Chapter 1 : Mia and Karin

40 6 0
                                    

♡Elita's POV♡

Kring~ kring~
Hoahm.. Tidur nyenyakku berakhir sudah. Aku segera bangun dari tidurku. Setelah duduk di tepi ranjang selama 5 menit, ternyata aku tertidur lagi.

"KARIN!!! BANGUN!" Dan, suara toa-nya mama terdengar membuatku kembali terbangun. "KARIN! HARI INI HARI SENIN DAN KAMU MASUK SEKOLAH!" Teriak mama.

Tunggu! Hari Senin?! Sekolah?! "KARIN!!! NANTI TELAT!" Teriak mama lagi. "Iya, iya, ma. Sabar, dungz!" Seruku. Aku segera mengambil bagu seragamku lalu berjalan keluar dari kamar menuju kamar mandi.

Kudorong pintu kamar mandi itu. Tidak bisa dibuka! Lalu, terdengarlah suara air keran dari dalam sana.

"MA! YANG LAGI DI KAMAR MANDI SIAPA, SIH?!" Teriakku ke mama yang sedang berada di dapur. "Itu papa, Rin. Karin, sih, kelamaan. Jadi papa masuk dulu. Soalnya dah kebelet BAB." Jawab mama. Aku cemberut.

"Sini, makan dulu, Rin." Kata mama. Aku berjalan ke arah dapur. Tampaklah kak Arka yabg sedang menikmati roti bakarnya itu.

"Ih.. Karin bau, ma!" Kata Kak Arka setelah aku duduk tepat di sebelahnya. "Jijay banget, sih, kak! Nih, Karin kasih tau, ya, kak. Kak Arka itu juga bauuuuu bangetz!" Seruku. "Eh, enak aja! Kakak udah mandi, tau! Karin, tuh, yang belom mandi. Pantes aja sampe sekarang masih jones!" Katanya.

"Memang! I'm jones! Jomblo happiness." Kataku tak mau kalah. "Jomblo ngenes, keles..!" Katanya. "Okedeh, joppy aja! Jomblo happy!" Kataku. "Alah.. Banyak bacot! Ngaku aja gak laku!" Ejeknya.

Baru saja hendak kujawab, suara mama kembali terdengar. "Karin, cepet makan dulu. Udah hampir telat." Tegur mama. "Kak Arka yang ngajak ribut, ma!" Aduku.

"Lha...? Apa hubungannya?" Tanya mama bingung. "Betul itu! Gak ada hubungannya, bawel!" Ledek kak Arka. "Ih.. Kak Arka mengganggu acara makannya Karin, ma!" Aduku.

"Arka, jangan ganggu adikmu! Kamu mau dicincang mama, ya?!" Ancam mama. Kak Arka terdiam. Aku tersenyum penuh kemenangan. Enak juga, ya, jadi anak bungsu. Hahaha! Lalu kumasukkan sepotong roti bakar ke mulutku.

Kriek.. Pintu kamar mandi terbuka. Muncullah papa dengan handuk yang melilit di pinggangnya. "Rin, mandi dulu." Kata papa. Aku mengangguk. Lalu aku masuk ke kamar mandi.

Baru aja aku selesai, mama udah kembali berteriak. "KARIN! SETENGAH JAM LAGI KAMU MASUK!" Teriaknya. "Iya, ma! Lagian baru bentar Karin masuk!" Teriakku. "Apanya yang bentar?! Udah setengah jam!" Teriak mama. Nah, ini nih yang aku ga ngerti. Baru bentar aja, tapi sebenarnya udah lama kali.

"KARIN!!!" Teriak mama lagi. "Iyaaa! Lagi pake baju! Orang sabar disayang Karin!" Teriakku. Setelah selesai, aku segera keluar mengenakan seragam putih-biru. Yapz, aku hanyalah murid kelas 3 SMP.

"Ck! Lama banget, sih!" Kak Arka mulai deh, merepetnya. "Kak, nampak hape Karin, ga?" Tanyaku pada kak Arka. "Di kamar lo, kan?" Kata kak Arka. "Ah, iya. Hehehe.." Kataku lalu menggaruk-garuk kepalaku yang tidak gatal. "Ih.. Rambutnya banyak kutu!" Serunya. "Mana ada!" Elakku. "Karin!!! Cepat! Kamu hampir telat!" Seru mama. "Iya, ma!" Seruku.

***

Mobil kak Arka memasuki gerbang sekolah. Setelah kak Arka memakirkan mobilnya, kami pun turun dari mobil. Lalu aku pergi ke kelasku. Disana, Mia sudah menungguku. Atau aku yang terlalu GR? Entahlah, kurang tau.

"Hi, Mia!" Sapaku. Mia tersenyum. "Hai juga, Karin!" Serunya. "Lita! Elita!" Teriak Evan, si ketua kelas. "Apaan?" Tanyaku bingung. "Lo dipanggil sama bu Fiana ke kantor guru. Katanya lo belum bayar uang bimbel." Jelasnya.

"Oke, makasih infonya, Van!" Kataku lalu tersenyum. Ia hanya berjalan pergi tanpa menjawabku. Never mind lah, I don't care. Bu Fiana itu wali kelasku.

Crazy Life StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang