HI MY LOVE.

2.2K 40 7
                                    

Disclamer...:Boboiboy punya saya(bohong)

Warning....:typo bertebaran,alur cepat,bahasa aduk-aduk,gak komplit,dan masih banyak lagi^^

Genre....:roman,family,action,daily life(eh kok kesono-sono),dan no power,no Yaoi.

Rated....:(ini saya lupa terus masukinnya) T

X~X~X~X~X~X

HAPPY READING^^

                               dengan perlahan Taufan benyeka darah yang turun melalui sudut  bibirnya dengan rintihan kecil setelah di pukul bagian perutnya oleh Halilintar.

"kau tau?aku kakakmu dan aku lebih kuat darimu,akhir-akhir ini kau berani melawan ku karna gadis tak berguna itu.apa maumu?melindunginya?"suara Halilintar terdengan serak dan kadang terpotong potong.

"aku tak sepertimu, membiarkan gadis yang kau sayangi pergi begitu saja karna sikap egoismu."kini Taufan hanya bisa berkata itu,ia masih  bisa bangun tapi ia tak mau,karna tak ingin memperdalam keadaan ini.

"bisakah kau jangan mengaitkan Ying?aku memang kehilangannya,tapi aku sudah tau ia akan pergi.percayalah semua gadis tidak ada yang sempurna,mereka hanya menginginkan kita bila mereka perlu."ujar Halilintar agar bisa membuat adiknya diam dan menurutinya.

"kau benar semua gadis memang begitu..."sekilas sudut bibir Halilintar terangkat saat mendengar kata-kata Taufan, tapi itu tak berlangsung lama...

"tapi Yaya berbeda.dia adalah teman kita,teman masa kecil kita yang suka dan duka selalu bersama kita,bahkan orang tua kita telah mengganggab dia anaknya,bahkan saat dia kehilangan orang tuanya."seketika sorot mata Taufan berubah menjadi sendu, menceritakan bagaimana orang tua Yaya meninggalkan mereka.

"aku kehilangan Ying apa itu salah ku maksudmu?jadi kau anggap Yaya berbeda?sudah cukup aku tak menyukai gadis itu!"tegas Halilintar.

"kalau begitu kita bertarung.bila kau menang kau dapatkan Yaya bila kalah...singkirkan gadis itu dari kehidupan kita!"-Halilintar.

"maksudmu mempermainkan Yaya?"-Taufan

"tidak hanya bermain-main saja...."-Halilintar

   BRAK  

                 pintu terbuka dan terlihat sosok Yaya yang masuk dan di sampingnya Gempa dengan wajah khawatir,dan Yaya yang langsung berlari menuju Taufan dan jonggok didepannya mengluarkan sapu tangan pink untuk menyeka darah Taufan dengan perlahan.

"kamu kenapa?"tanya Yaya khawatir, sahabatnya terluka dan sekarang pasti kerjaan Halilintar.

"HALILINTAR!TAUFAN ITU ADIKMU BODOH!"bentak Yaya yang langsung menendang kursi dengan sekuat tenaga dan akhirnya terkena Halilintar.

DUK

"ak-"-Halilintar.

"Taufan ayo pergi!"ujar Yaya sambil menarik tangan Taufan menuju kelasnya.seketika wajah Taufan memerah saat tangannya di genggam Yaya.

"kak....kak Taufan juga keluarga kita,bisakah kau lebih halus pada anggota keluarga?begitu juga Yaya"ujar Gempa kecewa dan pergi berjalan menuju kelasnya.

X~X~X~X~X

          bila di suruh memilih Halilintar atau Taufan?ia akan lebih memilih sahabatnya,karna baginya Taufan lebih berharga karna Taufan adalah sahabatnya.mungkin dia memang menyukai Halilintar,tapi untuk apa bila Halilintar tidak menyukainya.jadi intinya ia benci pada orang yang melukai sahabatnya.

Life In Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang