Water Part 1

316 16 4
                                    


"Duh pegel banget nih badan aku gara gara semalem untung sekarang hari minggu aku jadi bisa istirahat".
Terdengar suara langkah kaki menaiki tangga menuju kamarku dibarengi dengan suara teriakan yang hampir tisp hari aku mendengarnya
"captain bangun nak udah siang mau sampai kapan kamu tidur?"
"Sebentar bu badan ku pada pegal nih .. masuk aja bu"
Ibuku pun masuk sambil membawa susu dan nasi goreng dengan potongan sosis dan telur mata sapi diatas nampan yang kemudian diletakan diatas tempat tidurku.
"Bangun nak nih udah ibu bawain sarapan"
"Iya bu .." aku pun sesegera mungkin bangun sambil menahan rasa pegal di badanku, tidak bisa aku pungkiri kejadian malam tadi sangat memakan tenaga dan membuatku lapar.
"Nak tangan kamu kenapa ko memerah lecet lecet gitu lagi ?"
"Ah .. emmm ini bu ini luka aku yang waktu itu belum sembuh gpp ko bu.."
"Perasaan kamu ga ada luka ditangan nak .. udah dikasih obat kan?"
"Belum bu nanti abis mandi ya"
"Yaudah ibu mau kebawah yaa abisin sarapannya".
"Iya bu .." Fuuuih .. untung saja ibu percaya aku bahkan tidak sadar tanganku lecet pasti gara gara tambang itu.

Setelah aku mandi aku putuskan untuk membaca buku itu lagi.

Chapter 2 : Water

Air adalah salah satu unsur yang sangat penting dibumi tapi apa jadinya jika air menjadi alat untuk membunuh manusia?
...

Aku membacanya dengan sangat detail dan hati hati tidak ada satu kalimat pun yang terlewatkan.
mungkin tidak hari ini aku akan melakukannya entah kenapa setiap aku membaca buku ini kepala ku terasa sangat berat dan badan ku terasa sangat lemas.
---

"Hey capt!"
"Hey white kau sudah bisa masuk sekolah? Kau sudah sehat?"
" haha belum sembuh benar sih tapi kalau dirumah sakit terus aku gak betah mending aku sekolah biar sakitku ga kerasa ehe".
"Dasar kau yasudah .."
"Waktu hari minggu kamu kemana kenapa ga jenguk aku?" Tanya white
"Eumm .. aku ada urusan keluarga maaf ya aku gak jenguk kamu hehe"
"Yaah padahal aku nungguin kamu emm"
Maaf ya white aku bohong sama kamu ini semua buat kita berdua.

"Aaaah~ akhirnya pulang juga ya capt punggung aku sakit nih duduk kelamaan, eh kita nongkrong di cafe depan ya udah lamaa nih ga kesana mau ya?"
"Engga bisa kayanya white aku ada urusan nih lain kali aja ya kamu ajak yang lain aja .."
"Yaelah so sibuk kamu .. yaudah aku duluan ya"
Iya aku memang sibuk white .. Sibuk merencanakan membunuh anak anak biadab itu!

Seperti sebelumnya aku menunggu disamping sekolah mereka dengan memakai jaket untuk menutupi seragamku, topi dan juga masker.
Akhirnya aku melihat mereka berkumpul didepan gerbang sekolah entah apa yang mereka bicarakan apa mungkin mereka membicarakan tentang poom yang tidak masuk sekolah? haha .. lihat saja selanjutnya satu dari kalian akan menyusulnya.
Ini yang kutunggu mereka berpisah satu sama lain .. bagus aku akan mulai mengikuti salah satu dari mereka.

Dia turun dari angkutan umum aku pun segera turun dan mengikutinya, dia berambut cepak dan mempunyai postur tegap sepertinya aku akan kalah jika harus beradu kekuatan dengannya saat aku membiusnya, aku harus mencari jalan lain untuk membuatnya pingsan.
Aku masih mengikutinya sambil memikirkan cara untuk membuatnya pingsan dan ini sudah terlalu jauh dari tempat aku melakukan eksekusi ditempat yang sama.

