Setelah melihat matahari terbenam, setelah kuingat kembali percakapanku dengan Jun Hyung kemarin malam, kuputuskan untuk kembali kedalam rumah yang kami sewa. Aku berjalan pelan menuju kearah rumah, dan di saat itu pula aku melihat Jun Hyung dan Eun Ji keluar dari rumah. "kalian mau pergi?" tanyaku.
Eun Ji mengangguk. "Kau mau ikut Eonnie?"
Aku hanya menanggapinya dengan senyum lalu menggeleng.
Jun Hyung menatapku, dan bisa kupastikan tatapan itu berarti bahwa dia tidak setuju aku ikut mereka berdua jalan-jalan. Arrasseo Jun Hyung-ah!!!, Arraseoyeo!!!, kataku dalam hati.
"kalian pergilah, aku ingin menemani Gi Kwang" kataku lalu memasuki rumah.
"Noona!, kami pergi dulu" kata Jun Hyung sangat bersemangat.
Kurang ajar dia, benar-benar menyingkirkanku di saat Eun Ji bersamanya!, Daebak!, awas kau Yong Jun Hyung!, kataku sedikit kesal tapi tersenyum setelah melihat mereka berjalan berdua menjauhi rumah. Aku berjalan menuju tempat Gi Kwang tidur. Ahh ya, jumlah kamar di dalam rumah ini memang hanya dua saja, nanti malam aku akan tidur dengan Eun Ji, sedangkan Gi kwang dengan Jun Hyung.
Aku membuka pintu kamar dimana Gi Kwang tertidur, dan aku lihat dia berkeringat sangat banyak, aku mendengar dia mengatakan ...
"Eomma Andwee!, Eomma Andwee!!!, Eomma, Eomma, Eomma Andweeyeo, Eomma..." Gi Kwang mengigau.
Sepertinya aku juga melihat dia mengeluarkan air mata, aku berjalan mendekatinya, ya, dia menangis, dia pasti memimpikan Eomma-nya, memimpikan kejadian enam belas tahun yang lalu. Aku menatapnya dengan pandangan sedih, aku duduk bersimpuh disebelah ranjang tempat dia berbaring tidur, dan aku memenang tangannya, mengusap-usap lengannya. Aku juga mengatakan, "Gwaenjanha, Jinjaa Gwanjanha Gi Kwangie, Eomma-mu pasti sudah berada di tempat yang baik sekarang, jangan menangis Gi Kwangie" kataku sambil tetap mengusap-usap lengannya.
"Eommaaaa, Eomma Eottoke, Eottokeyeo Eomma ..." katanya lagi.
"Gi Kwangie, Bian .. karena aku baru tau semua ini Bianeyyeo" kataku sambil memegang rambutnya lalu mengusap dahinya, "jangan menangis Gi Kwangie, Jebbal. Semuanya baik-baik saja, gwaenjanha Gi Kwangie, Jinjaa Gwaenjanha ..." kataku dengan sangat pelan sambil menghapus air matanya.
Lalu dia terbangun. Perlahan dia melihatku.
Aku tersenyum dengan sangat lembut padanya. "Kau mimpi buruk?" tanyaku. Aku tidak akan mengatakan bahwa dia barusaja mengigau. Mungkin itu akan membuatnya tidak nyaman.
Gi Kwang menggeleng.
Jebbal ... jangan berbohong kepadaku.
Gi Kwang diam.
"kau mengingat sesuatu?" tanyaku berhati-hati.
Gi Kwang mengangguk.
Aku diam, aku tidak memaksanya untuk bercerita. Akan aku tunggu kapanpun kau siap menceritakannya padaku Gi Kwang-ah.
Dia mengambil posisi duduk lalu dia menyuruhku duduk disebelahnya, dan aku menurutinya. "aku mengingat seseorang" katanya yang mulai bercerita.
Aku menatapnya, melihat bagaimana ekspresinya yang tetap menyembunyikan kesedihannya itu.
Dia ternyum. "Dia adalah seseorang yang sangat aku cintai"
Aku mengangguk, "Lalu?"
"Dia Eomma-ku"
![](https://img.wattpad.com/cover/66109481-288-k155600.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LEE GI KWANG (part 1-9.End)
FanficGi Kwang-ah, sepertinya aku sudah mencintaimu, tapi apakah ini tidak terlalu cepat?, bagaimana mungkin ini bisa terjadi?, lalu sisa persaanku kepada Jun Hyung apakah sudah hilang begitu saja? ... Beberapa menit kemudian, Dengan tiba-tiba seseorang m...