"Gi Kwang-ah!"
Pagi ini di Taman dekat Sungai Han, kulihat Lee Gi Kwang sedang duduk disampil sepeda kayuhnya, melihat hamparan Sungai Han yang memang sangat menyejukan hati.
Aku memanggilnya setelah mengenal punggung Gi Kwang yang cukup bidang (menurutku). Aku berjalan cepat kearahnya dan aku lihat dia sedang melamun, Hmmhh, pantas saja dia tidak begitu menanggapi panggilanku sebelumnya. "Lee Gi Kwang! Ya!"
Lee Gi Kwang cukup terkejut dan menoleh mendapati mukaku yang jengkel.
Aku melihatnya dengan pandangan tajam.
"Ahh, Bo Young Noona, Biane ..." katanya setelah melihatku. "kurasa aku sedang terlarut dalam lamunan tadi"
Aku meliriknya tajam sambil berkacak pinggang, "kau berani mengacuhkanku sekarang? Hah??!"
Lee Gi Kwang tersenyum. Dia menarik tanganku sehingg akhirnya aku jatuh terduduk disampingnya. "Noona Biane, Bianneyeo ..." jawabnya sambil menatapku. "Hmmhh, aku sedang sedih ..."
Aku membelalakan mataku. Sedih?. "Wae?!" tanyaku.
"Yong Jun Hyung sepertinya salah paham padaku Noona, dia kira aku sedang berusaha menerebut Jung Eun Ji darinya" dia kembali melihat Sungai Han dengan pandangan datar, "aku memang beberapa kali mengantar Eun Ji ke rumahnya, tapi itu pun karena permintan Eun Ji sendiri, dia meneleponku dan menyuruhku menjemputnya"
"dan kau langsung melakukannya?!" tanyaku diplomatis.
"Ehhmmhh, iya, aku langsung berangkat menjemputnya"
"tanpa kau tanyakan dulu ke Jun Hyung bahwa kau akan menjemput Eun Ji?!" tanyaku lagi.
Ku lihat Lee Gi Kwang mengangguk.
Aku tersemnyum seadanya. "Karena kau sudah diminta menjemput Eun Ji, apakah itu berarti kau bisa menjemputnya dengan mengesampingkan perasaan Jun Hyung?, apakah karena Eun Ji sendiri yang meneleponmu, kau tidak memikirkan Jun Hyung yang sudah lama menyukai Eun Ji?, lalu .. apa kau juga suka Eun Ji?" tanyaku lagi yang mencoba membuka pola pikirnya. "Gi Kwang-ah, bukan karena kau langsung ditelepon sendiri oleh Eun Ji, pada akhirnya kau bisa menjemput Eun Ji dengan mengesampingkan perasaan Jun Hyung, bukan karena ..."
"Arraseo Noona! Arrasseo, Arrasoyeo!" katanya memutus kalimatku yang belum selesai.
"Lalu? Wae? Mengapa kau menyakiti Jun Hyung?"
"aku tidak menyakitinya Noona, aku hanyaa ..."
"hanya apa? Hanya juga menyukai Eun Ji?" tanyaku langsung memotong kalimatnya. "Gi Kwang-ah!, kau kira aku tidak tau kau juga sama menyukai Eun Ji?, aku bisa melihat dengan kedua mataku sendiri bagaimana kau memperlakukan Eun Ji dengan cukup spesial, bahkan kau memegang tangannya di Staff Gathering SBS Group!, kau keterlaluan Gi Kwang-ah! KETERLALUAN ... !!" kataku marah. Bagaimana mungkin Lee Gi Kwang bisa dengan sengaja menyakiti Jun Hyung?, bagaimana bisa?.
Aku adalah orang yang gak akan membiarkan Yong Jun Hyung tersakiti dengan alasan apapun!, bahkan jika teman terdekatnya seperti Lee Gi Kwang menyakitinya, aku akan bersedia memarahi Gi Kwang mati-matian!. Hmmmmhhh, aku suddah lama memendam perasaanku ke Yong Jun Hyung, dikarenakan dia lebih terobsesi dengan Jung Eun Ji. Memang .. jika aku pikir, bagaimana mungkin seorang Yong Jun Hyung tertarik kepadaku yang selisih 3 tahun lebih tau darinya?, Hmmm ....
Aku terbelalak !, saat ini kurasakan bibirku menyentuh bibir Lee Gi Kwang, aku cukup shock dengan tindakan Gi Kwang yang tiba-tiba menyerangku. Aku terdiam! ...
Satu detik ...
Tiga detik ...
Tujuh detik ...
Dan ketika aku tersadar aku sudah mendorong tubuh Gi Kwang menjauh dariku. Aku melihatnya dengan tatapan shock!, aku sungguh terkejut!, "Gi Kwang-ah!, Pitjeosseo!!!" kataku marah.
"aku menyukaimu Nonna ..." katanya.
Aku diam.
"kau salah jika kau merasa aku juga menyukai Eun Ji ..."
Aku masih diam.
"Noona, aku ..." dia terdiam juga.
Aku menunduk malu. Entah perasaan apa ini, apakah aku benar-benar malu, atau aku tidak bisa menguasai diriku sendiri saat ini. Aku lebih memilih untuk diam.
"aku sengaja mendekati Eun Ji supaya kau cemburu padaku, tapi sepertinya kau malah lebih peduli dengan perasan Jun Hyung" dia diam lagi. "Nonna ..."
Dan aku masih tidak tau harus menjawab apa.
"Noona, kau mau berkencan denganku?" tanyanya hati-hati.
Apa? berkencan?.
"Noona, jebal ..."
Aku memejamkan mataku. Aku beberapa kali mengembuskan nafas panjangku dengan sangat pelan. Astagaa, aku benar-benar tidak tau apa yang harus aku lakukan.
Beberapa detik kemudian, Gi Kwang menempelkan bibirnya ke bibirku. Aku hanya diam, mungkin lebih tepatnya aku membiarkannya melakukannya. Aku menangis. Hmmmhhh, bolehkan ini kulakukan? Bolehkah aku yang menyukai Jun Hyung malah membiarkan Gi Kwang menciumku? Bolehkah?.
Lee Gi Kwang memegang bahuku, dan dia semakin dalam menciumku. Aku masih membiarkannya. Dan aku tetap menangis.
Satu menit ...
Tiga menit ...
Lima menit ...
Lee Gi Kwang menyudahinya, dia menghapus air mataku dengan jari-jarinya yang panjang.
Aku hanya bisa menatapnya dengan pandangan sedih.
"Noona, jika kau merasa perlu memarahiku, lakukanlah ..."
Aku diam, aku tidak berani membuka mulutku untuk berkata-kata. Astagaa, Eottoke!, Eottoke!, Tjinja Eottokeyeo !!!.
"jika kau berkencan denganku kau boleh menganggapku Yong Jun Hyung Noona, kau boleh menyimpan foto-foto Jun Hyung, dan aku tidak akan marah, kau boleh melihat Yong Jun Hyung bahkan ketika kau bersamaku, terserah Noona, kau boleh melakukan apa saja, asal kau tetap bersamaku ..."
Aku tetap menatapnya.
"kau boleh ... "
Aku menciumnya!, aku menempelkan bibirku ke bibir Gi Kwang, aku memotong kalimatnya dengan menciumnya. Ya, aku menciumnya!. Entah apa yang dipikirkan Gi Kwang tentangku.
Aku hanya tersentuh dengan kalimatnya yang mengatakan aku boleh melihat Jun Hyun bahkan ketika aku sedang berkencan dengan Gi Kwang, bukankah dia sangat tulus? Bahkan kurasa dia tidak mempedulikan perasaannya sendiri. Bagaimana mungkin seseorang yang berkencan memperbolehkan pasangannya melihat orang lain?
Gi Kwang-ah ..
Mulai saat ini, bolehkah aku mencoba menyukaimu juga?
-----
to be Continue,
15:55 PM - 26 Februari 2016
KAMU SEDANG MEMBACA
LEE GI KWANG (part 1-9.End)
FanfictionGi Kwang-ah, sepertinya aku sudah mencintaimu, tapi apakah ini tidak terlalu cepat?, bagaimana mungkin ini bisa terjadi?, lalu sisa persaanku kepada Jun Hyung apakah sudah hilang begitu saja? ... Beberapa menit kemudian, Dengan tiba-tiba seseorang m...