Broken Heart

383 29 4
                                    

Anushka membuka pagar rumahnya perlahan dan mendapati seorang pria sedang berdiri menatap kearah rumahnya.

“ apa yang kau lakukan di depan rumahku ?” Tanya Anushka.

“Aku mencari Deepika  ” Jawab Ranbir.

“Kak Deepu baru saja pulang, sekarang ia sedang istirahat, ada apa ya?”

“Ingin menanyakan sesuatu tentang Team, dia manager Club basket di kampus” Ucap Ranbir mencari-cari alasan.

“Masuklah ” Ajak Anushka.

“Tidak usah, lagi pula sudah sangat larut”

“eh tunggu, perkenalkan namaku Anushka. Adiknya kak Deepika ” Anushka mengulurkan tangannya.

“aku Ran...”

“Aku sudah tahu kok” Ujar Anushka malu-malu.

‘Aakh.. aakh..’

“Suara apa itu Anushka ? ” Tanya Ranbir saat mendengar teriakan Deepika yang sedang kesakitan akibat di cambuk oleh ibu tirinya itu.

“Entahlah ..” Ucap Anushka menutupi sesuatu.

“Kalau begitu, aku pamit dulu”.

“ Baiklah, kita bisa bertemankan”

“Tentu” Ujar Ranbir meninggalkan Anushka yang masih senyum-senyum sendiri.

***

“Kau !! bawa dia kekamarnya” Suruh Rekha kepada Bibi Farida.

“Baik, Nyonya” Bibi Farida lalu membawa Deepika naik ke kamarnya.

Darah yang ada di kaki Deepika tetap mengalir di sepanjang lantai yang dilewatinya.

“Sabar ya Non” Ucap Bibi Farida sambil mengobati bekas luka di seluruh kaki Deepika.

“Bi, kenapa menghubungi Ranbir ?”

“Bibi tidak tahu harus minta bantuan siapa lagi”

“Untuk kedepannya, jangan hubungi dia lagi, kami sudah putus” Ujar Deepika menahan air matanya.

“Baiklah”

“Bi..”

“Ya?” Ucap Bibi Farida melihat kearah Deepika.

“Aku rasa ibu tak akan berhenti menyakiti kakiku, selama kakiku masih tetap ada” Ucap Deepika lemah.

“Non, jangan berkata seperti itu”

“Aku benar-benar sudah tidak kuat, kakiku seperti tak ada rasa dan kekuatan lagi”

Bibi Farida menangis.

“Bi, kenapa menangis? Aku saja tak menangis” Ujar Deepika menenangkan Bibi Farida.

“Bibi pamit dulu non”  Bibi Farida membereskan peralatan pembersih luka dan keluar kamar masih dengan terisak-isak.

***

Tim basket Ranbir sedang bermain dilapangan membuat area sekitar lapangan di penuhi penonton yang kebanyakan terdiri dari mahasiswi yang mengagumi sosok Ranbir.

‘priitt....’ tanda permainan dimulai.

“ ayooo Ranbir.....” teriakan penonton seperti biasanya saat Ranbir bermain.

Ranbir memasukkan bola ke ring  berkali-kali, berkali-kali pula teriakan heboh penonton meneriaki namanya.

"Aku cukup bangga dengan diriku yang memang populer di kampus, jadi apa alasannya aku bertahan dengan Deepika sedangkan aku bisa memiliki kekasih yang lebih cantik, sexy, ceria dan lebih bersemangat dari dia. Uh... dia pikir aku sangat tergila-gila padanya, yang benar saja " gumam batin Ranbir.

‘priittt...’

“Kita istirahat dulu” Ucap pelatih.

Semuanya pun ikutan bubar.

“Ranbir... minumlah” Anushka menyodorkan sebuah botol minuman.

“ eh Anushka ” balas Ranbir lalu mengambil botol minuman itu lalu meneguknya.

“ ajari aku main basket dong...” Rengek Anushka.

“baiklah, ayooo” Ranbir  menarik tangan Anushka menuju lapangan basket.

Ranbir mengajarinya cara mentrabel bola dan cara memasukkan bola.

“kok nggak pernah masuk sih” Ujar Anushka.

“ ayo coba sekali lagi” Ranbir menempatkan dirinya berada di belakang Anushka, menaruh tangannya diatas tangan Anushka yang sedang menggangkat bola hendak di masukkan kedalam ring.

“Satu.. dua.. tiga..” Ucap Ranbir lalu ikut mendorong bola itu bersama Anushka.

“Masuk !! ” Ujar Anushka riang, sambil loncat-loncat kegirangan.

“Kak Deepu !!!"  Teriak Anushka saat melihat kearah kursi penonton, Ranbir ikut melihat kearah tersebut.

“Ada apa?” Tanya Ranbir.

“Tadi Kak Deepika jatuh” Anushka masih menatap kakak tirinya itu.

“Aku pergi dulu ” Ujar Anushka sambil berlari kearah Deepika, Ranbir menatap Anushka yang tampak cemas melihat Deepika. Tanpa sadar Ranbir ikut berjalan kearah mereka.

“Kak Deepu, kau tidak apa-apa ?? ” Ucap Anushka cemas.

“Mari, aku bantu” Anushka meletakkan tangan Deepika di pundaknya seperti ingin membantu Deepika berdiri.

“Lepaskan!” Bentak Deepika kasar melepaskan tangan Anushka.

“Kakak ..” Anushka masih syok di bentak seperti itu.

Ranbir menahan tangan Deepika yang mau pergi.

“Bersikap sopanlah, dia adikmu, dan dia hanya ingin membantumu” Ucap Ranbir tajam padanya.

“Apa urusan mu? Memangnya kau siapa ? dia adik ku, terserah padaku” Deepika  melepaskan tangan Ranbir.

“Dia pacarku sekarang.. Jadi, minta maaflah sekarang” Ranbir menggenggam erat tangan Anushka.

Deepika melihat mereka berdua secara bergantian dan kemudian bibirnya bergerak membentuk senyum miring, senyuman yang mengartikan kesinisan dan entah apalah. Lalu Ia pun pergi.

“ Ranbir, benarkah itu?” Tanya Anushka.

Ranbir mengangguk pelan. Anushka malu-malu menunduk saat mendengar itu.

Diam-diam tanpa sepengetahuan mereka Deepika sedari tadi memperhatikan dari kejauhan. Dadanya terasa sesak, sakit sekali rasanya saat melihat orang yang sangat dicintainya bersama orang lain.

"Kenapa harus Anushka  ?? " ucapnya dengan air mata yang perlahan membasahi pipinya .

***

Part ini memang biasa aja tapi cukup penting untuk kelanjutan ceritanya..

Please setelah bca vomment ya *vote dan comment*
Terimakasih..

Tum Saath HoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang