♡Elita's POV♡
Aku tersenyum misterius. Saatnya balas dendam dengan Mia dan Evan.
Sebenarnya, Mia sudah menolak untuk melanjutkan permainan ini. Begitu juga dengan Evan.
Namun, aku mengancam mereka. Bahwa kalau mereka tidak mau melanjutkan permainan, maka aku akan merampok ponsel mereka.
Dan mereka tau, aku selalu melakukan semuanya sesuai perkataanku. Akhirnya, mereka setuju untuk melanjutkan permainan ini demi ponsel mereka.
"Oke. Hmm.. Evan, gue mau lo nembak Bu Sari yang kecentilan itu. Buat Mia.. Hmm.. lo nembak kak Arka aja, deh," kataku membuat mereka berdua melotot.
"BU SARI TERLALU CANTIK BUAT GUE NEMBAK," protes Evan.
"Kan elo ganteng, yaudah cocok," balasku.
"Oh. Yaudah, Bu Sari terlalu jelek buat gue nembak," protes Evan lagi.
"Sini-sini, gue nonjok muka lo jadi jelek dulu, biar ga protes lagi," ancamku. Evan memilih untuk mengalah, membuatku tertawa terbahak-bahak.
"Rin, lo yakin, sama ide lo itu? Kakak lo itu baperan banget, aelah!" protes Mia.
"Kalian ini suami-istri, ya?! Kok protes mulu?!" seruku.
"Woles, ae! Jade, maklum deh, Elita itu orangnya lagi PMS," celetuk Evan yang langsung mendapat pelototanku. Evan hanya menyengir tak berdosa.
***
♡Mia's POV♡
"Woles, ae! Jade, maklum deh, Elita itu orangnya lagi PMS," celetuk Evan, kemudian ia menyengir dengan tampang tak berdosa.
Aku juga cekikikan sendiri ketika melihat Karin yang melototkan matanya.
Karin berlari ke arah Evan secara tiba-tiba. Evan mundur beberapa langkah menghindari Karin.
Sampai akhirnya, Karin berhasil menahan Evan dengan posisi yang.. err.. mereka berpelukan.
Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Maksudku, Karin memeluknya dari belakang dengan tangan sebelah kirinya, sehingga Evan tak dapat bergerak lagi. Kedua tangan Evan sudah dijepit.
Evan berusaha memberontak, namun tidak berhasil. Tangan sebelah kanan Karin mulai memasuki kantong celana Evan.
"Woi! Gue belum siap diperkosa! Kalau gue mau diperkosa, gue maunya sama cewek seksoy, bukan cewek rata!" teriak Evan masih berusaha memberontak.
"Woi, Karin! Kalo naksir, bilang aja! Ga usah adegan sweet moment," seruku ikut-ikutan Evan.
"Ribut banget, aelah!" Ia balas berteriak.
Kemudian, ia melepaskan pelukannya, dengan tangan kanannya memegang sesuatu yang berbentuk balok tipis berwarna hitam.
"Akhirnya, gue dapet juga hape lo," kata Karin. Ia memasukkan ponsel Evan ke kantong roknya dengan segera.
"Eh! Hape gue! Mau lo apaain?" seru Evan tak terima.
Ah, aku mengerti. Tadi, Karin hanya mengambil ponsel Evan.
"Siapa suruh lo bilang-bilang gue PMS? Hape lo gue sita!" seru Karin, "sampai Bu Sari terima lo, gue kembaliin ponsel lo. Jangan coba untuk macam-macam sama gue."
"Tapi.. tapi.. kalo yayang gue nelpon?" tanyanya.
"Kalau dia nelpon sebelum Bu Sari terima lo, mampuslah hubungan kalian," ancam Karin sadis. Entah sejak kapan, Karin menjadi sadis begini.
***
"Mia, lo udah nembak Kak Arka?" tanya Elita kepadaku dengan nada menginterogasi.
Aku menelan ludahku susah payah. Kulirik matanya pelan, yang langsung diteriaknya, "Woi, gue bukan bicara sama radio rusak, kan?"
"Belum," jawabku pelan sambil berjaga-jaga dengan ponselku. Ia melirik tangan kananku yang masuk dalam kantong rokku, kemudian tertawa ngakak.
"Apa? Lo kira gue bakal ambil hape lo? Males, aelah! Gue masih mau bongkar hapenya Evan. Mana tau pas-pasan pula pacarnya telepon. Tapi lo harus jaga rahasia, oke? Gue ga bakal hancurin hubungan mereka, kok," jelasnya panjang lebar membuatku sedikit tenang.
"Ayo, ke tempat Kak Arka. Lonceng main-main akan berakhir sebentar lagi. Evan aja lagi di kantor guru nyari Bu Sari. Gue temenin lo ke tempat Kak Arka, deh," katanya menenangkanku.
Aku mengangguk. Kami berjalan menuju kelas Kak Arka. Sesampainya di depan kelas Kak Arka, aku ditabrak seseorang sehingga terjatuh.
Karin dan orang itu menjulurkan tangannya hendak menolongku. Aku mendongak untuk melihat siapa yang menabrakku.
Ternyata..
"Kak Devo?"
***
589 words. Hope you like it. Jangan lupa VOMMENT, oke?
Maaf, cerita ini sering on hold.
Yang on going itu cerita satu lagi, Destiny. Silahkan cek di work kami^^
Baidewe, ini Liv_tiofan623
Mampir juga ya, ke ceritaku!
Terutama yang Hard to Love, itu sudah end. Tinggal beberapa extra chapter aja.
Maaf ya, kalau ada kata-kata yang salah. Aku masih amatiran, hehe.
Salam special,
LipLip♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Life Story
Fiksi Remaja[ON HOLD] Kata orang, sekolah adalah tempat paling menyeramkan. Kata orang, hidup itu membosankan. Tapi kata-kata itu salah total bagi Elita Visha Karina dan Jade Mia Clark. Lantas, apa yang membuat mereka berpikir kalau sekolah sama sekali tidak me...