Aku melihat ada batu di samping jalan yang langsung aku ambil dan aku genggam erat ditanganku hanya tinggal mencari kesempatan yang tepat untuk menghantamnya.
Sungguh keberuntungan memihakku dia berjalan diantara gang sempit yang gelap dan sunyi aku mulai berlari kecil untuk mengahantamnya ..

'Ttakk.."

Aku terkejut dia membalikan badannya dan langsung memegang tanganku dengan kencang. Apakah dia menyadari dirirku yang sejak tadi mengikutinya dan sengaja membawaku ke gang sempit ini?
"Kau payah! Begitu cara kau menguntit orang? Dasar amatir!"
Benar saja dia sudah tau aku mengikutinya aku harus tetap tenang dan mencari jalan lain aku pun tersenyum lebar untuk membuatnya terintimidasi.
"Kau ingat aku?" Tanya ku
"Mana mungkin aku tidak ingat wajah kau yang membuat ku jengkel .. bagaimanaa nasib temanmu itu apakah dia mati? Haha"
"Kau tidak cukup kuat untuk membuatnya mati bodoh hahaa .."
Aku tertawa kencang hingga gema jelas terdengar dan raut mukanya seketika berubah sangat kesal, cengkraman tangannya semakin kuat dan kuku kukunya sangat terasa dikulitku aku tidak mungkin beradu fisik denganya sudah pasti aku kalah telak

Aku tidak tau harus berbuat apa mau tidak mau aku harus menjadi aktor lagi.

"Baiklah aku menyerah .. terserah kau mau melakukan apapun kepadaku .. aku hanya putus asa aku tidak tau apa yang harus aku lakukan demi diriku dan sahabatku .."
Aku mulai memasang muka lusuh agar dia percaya bahwa aku memang benar benar putus asa
"Apa kau mau menipuku dengan wajah sedih mu itu? Payah kau!"
"Tolong lepaskan aku aku tidak akan melakukan ini lagi .. kumohon .."
Sepertinya dia mulai melunak terlihat dari wajahnya yang mulai berubah.
"Baiklah kali ini aku akan melepaskanmu jika kau melakukan ini lagi sudah pasti aku akan membunuhmu!"
"Terimakasih .."
Aku menundukan kepalaku dan menjatuhkan tubuhku ke tanah, dia mulai meninggalkanku dengan tanpa rasa khawatir sedikitpun.
Bodoh kau .. mudah sekali percaya dengan akting bodohku ini haha aku akan menyusulnya dan kembali menjadi aktor.
"Hey .."
Dia membalikan badannya yang tegap itu
"Ada apa lagi?"
"Apa kau kenal poom? "
" tentu saja dia temanku tau dari mana kau?"
"Tidak penting aku tau dari mana .. yang pasti nyawanya sedang terancam .."
"Apa maksudmu??! Dari mana kau tau nyawanya sedang terancam?"
"Aku mendengarnya ketika aku sedang menunggumu disekolah salah satu dari temanmu mengikatnya di hutan yang berada dibelakang rumah kosong yang ada didaerah timur. Datanglah malam ini aku dengar dia akan membunuhnya tengah malam nanti dan ingat jangan memberitahukan teman temanmu yang lain   karena aku yakin mereka bersengkongkol."
"Apa kau yakin?"
"Apa aku terlihat seperti pembohong? Anggap saja ini tasa terimakasih ku karna telah melepaskanku ..
Aku tidak menyangka mereka melakukan itu pada temannya sendiri mungkin bisa saja selanjutnya dirimu yang menjadi target selanjutnya .."
Tanpa sepatah kata apapun dia berlari dan meninggalku.
Yes aktingku berjalan lancar .. setelah semua ini selesai mungkin aku harus ikut audisi dan menjadi aktor seaungguhnya haha..

Baiklah Aku harus buru buru ketempat itu dan menyiapkan jebakan untuknya dasar anak bodoh percaya saja dengan tipuanku .. haha
Kutunggu kau ..

---
Water chapter 1 End

Next chapternya mungkin selesai minggu depan nih readers
Karna author mau bikin judul baru hehe
Dan jangan lupa masukannya yaa
Tambahkan keperpustakaan dan votenya yaa hehe^^ thanks

Am I A Psychopath?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang