov
Hari ini adalah hari pertama aku bersekolah di KIS entah aku harus senang atau sedih. Aku senang bisa bersekolah di tempat yang lebih baik dari sekolahku yang sebelumnya. tapi aku juga sedih kehilangan banyak teman yang baik di sekolah lamaku. Terutama ke 3 sahabat ku joy, yeri dan wendy. Mereka adalah sahabat yang sangat baik dan pengertian dan tingkah konyol merekalah yang membuatku semakin berat meninggalkan mereka.

Aku segera menuju ke meja makan karena appa, eomma, dan eoni ku sudah menunggu.

"Pagi" sapa ku dengan tidak bersemangat.
"Aigoo ada apa.dengan uri suzy hari ini? Bukan kah ini hari pertama mu bersekolah di KIS? Seharusnya kau harus bersemangat" ujar appaku.
"Aku sangat senang bersekolah di sana tapi aku tidak bersamangat karena aku harus meninggal kan ke 3 sahabatku dan aku harus mencari teman baru lagi" ujar ku sambil memainkan sarapan ku yang tidak ku makan karena tidak berselera.
"Bukan kah anak eomma yang satu ini mudah berteman? Pasti sangat nudah bagimu untuk mencari teman baru" ujar eomma ku.
"Benar kata eomma kau kan yeoja yang banyak bicara dan over ceria /maksudnya cerawak :v/" tambah eoni ku sambil terkekeh.

Aku hanya khawatir teman teman di sekolah baru ku tidak mau menerimaku karena aku berasal dari keluarga yang sederhana.
Kalian bingung bukan mengapa aku bisa masuk ke sekolah semahal itu? Karena appa ku bekerja di oh corp pemilik sekolah KIS. karena appa ku tahun ini mendapatkan penghargaan sebagai karyawan terbaik ia mendapat hadiah menyekolahkan ku di KIS hingga lulus SMA.
Aku kini duduk di kelas 11 tepatnya kelas 2 SMA.

Aku memutuskan berangkat aku tidak ingin telat di hari pertama ku sekolah.
aku segera menuju ke halte dan menunggu bis disana.

KIS
"Ini lebih pantas di sebut istana dari pada sekolah" gumam ku.
Aku memutuskan mencari ruang guru aku sangat kesulitan menemukan ruang guru karena sekolah ini sangat luas dan besar.

Aku sangat putus asa mengapa sulit sekali di cari!
Karena sudah tidak tahan aku memutuskan bertanya kepada salah satu siswa.

"Chogiyo!" Panggil ku dengan berhati hati.
Ia terus saja berjalan tanpa memperdulikan panggilanku.
Apa dia tuli? Dia terlalu tampan jika ia memang benar benar tuli.

Aku akan mencari ruang guru sendiri saja. Anak anak disini benar benar sombong pupuslah harapan ku mendapatkan teman dengan cepat.

Setelah mencari hingga berjam jam akhirnya aku menemukan ruang guru satu kata untuk ruang guru megah mengapa ruang guru sebagus ini? Aku tidak bisa membayangkan sekaya apa pemilik sekolah ini.

"Pasti kau sangat bingung bukan mengapa ruangan guru se besar dan se megah ini? Ini karena tuan oh sangat kaya. Bahkan ia terkaya nomer 3 di korea, dia juga memiliki anak yang tampan namun sangat dingin. Dan jangan sekali kali kau membuat masalah dengannya" oceh sang guru
Aku hanya menganggukan kepalaku.

Apa jangan jangan namja tadi adalah anak pemilik sekolah ini? Pantas saja aura nya saja sudah sangat menakutkan.

"Baiklah jika kau sudah mengisi semua data akan ku antar ke kelas mu" ucap sang guru.
"Nde songsaenim"

Aku memasuki kelas yang tidak jauh dari ruang guru dan tentu saja kelas nya benar benar menakjubkan! Fasilitas yang mungkin tidak di jumpai di sekolah manapun. Ipad di setiap meja, AC, dan apa ini? Kursi terbuat dari sofa? Benar benar gila.

"Selamat pagi anak anak ini adalah teman baru kalian. Saya harap kalian bisa menerima dan berteman baik padanya. Perkenalkan dirimu nak" ucap songsaenim

Saat akan memperkenalkan diri ekor mata ku melihat namja yang tadi pagi di koridor namja dengan aura mengerikan! Mengapa aku bisa sekelas dengannya!

Never Give UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang