Note: Maaf apabila Point Of Viewnya berantakan yaaa... ^^ tapi tak apa kan asal yang bahagia lebih banyak. Hehe. Happy reading....
Veranda POV
Devi Kinal Putri. Satu nama yang dulu pernah membuatku merasakan nyaman, tenang dan bahagia. Sebenarnya aku adalah seorang yang introvert, selalu menutup diri dengan apapun yang terjadi diluar sana. Tidak mudah untukku memahami orang lain. Aku lebih menyukai saat aku menyelami fantasiku sendiri tanpa ada apapun yang mengganggu, tapi itu dulu sebelum Kinal muncul dihadapanku. Kinal mengajarkanku banyak hal tentang kehidupan, kapan saatnya aku harus bisa berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain, dimana aku harus membuka diri menerima orang lain, dan dimana aku harus berusaha bertahan saat aku dalam keadaan terpuruk sekalipun. Kata-kata Kinal berhasil membuatku berubah menjadi Veranda yang lebih baik dan membuatku menjadi Veranda yang bisa menerima kehadiran orang lain. Begitu hebatnya pengaruh Kinal dihidupku tapi aku malah meninggalkannya sendiri. Aku sendiri pun bertanya apa alasanku meninggalkan dia? Kinal mencoba jujur padaku tentang perasaan yang dimilikinya, walaupun itu salah menurutku tapi setidaknya aku bisa menerima dia tanpa harus meninggalkannya bukan? Jujur aku menyesal meninggalkannya dulu. Tak kutemukan lagi sosok yang bisa seperti Kinal di kehidupanku setelah itu.
--------Flashback----------
"Ve, kamu udah mikir belum mau kuliah dimana?" tanya Papa padaku saat kami sedang makan malam.
"udah sih Pa, aku mau kuliah di Jakarta aja, mau ambil DKV" jawabku pada Papa.
"niat kamu kuliah di Singapura gimana? Masih?" mama menimpali.
"masih sih Ma. Tapi setelah aku pikir lagi, kayaknya aku gak pengen jauh dari Papa sama Mama, kan aku orangnya manja, trus nanti adik gak ada yang jaga kalo aku jauh" sahutkuku. Sebenarnya aku sangat ingin kuliah di negeri singa itu seperti kata mamaku tadi,itu adalah salah satu impian terbesarku, tapi aku masih belum siap meninggalkan semua hal yang ada disini, orang tuaku, adikku Aaron dan yang paling aku pikirkan adalah sahabatku, Kinal. Aku yakin dia pasti menjadi orang yang sangat terpuruk jika aku meningalkannya disaat seperti ini, Kinal sedang manja-manjanya padaku, bukan aku ingin melepas impianku demi sahabatku ini, tapi aku sedikit tidak yakin aku bisa berkembang di tempat yang baru tanpa Kinal. Disamping itu aku memiliki janji yang harus aku tepati padanya.
.......
"temen Papa yang di Singapura mau ngasi kamu beasiswa kuliah disana trus kamu bisa sambil kerja di perusahaannya, menurut kamu gimana?" tanpa basa basi papa langsung menodongku dengan pertanyaan yang sangat susah untuk kujawab.
"Ah? Serius pa? Papa boong nih" tanyaku. Ini benar-benar bukan waktu yang tepat buat papa bercanda denganku, ini adalah bahasan tentang masa depanku kan?
"papa serius Ve, ini sih terserah kamu, kan kamu yang bakal jalanin" sahut papa. Dari wajahnya aku bisa melihat kalau papa tidak sedang bermain-main dengan ucapannya.
"hmm, gimana ya Pa, aku pikir dulu deh" hanya itu yang keluar dari mulutku. Aku benar-benar tidak dalam keadaan yang bagus untuk mengambil keputusan saat ini. Dan aku hanya bisa meninggalkan orang tuaku dengan melangkahkan kaki menuju kamarku di lantai atas.
"kalo mikir jangan lama-lama, ini kesempatan buat kamu, Ve" papa masih mencercaku dengan pernyataan yang bahkan aku sendiripun tidak terpikir akan menjadi susah seperti ini untuk mencari jawabannya.
Kubuka pintu kamarku dan seketika kurebahkan tubuhku diatas tempat tidur, berharap bahasan yang tadi kudengar hanya candaan dari papaku. Tapi semakin diingat semakin aku sadar bahwa itu nyata. Apa yang ada dipikiranku? Papa pasti sudah sangat baik mempromosikanku kepada teman-temannya agar aku bisa kuliah di Singapura mengingat dulu aku pernah menceritakan impianku untuk kuliah di negeri itu. Namun sejenak aku berpikir kembali kata-kata yang aku ucapkan ke Kinal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Malam Sunyi & Nyanyian Higurashi
RomanceSebuah cerita dari negeri hayal yang mengisahkan percintaan 3 gadis. Kinal, Veranda, dan Naomi. Namanya juga dari negeri hayal, jangan dianggap serius, jangan baper dan jangan diambil hati. Salam uwiuwiw.