"Sakura."
Itulah namaku.
Kalian tahukan bunga sakura? Bunga cantik yang memiliki mahkota bunga berwarna pink. Sebab itu kaasan dan tousan memberikanku nama Sakura karena...
"Sakura-chan... Hah... Hah... Hah... Langkahmu terlalu cepat."
...aku memiliki rambut berwarna pink dengan mata emerald-ku.
"Aku punya hadiah untukmu. Tada," aku mulai melihatnya tersenyum lebar lalu mengeluarkan sesuatu yang ia sembunyikan di balik punggungnya.
"Baka... Singkirkan itu. Hachim...," aku memegangi hidungku yang mulai bersin-bersin dibuatnya. Dengan wajah galak aku menatap si pelaku yang telah membuatku menjadi seperti ini. Namun, dia malah menunjukkan wajah bingungnya. Dasar, baka, "Kau kan tahu aku tak suka benda berbulu," lanjutku mulai menjelaskan agar dia cepat-cepat menyingkirkan benda itu di hadapanku.
"Heh...," dia mulai terkejut, "tapi inikan lucu?" tanyanya dengan polosnya. Hah, dia benar-benar.
"Kubilang singkirkan. Hachim... Kau ingin membuatku terus bersin seperti ini. Hachim," sentakku kepadanya agar dia mau cepat-cepat menyingkirkannya, "hah, kau benar-benar," aku mulai kehilangan kesabaran lalu mengambil benda tersebut dari tangannya dan melemparnya jauh-jauh agar tak terlihat lagi di hadapanku.
"Ta-ta-tapi semua wanita menyukai itu Sakura-chan. Sebuah boneka," benda yang telah aku buang barusan adalah sebuah boneka berbentuk anjing.
"Kau tahu dari siapa hah? Nyatanya aku tak suka. Sudahlah, aku harus bergegas pergi."
Dan aku mulai melangkah pergi meninggalkannya sendirian.
.
❌ Diriku Yang Sebenarnya ❌
.
"Zakura."
Itulah namaku.
Kalian tahukan bunga zakura? Zakura merupakan bunga sakura yang memiliki kelopak bunga berwarna hijau. Indah bukan? Itulah nama pemberian kedua orang tuaku, kata obasan. Ya, kata obasan. Karena selama ini aku hidup sebatang kara tanpa adanya orang tua dan hanya ada obasan yang selama ini menjagaku di panti asuhan. Menurutku nama itu sangat cocok untukku karena...
"Zakura... Hah, kau membuatku sangat kesal. Cepat lap sepatuku yang telah kau kotori itu."
...aku memiliki mata emerald dengan rambut berwarna pink.
"Cepat, atau aku mempunyai hadiah spesial untukmu," aku mulai melihatnya tersenyum lebar ke arahku lalu mengeluarkan sesuatu yang ia sembunyikan di balik punggungnya.
"Hahahahaha," tiba-tiba terdengar suara tawa dari beberapa orang yang berada di depanku, sebuah tawa kemenangan. Aku mulai melihat wajah mereka satu-persatu yang begitu puas telah mengerjaiku.
"Huek... Ini bau siapa? Telur busuk," ucap salah seorang dari mereka dan yang lain hanya bisa terus tertawa. Lalu dia mulai menutup hidungnya. Itulah hadiah yang mereka berikan padaku, melempariku dengan telur busuk.
"Apa yang telah kuperbuat kepada kalian hah?!" tanyaku penuh dengan emosi. Benci, takut, marah, sedih semua campur aduk menjadi satu di sana. Bahkan aku terlalu terlihat menyedihkan untuk bisa marah karena yang sebenarnya bisa kulakukan hanyalah menangis.
"Hua... Ternyata kau mulai berani dengan kami hah?!" inilah sang ketua, orang yang tak sengaja sepatunya kotor karena es krim yang kubawa.
Tapi, bukankah dia sendiri yang melakukan hal tersebut dan seakan-akan akulah yang salah. Dia yang menyuruhku untuk membeli es krim lalu dia sendiri yang menyenggolku sampai membuat es krim tersebut jatuh ke sepatunya.
"..." tak ada jawaban dariku. Aku hanya tak ingin menambah masalah lagi karena selalu aku nantinya yang akan salah.
Dan mereka mulai melangkah pergi meninggalkanku sendirian.
.
.
.
TBC
.
.
.
Hahahaha... gaje sekali. Oh iya, jika readers berkenan meninggalkan jejak, silahkan saja ke kolom komentar. Saya tunggu ^_^
A.n Fic ini terinspirasi dari drama korea, cuma dasar ceritanya selebihnya pemikiran author.
Thank you for reading everyone. Vote & Comment Vote & Comment! The more Votes & Comments I get the more determined I feel to update!
KAMU SEDANG MEMBACA
Diriku yang Sebenarnya
FanfictionMenceritakan kehidupan dua gadis berwajah sama namun memiliki nasib yang berbeda. Mereka bagaikan langit dan bumi. Tapi, bagaimana jika takdir mempertemukan mereka? Bad Summary. Please, Vote & Comment. But Don't Flame. Multipair Sakura-harem. Discla...