Chapter 3

14 2 0
                                    

Yahoo~ maaf cerita ini gabisa sering-sering update karena sibuk sama persiapan ujian :'3
Makasih telah membaca..jangan lupa vote,dan comment yaaa( ﹡ˆoˆ﹡ )v

***

Haru meringkuk dibalik selimut tebalnya. Meskipun di hadapannya terdapat sebuah perapian namun udara dingin tetap saja terasa. Haru melamun, fikirannya pergi kemana-mana mulai dari kasus hilangnya Hana, seorang Edward yang baginya sangat misterius, dan rasa rindunya pada Yuki yang selalu muncul akhir-akhir ini.

Tiba-tiba seekor serigala putih dan besar muncul dari balik pintu dan menghampirinya. Tak ada rasa takut di benak Haru. Baginya serigala putih di depannya adalah teman terbaiknya saat ini.
"Kino..kemarilah apa kau sudah makan?'' Panggil Haru. Kino,nama serigala tersebut hanya mengeluarkan dengkuran kecil lalu menggesek-gesekkan bulunya yang hangat pada badan Haru. Haru berbalik mengelus kepalanya.
"Kino..entah kenapa akhir-akhir ini aku sangat sedih. Aku ingat saat-saat aku dan Yuki harus berpisah. Padahal sudah beratus-ratus tahun lamanya aku mengikhlashkan kepergiannya. Namun perasaan ini muncul kembali beserta dendam yang selama ini kupendam pada mereka'' ucap Haru dengan mata sayunya. Kino seakan ikut bersedih mendengar cerita Haru. Ia menjilat pipi Haru agar Haru merasa merasa terhibur. Haru sedikit tergelak.
"Dan..yang lebih menyedihkan lagi..Hana temanku.. dia menghilang secara misterius'' Haru kembali diepenuhi perasaan khawatir. Kino terdiam sesaat seakan tau apa yang sebenarnya terjadi.

***

Beratus-ratus tahun yang lalu tepatnya pagi hari ketika musim dingin. Butiran salju turun perlahan lahan. Seorang gadis berdiri di depan rumahnya merasakan suhu dingin yang sangat disukainya.
"Huwaaa aku ingin terbang''desisnya pelan. Dia berjalan perlahan kedepan dan derap langkahnya semakin lama semakin cepat sosoknya berubah menjadi serigala putih lebih besar daripada serigala normal seperti Kino. Yang membuat serigala putih ini istimewa adalah kedua sayap putihnya yang terkembang sempurnya.
"Yuki! Berhentilah..musim dingin seperti ini tidak cocok untuk terbang'' teriak Haru diiringi deru napasnya yang mengeluarkan asap putih yang tipis.
"Kau lupa nama ku siapa huh? Aku Yuki..aku tercipta untuk terbang diantara butiran-butiran salju ini'' Yuki terus mengepakkan sayap putihnya. Haru tersenyum menganggapi ucapan adiknya. Haru berlari dan sosoknya berubah menjadi serigala putih bersayap. Ia ikut mengepakkan sayapnya dan terbang kesana kemari bersama Yuki.

Haru teringat bahwa ras werewolf bersayap di dunia ini hanya tinggal mereka berdua. Werewolf bersayap punah akibat serangan yang dilakukan para vampir dahulu kala. Ia melihat Yuki yang terbang berputar-putar senang di udara.
"Yuki..aku berjanji akan menjagamu''

Harapan tidak sesuai dengan kenyataan. Langit tiba-tiba menjadi mendung dan dari kejauhan nampak segerombolan vampir terbang ke arah mereka. Yuki terbelalak dan berteriak pada Haru. Namun karena sibuk dengan lamunannya Haru tidak mendengar teriakan Yuki. Yuki bergegas mendorong Haru hingga terjatuh dan ia berteriak kencang.
"Selamatkan dirimu Haru!'' Haru terjatuh diantara pepohonan dengan keras. Ia hanya mampu melihat Yuki dengan pasrah dibunuh oleh pangeran Emerald.
"Kali ini akulah yang akan memimpin kerajaan vampir'' serunya. Haru terpaku melihat itu semua. Hatinya sakit melihat tetes demi tetes darah werewolf bersayap jatuh merembes diantara salju yang putih. Air mata Haru menetes disertai teriakan Yuki yang masih terngiang jelas di keplanya 'selamatkan dirimu Haru !'

"Yuki..maafkan aku''

***

Werewolf BersayapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang